SISTEM FORMULA DAN NILAI PENDIDKAN DALAM WACANA RITUAL PERTANIAN MASYARAKAT SUKU RONGGA DI MANGGARAI TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.59672/stilistika.v11i2.2793Keywords:
Kata kunci: ,formula, wacana, ritual, mbasa wini, suku RonggaAbstract
Abstrak
Artikel ini mengkaji sistem pola fomrula dan muatan nilai pendidikan dalam wacana ritual masyarakat suku Rongga di Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, salah satunya ritual Mbasa Wini (MW). Ritual MW adalah ritual pertanian pembasahan bibit padi dan jagung sebelum ditanam. Fokus penelitian ini pada aspek penggunaan bahasanya, yaitu satuan kebahasaan yang menyusun teks bahasa ritual, dengan tujuan untuk mengetahui pola pola sebagai kerangka teks bahasa ritual. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan sumber data teks bahasa MW yang dipraktikkan suku Rongga dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, rekam dan catat, serta dianalisis secara induktif. Temuan menunjukkan bahwa satuan bahasa dalam teks ritual WM memiliki karakteristik yang khas, yaitu tampil dalam bait-bait pendek sebagai sistem formula, baik formula kata maupun frasa ataupun formula setengah baris. Pola formula ini sebagai alat linguistik membentuk pola kalimat pada teks lisan sebagai penekanan makna untuk menciptakan suasana tertentu, membangkitkan emosi pendengar dan penutur; serta memperlancar ingatan pembicara, selain memperindah tuturan yang sarat nilai pendidikan seperti nilai religius dan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, warga suku Rongga, khususnya generasi muda, harus memahami teks MW agar tetap lestari karena merupakan salah satu aset warisan budaya yang mencirikan identitas suku Rongga sebagai komunitas budaya, meski tergolong etnis minoritas.
Downloads
References
Arka, I Wayan. 2010. Maintaning Vera in Rongga: Struggle over Culture, Tradition, and Language in Modern Manggarai, Flores, Indonesia dalam Endangered Languages Of Austronesia. Margaret Florey (Editor). Oxford University Press.
Arka, I Wayan. 2012. Kamus : Bahasa Rongga-Indonesia dengan Pelacak Kata
Bahasa Indonesia-Rongga. Jakarta. Penerbit Universitas Atma Jaya.
Fairclough dan Wodak 1997 “Critical Discourse Analysis” dalam Teun A.Van Dijk (ed.), Discourse an Social Interaction: Discourse Studies a Multidisciplinary Intruduction. Vo 2 London:: Sage publication.
Haryadi. 1994. “Manfaat Sastra Lisan Nusantara dalam Pembangunan Pendidikan”. Cakrawala Pendidikan. Vol I, edisi XIII, hal 73
Lord, Albert B. 1976a. The singer of Tales. New York: Atheneum.
Lord, Albert B. 1976b. “The Traditional Song”, dalam Benjamin A. Stolz dan Richard S. Shannon (ed) 1976:1-5
Mulyana, Rohmat.2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta
Ochs, E. 1988. Culture and Language Development: a Language Acquisition in a Samoan Village. Cambridge: Cambridge Unive rsity Press.
Sedyawati, Edi. 1996. Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-ilmu Sosialdan Ilmu-ilmu Budaya. Dalam Warta ATL, Jurnal Pengetahuan dan Komunikasi Peneliti dan pemerhati Tradisi Lisan. Edisi II/Maret/1996 Jakarta
Sumitri, Ni Wayan. 2015. Wacana Tradisi Lisan Vera Etnik Rongga di Manggarai Timur, NTT. Disertasi Program Studi Doktor Linguistik Universitas Udayana Denpasar.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi dari bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya di database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dan lain-lain, akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari penerbit jurnal.