Konflik batin tokoh utama dalam cerpen harian bali post dan relevansinya pada pembelajaran sastrast

Authors

  • ida Ayu Eka Sinta Oktariyanti Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Wayan Agus Wiratama Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ida Ayu Gede Pramiari Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.5244019

Keywords:

inner conflict, short stories, Indonesian language learning

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dua hal yakni 1) mendeskripsikan konflik batin tokoh utama pada cerpen terbitan Bali Post tahun 2015 dan 2) mengetahui relevansi dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan atau dokumentasi. Data yang didapatkan dari metode kepustakaan dinalisis dengan teknik deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen terbitan Bali Post Tahun 2015 meliputi id, ego, dan superego. Id diri tokoh utama pada keiginanan batin untuk diakui sebagai ibu, sederhana, dan apa adanya. Ego konflik batin yang dipicu oleh keinginan yang tidak sesuai harapan, lingkungan sosial yang kurang mendukung, kebimbangan dalam menghadapi masalah, dan melakukan hal yang bertentangan dengan adat istiadat desa. Sedangkan, superego yang dimaksud dalam hal ini adalah konflik batin yang dapat mengenali hal yang baik, seperti sifat istri yang baik terhadap keluarga dengan tetap menunjukan rasa kasih sayang meskipun bertolak belakang dengan hati nuraninya, serta menjalani hidup dengan tegar. Konflik id dan ego memiliki keseimbangan dan sama-sama mendominasi pada cerpen ini. Hal tersebut dapat dilihat dari posisi tokoh utama selalu berada dalam kedilemaan antara harapan dan kenyataan. Cerpen terbitan Bali Post memiliki relevansi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI, dapat dibuktikan dengan terdapatnya cerpen pada buku paket bahasa Indonesia, yang juga menggambarkan konflik batin tokoh utama meliputi id, ego, dan superego. Kelima cerpen yang diteliti, semuanya layak dipakai sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMA. Karena selain memiliki pemahaman tentang unsur intrinsik cerpen, juga sarat dengan nilai-nilai tentang kehidupan, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

This study aims to reveal two things, namely 1) the inner conflict of the main character in the short stories published by the Bali Post  in 2015 and 2) to determine the relevance of literary learning in high school class XI. This research is a qualitative research. Data collection in this study was carried out by means of literature or documentation. The data obtained from the literature method were analyzed using descriptive-analysis techniques. The results showed that the inner conflicts of the main characters in a collection of short stories published by the  Bali Post in 2015 included id, ego, and superego. Id contradicting hope and reality, jealous of other people's lives and running away from reality. Ego inner conflicts triggered by desires that do not match expectations, social environment that is less supportive, indecisive in facing problems, and doing things that are contrary to village customs. While the superego that is meant in this case is an inner conflict that can recognize good things, such as the nature of a good wife towards the family while still showing affection even though it is contrary to her conscience, and living life steadfastly. The conflict between id and ego has a balance and both dominate this short story. This can be seen from the position of the main character who is always in the mood between hope and reality. The short stories published by the Bali Post have relevance in learning Indonesian in class XI high school, it can be proven by the presence of short stories in Indonesian language textbooks, which also describe the inner conflicts of the main character including id, ego, and superego. The five short stories studied are all suitable as teaching materials for Indonesian language learning at the high school level. Because in addition to having an understanding of the intrinsic elements of a short story, it is also full of values ​​about life, which can be applied in everyday life. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin. (2010). Pengantar apresiasi karya sastra. Sinar Baru Algensindo.

Antara. (1985). Bahasa Indonesia. PT Remaja Rosdakarya.

Bungin, B. (2014). Penelitian kualitatif. Prenada Media Group.

Emzir dan Saifur Rohman. (2016). Teori dan pengajaran sastra. PT. Rajagrafindo Persada.

Jabrohim. (2014). Kajian penelitian sastra. Pustaka Belajar.

Karmini, N.N. (2011). Teori pengkajian prosa fiksi dan drama. Pustaka Larsan.

Manuaba, I.B.P. (2014) . Eksotisme sastra: Eksistensi dan fungsi sastra dalam pembangunan karakter dan perubahan sosial. Perpustakaan Universitas Airlangga

Minderop, A. (2013). Psikologi sastra. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, L.J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad, D. (2014). Metodologi penelitian. Pustaka Pelajar.

Nurgiyantoro, B. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Gajah Mada University Press.

Ratna, K.N. (2013). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: dari struktualisme hingga postruktualisme perspektif wacana naratif. Pustaka Pelajar.

Published

2021-08-29

How to Cite

Oktariyanti, ida A. E. S., Wiratama, I. W. A. ., & Pramiari, I. A. G. . (2021). Konflik batin tokoh utama dalam cerpen harian bali post dan relevansinya pada pembelajaran sastrast. Indonesian Journal of Educational Development (IJED), 2(2), 248-261. https://doi.org/10.5281/zenodo.5244019

Issue

Section

Articles