Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecamataan Lembor Kabupaten Manggarai Barat
Terminal Land Dispute In Tangge Village, Lembor District, West Manggarai Regency
DOI:
https://doi.org/10.59672/nirwasita.v2i1.1335Keywords:
Sengketa TanahAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge, proses Terjadinya Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecematan Lembor Kabupaten Manggarai Barat, dampak Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat.Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori hegemoni, teori konflik, teori perubahan sosial. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: metode penentuan informan, metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen, metode pengolahan data meliputi metode deskriptif dan metode komparatif. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa munculnya sengketa Tanah Terminal di kelurahan Tangge Kecematan Lembor Kabupaten Manggarai Barat dilatar belakangi oleh factor ekonomi tidak terpenuhi karena adanya pengambilalihan tanah oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, factor pembagian tanah ulayat (pati Tanah Lingko), factor pertambahan penduduk tidak di imbangi dengan lahan yang ada, faktor lemahnya penegak hokum seperti tumpang tindihnya peraturan dan tumpang tindihnya peradilan, factor kebijakanya pemerintah daerah yang mengirim teleks kepada camat Lembor untuk mengundang pemuka masyrakat se Kecemataan Lembor untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan terminal Lembor padahal belum ada titik temu atas penyelesauian sengketa hak atas tanah diatas lokasi pembangunan terminal tersebut.