MANFAAT KONSERVASI HUTAN MANGROVE DAN PEMANASAN GLOBAL
DOI:
https://doi.org/10.59672/sembio.v1.2157Abstract
Pemanasan global (global warming) adalah gejala meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global merupakan permasalahan yang dirasakan oleh semua komponen kehidupan dan berdampak pada kehidupan di dunia. Salah satu dampak yang ditimbulkannya adalah kenaikan permukaan laut yang semakin mengalami peningkatan. Tingkat kenaikan permukaan laut akan berdampak paling besar terhadap mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat konservasi hutan mangrove dalam upaya pengendalian pemanasan global. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui hutan mangrove turut serta dalam mengendalikan perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global dengan berperan sebagai paru-paru dunia melalui penyerapan dan penyimpanan karbon biru (blue carbon). Hutan mangrove memberi sumbangan sangat potensial untuk mengurangi emisi karbon dibanding hutan hujan tropis. Potensi penyimpanan karbon dalam vegetasi mangrove sebagai pengendali pemanasan global merupakan indikator penting bagi konservasi hutan mangrove.
Downloads
References
Ainurrohmah, S. & Sudarti, S. (2022). Analisis Perubahan Iklim dan Global Warming yang Terjadi sebagai Fase Kritis. Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan, 3(3), 1 – 10.
Asriyana dan Yuliana. (2012). Produktivitas Perairan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
Binawati, D. K., Widyastuty, A. A. S. A., Widyastuti, S., & Nurhayati, I. (2015). Prosiding Seminar Nasional “Research Month”. Surabaya : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Baderan, D. W. K. (2017). Kerapatan, Nilai Biomassa, dan Serapan Karbon Spesies Ceriops tagal (Perr) C. B. Rob di Wilayah Pesisir Tabulo Selatan Provinsi Gorontalo. Seminar Nasional dan Pendidikan Biologi Saintek II. Surakarta : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhamaddiyah.
Dinilhuda, A., Akbar, A.A., dan Jumiati. (2018). Peran Ekosistem Mangrove bagi Mitigasi Pemanasan Global. Jurnal Teknik Sipil, 18(2).
Fitria, A. dan Dwiyanoto, G. (2021). Ekosistem Mangrove dan Mitigasi Pemanasan Global Jurnal Ekologi, Masyarakat, dan Sains, 2(1), 29 – 34.
Granek, E. & Rutternberg, B. I. (2008). Changes in Biotic and Abiotic Processes Following Mangrove Clearing. Journal Estuarine Coastal and Shelf Science, 80, 555 – 562.
Gilman, E. L., Ellison, J. E., Duke, N. C., Field, C. (2008). Threats of Mangrove from Climate Change and Adaptation Options : A Review. Journal Aquatic Botany 89, 273-250.
Hairiah, K. & Rahayu, S. (2007). Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan diberbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre.
Irwan, Z. D. (2019). Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta : Bumi Aksara.
Karyati, I. D., Zeny, A., Mourniaty, A., Zulkifli, D., & Irawan, H. (2021). Estimasi Karbon pada Mangrove di Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 3(1), 43-51.
Kristanto, P. (2013). Ekologi Industri. Yogyakarta : Penerbit Andi
Kusmana, C., Wilarso, S., Hilman, Pamoengkas, P., Tiryana, T., Triswanto, A., Yunasfi & Hamzah. (2003). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Mahi, A. K. (2015). Pengembangan Wilayah : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit Kencana.
Mulyadi, E. dan Fitriani, N. (2010). Konservasi Hutan Mangrove sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Volume 2 (1), 11 – 18.
Patria, M.P. (2021). Metode dan Kajian Konservasi Biodiversitas Indonesia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Poedjirahajoe, E. (2019). Ekosistem Mangrove : Karakteristik, Fungsi, dan Dinamikanya. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Sidik, F., Kadarisman, H.P., dan Widagti, M. (2019). Mangrove dan Perubahan Iklim : Panduan Stasiun Monitoring Mangrove. Balai Riset dan Observasi Laut.
Sudarmadji. (2001). Rehabilitasi Hutan Mangrove dengan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Jurnal Ilmu Dasar, 2(2), 68 – 71.
Sukardjo, S. (2002). Integrated Coastal Zone Management (ICZM) in Indonesia: AView from A Mangrove Ecologist. Southeast Asian Studies, 40 (2), 200-218.
Senoaji, G. & Hidayat, M. F. (2016). Peranan Ekosistem Mangrove di Pesisir Kota Bengkulu dalam Mitigasi Pemanasan Global melalui Penyimpanan Karbon. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(3), 327 – 333.
Septaria, K., Dewanti, B. A., dan Habibbulloh, M. (2019). Implementasi Metode Pembelajaran Spot Capturing pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Prisma Sains 7(1), 27 – 37.
Triana, Y.T. & Hidayah, Z. (2020). Kajian Potensi Daerah Rawan Banjir Rob dan Adaptasi Masyarakat di Wilayah Pesisir Utara Surabaya. Jurnal Juvenil, 1(1), 141 – 150.
Utami, S. & Baskoro, K. (2017). Konservasi Hutan melalui Kajian Struktur Komunitas Tumbuhan Bawah Herba di Hutan Alam Nglimut Gonoharjo Kendal Jawa Tengah.
Wardhani, M.K. (2011). Kawasan Konservasi Mangrove : Suatu Potensi Ekowisata. Jurnal Kelautan, 4(1), 60-76.
Zulkifli, A. (2014). Dasar - dasar Ilmu Lingkungan. Penerbit Salemba Teknika. Jakarta.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 SEMBIO: Seminar Nasional Biologi dan Pendidikan Biologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Sewagti agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access) .