DISTINGSI SEBAGAI STRATEGI KEKUASAAN GAMELAN SALUKAT DALAM ARENA PERJUANGAN KELAS SUBDOMINAN

Authors

  • Kadek Anggara Rismandika

Keywords:

gamelan salukat, kualitatif konstruktivis, distingsi, kelas subdominan

Abstract

Penelitian dengan objek material kajian gamelan Bali hingga saat ini masih sangat jarang untuk berani membuka wadah perkembangan dirinya menggunakan sudut pandang sosiologi progresif, penelitian ini hadir untuk sedikit melubangi ketertutupannya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan kerangka berpikir konstruktivis dalam menganalisis data melalui deskripsi analisis. Gamelan salukat sebagai kelompok gamelan Bali yang menggunakan ansambel gamelan baru berhasil untuk menciptakan ruang eksklusif tersendiri dalam dunia gamelan Bali. Gamelan salukat mampu menciptakan ruang eksklusif sebagai wadah untuk memperoleh eksistensi menggunakan strategi distingsi dalam ruang sosial gamelan Bali. Strategi distingsi ini membentuk identitas sosial eksklusif gamelan salukat melalui pemilihan preferensi musikal, tata sikap, metode latihan, tuning system, bentuk instumen, dan bentuk komposisi. Gamelan salukat merupakan representasi idenitas kelas subdominan dalam dunia gamelan. Preferensi musik aliran minimalis progressive yang ditawarkan gamelan salukat secara jelas telah memberikan gambaran bahwa mereka telah membedakan diri dengan kelompok musik dengan aliran lainnya melalui identitas teks dan konteks musikal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bourdieu, Pierre. 1979. Distinction A Social Critique of the Judgment of Taste. Cambridge: Harvard University Press.

Cox. Christoper & Warner. Daniel. 2004. Audio Culture: Readings in Modern Music. New York: Continuum

Haryatmoko. 2016. Membongkar Rezim Kepastian Pemikiran Kritis Post Strukturalis. Yogyakarta: PT Kanisius

Kramer.Lawrence. 1995. Classical Music and Postmodern Knowledge. Berkeley dan Los Angeles: University of California Press

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Repro. Ilmu Tanah Univertitas Gadjah Mada.

Published

2022-04-20