FIGUR WAYANG DALAM LAKON ABADI RAMAYANA KARYA KANJENG MADI KERTONEGORO SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER
Keywords:
eksistensi figur wayang, pendidikan karakterAbstract
Wayang kulit mempunyai daya tarik sendiri bagi masyarakat, pertunjukan wayang kulit itu merupakan suatu kesenian yang amat halus sifatnya. Wayang kulit masih tetap digemari sampai saat ini, dan dipakai sebagai sarana upacara adat dan agama yaitu sebagai ruatan, sebuah upacara untuk keselamatan anak-anakĀ menjauhkan dari kesialan dan malapetaka dalam hidupnya. Ramayana adalah cerita epos India yang merupakan pengajaran Dharma atau kebajikan untuk umat manusia. Kisah Ramayana di Jawa danĀ Bali banyak dipaparkan dalam pertunjukkan wayang, baik wayang kulit, wayang wong, wayang golek, maupun wayang-wayang yang lain. Wayang kulit memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jawa dan Bali. Karena Cerita wayang dan tokoh-tokoh dalam wayang sarat dengan pendidikan karakter. Disamping wayang digunakan untuk upacara dan ruwatan. Berbagai cerita wayang dan karakter para tokohnya banyak yang dijadikan panutan, dijadikan suri tuladan, dijadikan prinsip hidup, sumber pencarian nilai-nilai kebenaran, yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter atau paling tidak mempengaruhi sikap dan sifat hidup masyarakat penggemar cerita wayang tersebut.
Downloads
References
Bagus, L., 2013. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 5. Jakarta: Balai Pustaka.
Kertonegoro, K.M. 2009. Figur Wayang Jawa & Bali di dalam Lakon Abadi Ramayana. Bali: Daya Putih Foundation.
Gunawan, H. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Dwistyawan, D.M.T. dan T. Arie Setiawan. 2017. Perancangan Tokoh Wayang dalam Cerita Ramayana menggunakan Media Board Game untuk Masyarakat. Jurnal Nirmana: 17(2).
Umaya, N.M dan Harjito. 2017. Penelitian Pembelajaran Sastra. Semarang: Universitas PGRI Semarang Press.