KEBUTUHAN WACANA TULIS TELEGRAFIS UNTUK PROGRAM GLS BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA PADA SLB DI PROVINSI BALI

Authors

  • Nengah Arnawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • Anak Agung Gde Alit Geria Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • I Gusti Lanang Rai Arsana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • Putu Agus Permanamiarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.7416941

Keywords:

Gerakan Lietasi Sekolah, Tunanetra, Wacana Telegrafis, Kecepatan Efektif Membaca

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk memetakan pelaksanaan program GLS-SLB bagi peserta didik tunanetra di Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Data dikumpulkan dari 3 kabupaten yang berbeda. Sampel sekolah ditetapkan berdasarkan purposive. Data dikumpulkan melalui pencatatan dokumen, observasi, wawancara, dan angket. Data yang diperoleh direduksi, di-display, dan diverifikasi. Berdasarkan prosedur kerja seperti itu terungkap hal-hal berikut. (1) Program GLS bagi peserta peserta didik tunanetra dilakukan dengan tiga pola, yaitu dibacakan guru, menggunakan audio book, dan pojok baca. Hambatan utama pelaksanaan GLS bagi peserta didik tunanetra adalah kecepatan efektif membaca (KEM) teks berhuruf Braille yang sangat rendah, yakni 85 – 101 kpm (kata per menit). Untuk mengatasinya diperlukan wacana tulis telegrafis dan pelatihan kepekaan takstil para peserta didik secara kelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akhyar, F. (2017). Tahap Perkembangan Bahasa Anak (Tinjauan Neuro Psikolinguistik), LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 1 (2017) pp 99-108 . http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/756831.

Badara, A. (2012). Analisis Wacana. Jakarta: Kencana.

Camalia, F. (2016). Pengembangan Audiobook Dilengkapi Alat Peraga Materi getaran Gelombang Untuk Tunanetra Kelas VIII SMP. Universitas Negeri Semarang. https://lib.unnes.ac.id/26695/.

Emerson, R.W; M.C. Holbrook; F. M. D’Andrea. (2009). Acquisition of Literasi Skills by Young Chikdren Who Are Blind: Results from the ABC Brille Study, Journal of Visual Impairment & Blindness, pp 610 – 624. https://www.researchgate.net/publication/286232902.

Harsiati, T. dan E.T. Priyatni. (2017). Karakteristik Tes Literasi Membaca pada Programme for International Student Assesment (PISA), Bibliotika: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, pp 1 – 11.

http://journal2.um.ac.id/index.php/bibliotika/article/view/2301/1391

Hidayat, A.A. dan A. Suwandi. (2016). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra. Jakarta: Luxima Metro Media.

Hoskin, E; dan T.C. Davis. (2019). Assistive Technology for Braille Literacy Education: Identifying Ideal Design Criteria. Building and Designing Assistive Technology Lab, Queen University. https://www.resna.org/sites/default/files/conference/2019/cognitive/Hoskin.html

Jumaidi; Atmazaki, dan H. E. Thahar. (2013). Peningkatan Kecepatan Membaca Tulisan Braille dengan Teknik Dua Tangan Bagi Tunanetra Kelas V SLB Negeri 2 Padang, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya Vol 1 (3) pp 60 – 70. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/view/5016.

Kopeuw, P. (2009). Hakikat Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Tindakan, diambil dari https://pealtwo.wordpress.com/2012/05/15/.

Leech, G. (1983). The Principles of Pragmatics. London and New York: Longman.

Lubis, H.H. (1993). Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Nababan, P.W.J. (1987). Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Noer, M. (2014). Variasi Kecepatan Baca yang Benar untuk Membaca Bacaan Sehari-Hari. https://www.membacacepat.com/artikel/variasi-kecepatan-membaca/.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Schiff, Rubecca. (2009). Information Literacy and Blind and Visually Impaired Students. New York: City University of New York. DOI: 10.31641/ulj150205.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umamy, E., Suyono, dan I.A. Basuki. (2012). Pengembangan Instrumen Asesmen Literasi Membaca dengan Acuan PISA. http://library.um.ac.id/free-contents/download/pub/pub.php/56393.pdf

Waldron, K; M. Steer; D. Bhargava. (2014). Literacy and Australians with Low Vision. Melbourne: Tirnity University Press.

Wiedarti, P (Ed). (2016a). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wiedarti, P (Ed). (2016b). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Luar Biasa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Published

2022-11-30

How to Cite

Arnawa, N. ., Geria, A. A. G. A. ., Arsana, I. G. L. R. ., & Permanamiarta, P. A. . (2022). KEBUTUHAN WACANA TULIS TELEGRAFIS UNTUK PROGRAM GLS BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA PADA SLB DI PROVINSI BALI. Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 11(1), 52-72. https://doi.org/10.5281/zenodo.7416941