"JAYA-WIJAYA" DALAM SASTRA KAKAWIN
DOI:
https://doi.org/10.59672/stilistika.v8i1.576Keywords:
Kakawin, rakawi, Jaya-WijayaAbstract
Sastra kakawin merupakan karya sastra adiluhung, tersurat dengan istilah-istilah mutiara, sebagai bentuk pilihan kata para rakawi dalam mengkemas cipta sastra yang estetik dan menarik (anglung langö). Jawa Kuna sebagai bahasa dasar sastra kakawin merupakan salah satu bahasa dokumenter tertua yang memiliki materi terkaya dan nilai-nilai budaya bangsa yang indah dan luhur. Proses kreatif seorang kawi dalam mencipta sastra kakawin adalah sebuah pelaksanaan yoga dengan menjadikan kakawin sebagai yantra-nya, sehingga sastra kakawin disebutnya sebagai candi-sastra, candi-aksara atau candi-bahasa. Lontar Tutur Arda Smara, menyebut kakawin sebagai hal penting dalam hidup ini, bahkan mesti dipelajarinya sebagai bekal hidup di dunia. Jaya-wijaya 'kemenangan gemilang' merupakan salah satu bentuk kata mutiara yang digemari rakawi sastra kakawin. Istilah mutiara ini tentu tidak hanya berlaku pada kemampuan mengalahkan musuh, justru yang terpenting adalah kemampuan pengendalian diri terhadap musuh terdekat yang berada dalam diri sendiri, atau kemampuan terhadap pemahaman ilmu tertentu yang berguna sebagai sesuluh diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan ini.
Literature kakawin is a valuable literary work, written in terms of pearls, as a form of choice of the word rakawi in packaging aesthetic and interesting literary creations (anglung langö). Old Javanese as the basic language of kakawin literature is one of the oldest documentary languages that has the richest material and beautiful and noble cultural values of the nation. The creative process of a kawi in creating kakawin literature is an implementation of yoga by making kakawin as its yantra, so that he refers to kakawin literature as temple-literature, temple-script or temple-language. Lontar Tutur Arda Smara, said kakawin as an important thing in this life, he even had to learn it as a provision to live in the world. Jaya-wijaya 'glorious victory' is one form of pearls of wisdom favored by kakawin literary literature. The term pearl is certainly not only applicable to the ability to defeat the enemy, but the most important thing is the ability to control oneself against the closest enemy that is within oneself, or the ability to understand certain knowledge that is useful as ten oneself or others in this life.
Downloads
References
Gautama, I Wayan Budha. Dkk. 2012. Panuntun Malajah Wirama Kakawin Rāmāyaņa (Dwi Aksara: Bali-Latin). Surabaya: Pāramita.
Genette, G. 1988. Narrative Discourse: Revisited. Ithaca, New York: Cornell University Press.
Geria, Anak Agung Gde Alit. 2018. Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra. Denpasar: Cakra Media Utama.
Geria, Anak Agung Gde Alit. 2019. Kakawin Nilacandra Abad XX. Denpasar: Cakra Media Utama.
Gie, The Liang. 1996. Filsafat Seni Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Luxemburg, Jan van, dkk. 1989. Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.
Mangunwijaya, Y.B. 1982. Sastra dan Religiusitas. Jakarta: Sinar Harapan.
Medera, I Nengah. 1997. Kakawin dan Mabebasan di Bali. Denpasar: Upada Sastra.
Moleong, Lexy J. 1998. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pigeaud, Th. 1967-1980. Literature of Java 4 vols. The Hague: Martinus Nijhoff.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington and London: Indiana University Press.
Segers, Rien T. 1978. The Evaluation of Literary Texts. Lisse: The Peter de Ridder Press.
Suarka, I Nyoman. 2009. Telaah Sastra Kakawin Sebuah Pengantar. Denpasar: Pustaka Larasan.
Suastika, I Made. 2002. Estetika, Kreativitas Penulisan Sastra, dan Nilai Budaya Bali. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Teeuw, A. 1991.“The Text”. Dalam Variation, Transformation and Meaning. Leiden: KITLP Press.
Warna, I Wayan. Dkk. 1990. Arjjunawiwāha, Kakawin miwah Tegesipun. Cet. I. Denpasar: Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Daerah Tingkat 1 Bali.
Zoetmulder, P.J. 1983 dan 1985 Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Penerjemah Dick Hartoko SJ. Cetakan ke-1 dan ke-2. Jakarta: Djambatan.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2019 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi dari bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya di database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dan lain-lain, akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari penerbit jurnal.