RELIGIUSITAS SASTRA KAKAWIN: SEBUAH PENGUATAN BUDAYA BALI
Keywords:
Religiusitas, Kakawin, Adiluhung, Rakawi, YajñaAbstract
Sastra kakawin merupakan karya sastra klasik yang bersifat religius, yakni sastra sebagai alat pemujaan kepada Zat Yang Tertinggi. Kakawin berisikan cerita kesusilaan sarat akan fungsi religius, filsafat keagamaan, dihiasi kisah peperangan, dan lain-lain. Pada hakikatnya mengarah pada kebenaran hakiki, yakni dharma sejati. Jawa Kuna yang estetik-religius sebagai ciri kekayaan bangsa yang adiluhung sangat berperan di dalamnya. Konsep religiusitas tampak pada setiap manggala kakawin, sebagai cermin kreativitas rakawi dalam melaksanaan yoga dengan kakawin sebagai yantra-nya. Lantunan suara indah dengan hati ikhlas dan rasa bakti yang mendalam kepada Sang Pencipta merupakan cara untuk menikmati sastra kakawin. Di Bali, peran Jawa Kuna yang estetik-religius telah terasa sejak abad X hingga era globalisasi ini. Para rakawi sangat mengindahkan Jawa Kuna dalam mencipta sebuah karya sastra kakawin. Sastra kakawin tidak saja dilestarikan dalam artian dibaca, dilantunkan, didiskusikan, justru terciptanya karya baru, seperti dilakukan para rakawi Bali hingga kini. Setiap bentuk upacara yajña, tidak pernah lepas dari peran Jawa Kuna yang estetik-religius, seperti tampak dalam ritual pajajiwan, nyenuk, mider githa, mamutru, dan sejenisnya. Semua itu adalah bentuk penguatan budaya Bali.