Kearifan Lokal Tradisi Merti Sendhang di Klaten serta Pemanfaatannya dalam Materi Ajar SMP
Keywords:
kearifan lokal, upacara adat, merti sendhang, materi ajar bahasa JawaAbstract
Merti Sendhang Mandong (MSM) salah satu peninggalan kebudayaan berupa upacara tradisional yang masih dilaksanakan dan eksis sampai saat ini. Upacara tersebut terdapat makna dan kearifan lokal di dalamnya, sehingga memiliki relevansi dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) latar belakang MSM; (2) kearifan lokal MSM; dan (3) pemanfaatan MSM sebagai bahan ajar di SMP. Penelitian ini dilakukan di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa catatan hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan purposive sampling. Validitas data berupa triangulasi data, teori dan metode. Teknik analisis data model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) latar belakang MSM didasari keadaan sosial budaya masyarakat yang masih kental dan mempercayai hal-hal yang dianggap sakral maupun tidak kasat mata. MSM dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah karena sebagian besar masyarakat adalah petani. MSM diyakini menghindarkan dari bahaya maupun musibah sehingga dengan dilakukan MSM masyarakat senantiasa selamat, beruntung, dan hidup tentram; (2) kearifam lokal MSM antara lain: nilai ketuhanan, gotong royong, toleransi, ekonomi, solidaritas, musyawarah mufakat dan pemeliharaan lingkungan hidup; dan (3) pemanfaatan MSM sebagai materi ajar bahasa Jawa SMP yaitu sebagai salah satu upaya pengenalan dan pelestarian budaya daerah berupa upacara tradisional bagi generasi muda yang diajarkan di lingkungan sekolah. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter siswa melalui nilai yang terkandung pada upacara adat