BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.59672/stilistika.v8i1.580Keywords:
Bahasa Indonesia, Identitas NasionalAbstract
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional agar bangsa tersebut dapat dikenal oleh negara lain dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Negara memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan. Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional akhirnya dinyatakan melalui suatu kesepakatan yang disebut oleh pemuda Indonesia pada masa itu sebagai Kongres Pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Atau sekarang lebih kita kenal sebagai Sumpah Pemuda 1928. Bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu disepakati bersama untuk dijunjung sebagai bahasa persatuan.
Every independent and sovereign country can certainly be tried to have a national identity so that the nation can be recognized by other countries and can be distinguished from other nations. National identity is able to maintain the existence and survival of a nation. The state has the authority and honor as a nation that is in line with other nations and will unite the nation concerned. Indonesian as a national identity was finally declared through an agreement called by Indonesian youths at that time as the Youth Congress held on October 28, 1928. Or now we are better known as the Youth Pledge of 1928. Indonesian language rooted in Malay was mutually agreed to be upheld as the language of unity.
Downloads
References
Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Paradigma
Srijanti, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009, hlm. 35.
Tilaar, HAR, 2007. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2019 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi dari bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya di database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dan lain-lain, akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari penerbit jurnal.