PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DALAM MENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI

Authors

  • Ni Putu Laras Purnamasari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah IKIP PGRI Bali
  • Agus Mediana Adiputra

DOI:

https://doi.org/10.59672/stilistika.v7i1.94

Keywords:

Industri Kreatif, Pariwisata Kintamani

Abstract

Terciptanya produk suvenir khas Kintamani diharapkan dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya dan mengembangkan kerajinan khas daerah, agar dapat memicu semangat kreativitas, dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Kintamani khususnya, dan masyarakat di daerah lain yang memiliki potensi lokal unggul. Pengembangan industri kreatif melalui penciptaan produk suvenir  batik khas Kintamani, pertama-tama dilakukan dengan cara melakukan pendataan terhadap potensi unggulan yang ada di daerah tersebut. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi, sehingga didapat temuan mengenai potensi-potensi unggul yang dapat diciptakan menjadi motif batik. Motif-motif batik yang terpilih kemudian dipindah di kain, dan selanjutanya dilakukan proses pelilinan, pewarnaan hingga akhirnya tercipta lembaran kain batik yang siap untuk dijadikan produk suvenir.  Produk suvenir batik yang diciptakan berupa syal, mengingat daerah Kintamani merupakan dataran tinggi yang memiliki suhu udara relatif dingin, selain itu juga tote bag atau tas jinjing, serta dompet dimana pemakaiannya sangat praktis dan fungsional.

The creation of a unique Kintamani souvenir product is expected to be a contribution in enriching and developing regional handicrafts, in order to trigger a spirit of creativity, and be able to improve the economy of the Kintamani community in particular, and communities in other regions that have superior local potential. The development of the creative industry through the creation of typical Kintamani batik souvenir products, is first carried out by collecting data on the superior potential that exists in the area. The data obtained is then evaluated, so that findings can be obtained regarding superior potentials that can be created into batik motifs. The selected batik motifs are then moved in the fabric, and then the process is done, the coloring is finally created, a sheet of batik cloth that is ready to be made into a souvenir product. The batik souvenir products created are in the form of scarves, considering that the Kintamani area is a plateau that has relatively cold temperatures, besides that it is also a tote bag or tote bag, and a wallet where its use is very practical and functional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Djomena, Nian S. (1990), Batik dan Mitra, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Elliot, Inger Mc Cabe. (1984), Batik Fabled Cloth of Java, Clarkson N. Potter, Inc, New York.

Gustami, SP. (2004), Proses Penciptaan Karya Seni Kriya Untaian Metodologi, Program Pascasajana ISI, Yogyakarta.

Kawindrasusanta, Kuswaji.(1982), Mengenal Seni Batik di Yogyakarta dalam Sasana Budaya II, Maret, 1982.

Kusrianto, Adi. (2013), Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Musman, Asti dan Ambar B. Arini. (2011), Batik Warisan Adi Luhung Nusantara, G- Media, Yogyakarta.
Papanek, Victor. (1973), Design For The Real World, Bantam Books, Toronto, New York, London.

Sunaryo, Aryo. (2009), Ornamen Nusantara, Dahara Prize, Semarang.

Susanto, Mikke. (2011), Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa, Dicti Art Lab, Yogyakarta.

Susanto, Sewan. (1980) Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Pendidikan RI, Yogyakarta.

Zaenudin, Imam Buchori. (1986), Peranan Desain Dalam Peningkatan Mutu Produk, dalam Paradigma Desain Indonesia, Rajawali, Bandung.

Published

2018-12-04

How to Cite

Purnamasari, N. P. L., & Adiputra, A. M. (2018). PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DALAM MENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI. Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 7(1), 17-36. https://doi.org/10.59672/stilistika.v7i1.94