Politik Kiri Prakemerdekaan Di Hindia Belanda Tahun 1914-1927
DOI:
https://doi.org/10.59672/nirwasita.v3i1.1818Keywords:
politik kiri, Hindia BelandaAbstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang awal masuknya paham kiri pada masa prakemerdekaan tahun 1914 ke Indonesia karena kondisi sosial ekonomi Indonesia yang memprihatinkan sehingga memunculkan seorang tokoh bernama Sneevliet denga mendirikan ISDV. Hal ini menimbulkan kemajuan dalam aspek kehidupan bumiputra terutama aspek pendidikan, peranan Sneevliet yang cukup gencar menyebarkan paham kiri di Hindia Belanda tahun 1914. Perkembangan awal organisasi politik kiri di Indonesia dimulai dengan berdirinya Indische Sociaal Democrative Verenigning (ISDV) kemudian Sarekat Islam Semarang yang radikal sehingga sering disebut dengan SI meah dan berakibat pada adanya aliansi antara ISDV dengan Sarekat Islam walaupun akhirnya dalam perjalanannya mengalami kegagalan. kemudian terjadi perubahan nama ISDV menjadi PKI. Pola-pola pergerakan yang dilancarkan organisasi politik kiri pra kemerdekaan dilakukan melalui propaganda lewat media pers dan pendirian sekolah-sekolah sosialis yang beraliran kiri. Selain itu dalam pergerakannya PKI juga ikut bekerjasama dengan VSTP dalam melancarkan pemogokan-pemogokan buruh. Kemudian melalui pertemuan Prambanan PKI merencanakan revolusi pada tahun 1926-1927 dan berakhir dengan kegagalan dan PKI menjadi sebuah organisasi pergerakan yang dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda