Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team accelerated instruction untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.4003871Keywords:
kooperatif, Team Accelerated Instruction, hasil belajarAbstract
This research is a classroom action research which aims to determine the extent to which the application of the Team Accelerated Instruction (TAI) cooperative learning model can improve Indonesian learning outcomes. The research subjects were students of class XI MIPA-1 SMA Negeri 1 Marga semester 2 of the 2018/2019 academic year consisting of 32 students. The object of research is the result of learning Indonesian at KD 3.13 Analyzing the content, systematics and language of a proposal and 4.13 Designing a scientific work proposal by paying attention to the information, objectives, and essence of the scientific work needed. Student learning outcomes data were collected using learning outcome tests. The data analysis was conducted in a descriptive qualitative manner. This action research is said to be successful if it meets the following criteria: (1) a minimum grade average score of 68 and (2) a minimum classical completeness of 85%. The results showed that in the first cycle the class average value was 67.88, increasing in the second cycle to 74.69; while classical completeness increased from cycle I of 81.25% to 90.63% in cycle II. Thus this action research was successfully carried out in 2 cycles.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA-1 SMA Negeri 1 Marga semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 terdiri dari 32 orang siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar bahasa Indonesia pada KD 3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal dan 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.
Data hasil belajar siswa dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Penelitian tindakan ini dikatakan berhasil bila memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) nilai rata-rata kelas minimal 68 dan (2) ketuntasan klasikal minimal 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 67,88 meningkat pada siklus II menjadi 74,69; sedangkan ketuntasan klasikal meningkat dari siklus I sebesar 81,25% menjadi 90,63% pada siklus II. Dengan demikian penelitian tindakan ini berhasil dilaksanakan dalam 2 siklus.
Downloads
References
Arikunto, S. (2008). Penelitian tindakan kelas. PT. Bumi Aksara.
Awofala, A.O.A, Arigbabu, A. A., & Awofala, A. A. (2013). Effect of framing and team assisted individualized instructional strategies on senior secondary school student’s attitude toward mathematics. Acta Didactica Naponesia, 6(1), 1-22, ISSN 2065- 1430.
Catrining, L., dan Widana, I. W. (2018). Pengaruh pendekatan pembelajaran realistic mathematics education terhadap minat dan hasil belajar matematika. Emasains, 7(2). pp. 120-129. ISSN 2302-2124.
Inda Puspita Sari. (2015). Pentingnya pemahaman kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB.
Indra Puji Astuti, Budiyono, dan Sri Subanti. (2016). Kooperatif tipe TAI (team assisted individualization) dan NHT (numbered heads together) dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kecerdasan majemuk siswa pada pokok bahasan fungsi kelas VIII SMP Negeri se-kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 4(8),
-804.
Juliana, D. G., Widana, I. W., & Sumandya, I. W. (2017). Hubungan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Emasains, 6(1). pp. 40-60. ISSN 2302-2124.
Hariyati, E. (2013). Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dan problem based learning (PBL) pada prestasi belajar matematika ditinjau dari multiple intelegences siswa SMP Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013. [Tesis, UNS].
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sumandya, I. W. (2016). Pengaruh penerapan model pembelajaran ARCS (Atenttion, Relevance, Confidence, Satisfaction) terhadap hasil belajar matematika. Jurnal Emasains, 5(1), 68–73.
Widana, I. W. (2017). Higher order thinking skills assessment (HOTS). Journal of Indonesia Student Assessment and Evaluation (JISAE), 3(1), 32-44, http://doi.org/10.21009/JISAE.031.04.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 Filipe da Costa Meneses
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an Open Access article distributed under the terms of Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits use, sharing, adaptation, distribution and reproduction in any medium or format, as long as you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons licence, and indicate if changes were made. The images or other third party material in this article are included in the article's Creative Commons licence, unless indicated otherwise in a credit line to the material.