MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN WAYANG BERBASIS AUGMENTED REALITY
Keywords:
Model, Wayang, Augemented RealityAbstract
Pembelajaran kesenian wayang konvensional dewasa ini dianggap kuno dan sulit untuk memahami materi pembelajaran. Adanya asas pemerataan pada proses pendidikan yang lebih mengutamakan terpenuhnya daya tampung, sehingga mengorbankan mutu pembelajaran. Model pebelajaran konvensional ditambah ukuran jumlah kelas yang besar menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa, materi belajar dengan siswa kurang diperhatikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang model pembelajaran berbasis media digital, dalam hal ini Augmented Relaity (AR). AR bertujuan untuk menjadi media pengenalan kesenian wayang sejak dini dan diberbagai interaksi pengguna. Penelitian ini secara khusus melihat model pembelaJaran kesenian berbasis augmented reality. Data dikumpulkan melalui mdetode observasi partisipan, melakukan wawancara terbuka dan studi kepustakaan. Hasilnya menunjukan bahwa Pembelajaran kesenian wayang berbasis Augmented Reality dilakukan dengan langkah langkah seperti menentukan material aset, pemilahan aset, pengolahan aset di dalam aplikasi, peggunaan aplikasi oleh peserta pembelajaran.
Downloads
References
Amir, Hazim. Nilai-nilai Etis Dalam Wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997.
Ardiyasa, I Putu. 2020. Model Transformasi Karakter Wayang Kulit dalam Media Augmented Reality (Hasl Penelitian, Sekolah Tinggi Agama Hidn Negeri Mpu Kuturan Singaraja)
Creswell, John. 2016. Recearch Design : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Smiers, Joost. 2009. Art Under Pressure: Memperjuangkan Keanekaragaman Budaya di Era Globalisasi. Yogyakarta: Insist.
Suryajaya, Martin. 2016. Sejarah Estetika. Jakarta: Gang Kabel
Sedana, I. Nyoman. "Triadic Interplay: A Model of Transforming Literature into Wayang Theatre." SARE: Southeast Asian Review of English 56.1 (2019): 11-25.
Tim Reality,2008.Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.