Upaya meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar kimia melalui penerapan model pembelajaran inkuiri
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.4006135Keywords:
inquiry, scientific attitude, chemistry learning achievementsAbstract
The inquiry learning model is implemented to improve scientific attitudes and chemistry learning achievements of SMA Negeri 1 Marga students. The research objective is to investigate the inquiry learning model that can improve scientific attitudes and chemistry learning achievement. The research subjects were students of class X MIPA2 of SMA Negeri 1 Marga in 1 st semester of the 2019/2020 academic year which is consisting of 39 people. The object of research is scientific
attitude and chemistry learning achievement. The scientific attitude data was collected using an observation sheet, while the chemistry learning achievement was collected using a learning achievement test. The data analysis technique used is descriptive qualitative. To evaluate the success of the study, the following criteria were established: (1) the scientific attitude of students at least good category; (2) minimum chemistry learning achievement score of KKM 68 and (3) mastery
learning at least 85%. The average chemistry score of students before the study was 65.18 and mastery learning 79.69%. After conducting an action research the results achieved in cycle I: (1) the scientific attitude of students in the category is quite good; (2) the average chemistry learning achievement score of 69.75 and (3) mastery learning 82.05%. Considering the success criteria have not been achieved, then it is continued with the implementation of research in the second cycle with the following results: (1) students' scientific attitudes are in good category; (2) average chemistry learning achievement score of 71.89 and (3) mastery learning 89.74%.
Model pembelajaran inkuiri diimplementasikan untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar kimia peserta didik SMA Negeri 1 Marga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar kimia. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIPA2 SMA Negeri 1 Marga semester 1 (satu) tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 39 orang. Objek penelitian adalah sikap ilmiah dan hasil belajar kimia. Data sikap ilmiah dikumpulkan menggunakan lembar observasi, sedangkan hasil belajar kimia dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar. Teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melihat keberhasilan
penelitian, ditetapkan kriteria sebagai berikut: (1) sikap ilmiah peserta didik minimal
dalam kategori baik; (2) nilai rata-rata hasil belajar kimia minimal sebesar KKM 68
dan (3) ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85%. Nilai rata-rata kimia peserta didik sebelum penelitian dilakukan adalah 65,18 dan ketuntasan belajar klasikal 79,69%. Setelah dilakukan penelitian tindakan hasil yang dicapai pada siklus I: (1) sikap ilmiah peserta didik dalam kategori cukup baik; (2) nilai rata-rata hasil belajar kimia 69,75 dan (3) ketuntasan belajar secara klasikal 82,05%. Mengingat kriteria keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian di siklus II dengan hasil sebagai berikut: (1) sikap ilmiah peserta didik dalam kategori baik; (2) nilai rata-rata hasil belajar kimia 71,89 dan (3)
ketuntasan belajar secara klasikal 89,74%.
Downloads
References
Andreas, D. (1995). Pelajaran MIPA perlu disosialisasikan. Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2008). Penelitian tindakan kelas. PT. Bumi Aksara.
Budimansyah, D. (2002). Model pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio. Grenesindo.
Catrining, L., dan Widana, I. W. (2018). Pengaruh pendekatan pembelajaran realistic mathematics education terhadap minat dan hasil belajar matematika. Emasains, 7(2). pp. 120-129. ISSN 2302-2124.
Degeng, I.N.S. (2000). Paradigma baru pendidikan memasuki era demokratisasi belajar. [Makalah, disajikan dalam seminar dan diskusi panel nasional teknologi pembelajaran V, tanggal 7 Oktober 2000, di UM].
Dimyati & Mudjiono. (2004). Belajar dan pembelajaran. Dirjen Dikti Depdikbud.
Istyadji, M.(2007). Penerapan paduan model pembelajaran siklus belajar dengan kooperatif GI untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik SMA. [Tesis, PPS Universitas Negeri Malang].
Kirna, I. M. (2002). Penerapan strategi realita-analogi-diskusi menggunakan multimedia untuk meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik smu kelas i tentang konsep partikel materi, zat tunggal, campuran, atom, dan molekul. [Laporan Penelitian, IKIP Negeri Singaraja].
Setyowati, D. & Widana, I. W. (2016). Pengaruh minat, kepercayaan diri, dan kreativitas belajar terhadap hasil belajar matematika. Emasains, 5(1). pp. 66-72. ISSN 2302-2124.
Sudria, I.B.N. (2007). Pengembangan materi pembelajaran kimia berwawasan ”science for all”. [Makalah, disajikan dalam Workshop Pengembangan Materi Ajar Kimia dan Pemecahan Materi Sulit Diselenggarakan oleh MGMP Kimia SMA Kabupaten Buleleng pada tanggal 5 Oktober 2007.Singaraja: Undiksha].
Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Widana, I. W. (2014). Pengembangan bank soal. Emasains, 3(2). pp. 43-49. ISSN 2302-2124.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 I Ketut Mardika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an Open Access article distributed under the terms of Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits use, sharing, adaptation, distribution and reproduction in any medium or format, as long as you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons licence, and indicate if changes were made. The images or other third party material in this article are included in the article's Creative Commons licence, unless indicated otherwise in a credit line to the material.