TARI AMERTHA SRI BUMI ESENSI PENYATUAN UNSUR SIMBOLIK PURUSA DAN PRADANA

Authors

  • Anak Agung Gede Agung Rahma Putra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

Tari Amertha Sri Bumi, Purusa Pradana, Langon

Abstract

Tari Amertha Sri Bumi merupakan tari kreasi baru oleh Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M. Sn yang diciptakan pada  tahun 2015. Amertha Sri Bumi merupakan sebuah representasi yang diambil dari kata merta yang berarti kesuburan dan kemakmuran . Hasil analisis data menunjukkan bahwa Tari Amertha Sri Bumi sebuah karya tari kreasi baru yang menginterpretasikan tipat dan bantal yang mengangkat esensi dengan mempertemukan kedua unsur simbolik sumber kemakmuran yaitu Purusa dan Pradana melahirkan kesuburan diibaratkan sebagai Dewi Sri yang tak lain adalah Dewi Kesuburan bagi umat hindu. Keduanya dipertemukan sebagai sebuah sanggama rohani melahirkan kesuburan oleh bumi sebagai Ibu Pertiwi. Tari Amerta Sri Bumi merupakan tari kreasi yang melalui suatu proses kreatif. Berbagai gagasan muncul dalam benak penata salah satunya bersumber dari atraksi budaya yaitu Aci Rah Pengangon atau Perang Tipat Bantal yang ada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Proses kreatif penciptaan tari kreasi Amertha Sri Bumi menggunakan metode Langon yang bersumber dari Lontar Purwadigama yang menyatakan bahwa terdapat tiga konsep seperti (1) konsep kesadaran yang disebut dengan ungon, (2) konsep penguasaan yang disebut dengan ingon, (3) konsep penguatan yang disebut dengan angon. Tari Amerta Sri Bumi menggunakan tujuh orang penari yakni tiga orang perempuan disimbolkan sebagai Pradana, tiga orang laki-laki disimbolkan sebagai Purusa. Kemudian satu perempuan disimbulkan sebagai Dewi Sri.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-04-20