Pengaruh penambahan ramuan herbal pada air minum terhadap persentase karkas dan persentase lemak pada ayam kampung super
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.4285032Keywords:
herbs, super native chicken, carcass persentageAbstract
The purpose of this study was to determine the effect of herbs mixed in water added to percentage of carcass and fat percentage of super native chicken. The research used a 84 of chicken. The herbs were bawang putih (Allium sativum), kencur (kaempferia galangal), kunyit (Curcuma domestika), temulawak (Curcuma xanthohiza), jahe (Zingiber officinale), leaf leaves (piper better linn) and daun sereh. The extracted herbs were mixed with sugar and fremented with MA-11. The complete randomized design consist of 3 treatment and 7 replication were used as methods. The treatment were formulated as follow Ro = drinking water without addition of herbs, R1 = 1 liter water + 3 mL of herbs, R2 = 1 liter water + 6 mL herbs. Research result showed that the addition of herbs 3 mL and 6 mL in drinking water shows no significant effect (P > 0,05) on the percentage carcass. While the treatment give a high significantly effect (P < 0,01 ) on the percentage of abdominal fat. The conclusion of this research is the giving of herbs up to 6 mL added to drinking water does not cause the percebtage change of carcass but the giving 6 mL of herbs decrease of abdominal fat percentage of super native chicken.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ramuan herbal yang ditambahkan dalam air minum terhadap persentase karkas dan persentase lemak pada ayam kampung super. Materi yang digunakan adalah 84 ekor ayam kampung super. Tanaman herbal yang digunakan adalah bawang putih (Allium satuvum), Kencur (Kaempferia galangal), kunyit (Curcuma domestika), temulawak (Curcuma xanthoriza), jahe (Zingiber officinale), daun sirih (Piper Better Linn ), sereh. Tanaman diekstrak, dicampur dengan gula pasir, tetes tebu dan difermentasi dengan MA-11. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan tujuh ulangan, perlakuan diberikan dalam air minum dengan masing-masing perlakuan adalah Ro = air minum tanpa penambahan ramuan herbal, R1 = 1 liter air minum + 3 ml ramuan herbal, R2 = 1 liter air minum + 6 ml ramuan herbal. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan ramuan herbal 3 ml dan 6 ml pada air minum memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, sedangkan untuk persentase lemak, penambahan herbal 3 ml dan 6 ml memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian ramuan herbal hingga 6 ml yang ditambahkan pada air minum tidak menyebabkan perubahan persentase karkas namun pemberian 6 ml, terjadi penurunan persentase lemak ayam kampung super.
Downloads
References
Agustina, L. (2006). Penggunaan ramuan herbal sebagai Feed Additive untuk meningkatkan performans broiler. Prosiding lokakarya nasional inovasi teknologi dalam mendukung usaha ternak unggas.
Apritar, R. R. (2012). Optimalisasi penggunaan kombinasi dan interval pemberian ramuan herbal cair terhadap presentase karkas dan lemak abdominal broiler. Skripsi. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Daud, M., Piliang, W. G., & Kompiang, I. P. (2007). Persentase dan kualitas karkas ayam pedaging yang diberi probiotik dalam ransum. JITV, 12(3), 167-174.
Dharmawati, S. N., Firahmi & Parwanto. (2013). Penambahan tepung bawang putih (Allium Sativum) sebagai feed additif dalam ransum terhadap penampilan ayam pedaging (Garlic Allium sativum). ZIRAA’AH, 38(3), 17-22.
Djunu, S. S. & Saleh, E. J. (2015). Penggunaan dedak padi difermentasi dengan cairan rumen dalam ransum terhadap bobot hidup, persentase karkas dan lemak abdominal, ayam kampung super. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian UNG.
Kaleka, N. (2020). Membuat pakan fermentasi unggas dan jamu unggas. Pustaka Baru.
Ramdani, I., Kardaya, D., & Anggraeni. (2016). Pengaruh substitusi pakan komersil dengan tepung ampas kelapa terhadap bobot potong dan bobot karkas ayam kampung. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(1), 9-16.
Sani, B. (2016). Panduan sukses beternak dan bisnis ayam kampung super. Pustaka Dianatara.
Sinurat, A. P., Purwadaria, T., Bintang, I. A. K., Ketaren, K. K., Bermawie, N., Raharjo, M., & Rizal, M. (2009). Pemanfaatan kunyit dan temulawak sebagai imbuhan pakan untuk ayam broiler. JITV, 4(2), 90-96.
Supomo, E., Syamsul, S., & Ventyrina, I. (2016). Pemanfaatan ekstrak herbal terhadap produktifitas dan mutu ayam pedaging sebagai upaya ketahanan pangan di Kalimantan timur berbasis peternakan ramah lingkungan. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(1), 93-98.
Syam, M. (2015). Analisis berat dan kualitas karkas ayam broiler yang diberikan jamu probiotik dan tanaman herbal melalui air minum. Jurnal Galung Tropika, 4(2), 74-80.
Yunus, M., Wadjadi, M. F., & Kalsum, U. (2019). Pengaruh pemberian jamu probiotik herbal terhadap konsumsi pakan, PBB dan FCR pada ayam pedaging fase finisher. Jurnal Rekasatwa Peternakan, 2(1), 130-134.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 Salmah Salmah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an Open Access article distributed under the terms of Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits use, sharing, adaptation, distribution and reproduction in any medium or format, as long as you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons licence, and indicate if changes were made. The images or other third party material in this article are included in the article's Creative Commons licence, unless indicated otherwise in a credit line to the material.