ISSN
Vol. 3 No. 1 (2023): PEDALITRA III: Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Akhir-akhir ini banyak terjadi fenomena penggunaan bahasa di ruang publik atau di media sosial melanggar norma-norma atau prinsip-prinsip kesantunan sehingga menyebabkan konflik interpersonal. Bahkan, tidak sedikit pula yang masuk ke perkara hukum. Fenomena ini menarik untuk dibedah dari berbagai perspektif keilmuan, mulai dari perspektif linguistik (dengan kajian linguistik forensik, pragmatik/ siberpragmatik, semantik, linguistik sistemik fungsional, dan cabang linguistik lainnya), dapat juga dikaji dari perspektif kesusastraan (dengan kajian sosiologi sastra, siber sastra, dan kajian sastra lainnya), dan pembelajaran bahasa dan sastra. Atas latar belakang itulah, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia memiliki tanggung jawab akademis untuk menyelenggarakan seminar nasional Pedalitra III bertajuk “Urgensi Pembelajaran Bahasa dan Sastra untuk Mencegah Kejahatan Berbahasa di Era Digital”. Pedalitra III ini merupakan akronim dari Pedagogik, Linguistik, dan Literature yang diselenggarakan melalui Daring. Pedalitra III ini merupakan webinar nasional ketiga yang terlahir melalui kesadaran akademik untuk saling berbagi gagasan dan pengetahuan tentang isu-isu aktual. Pedalitra III ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa Nasional yang jatuh pada setiap bulan Oktober. Narasumber-narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. Kunjana Rahardi M.Hum. (Universitas Sananta Dharma), Prof. Dr. Anas Ahmadi., M.Pd (Universitas Negeri Surabaya), dan Dr. I Made Sujaya, M.Hum (Universitas PGRI Mahadewa Indonesia). Tegur sapa akademik ini juga melibatkan para pemakalah pendamping yang tersebar dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, guru, dan dosen yang dirangkum ke dalam prosiding. Perbincangan akademik ini merupakan langkah konkret mengetuk kesadaran kolektif para akademisi dan pegiat pendidikan untuk bersama-sama melakukan penggalian pemikiran secara mendalam sebagai upaya meningkatkan kualitas penggunaan bahasa di ruang public atau media sosial. Akhirnya, selamat melakukan perbincangan akademik dengan berbagai gagasan edukatif. Kehadiran prosiding ini hanyalah sekadar pemantik untuk terus berupaya membangun kesadaran akademik untuk memperkaya khazanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Semoga seminar nasional ini ajek dan berkesinambungan sehingga tahun-tahun mendatang kembali melahirkan perbincangan akademik dalam wujud seri-seri pedalitra berikutnya.