Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas X Ap 1 Semester I Smk Pariwisata Ganesha Ubud Tahun Pelajaran 2019/2020
Implementation Model Of Learning Achievement Kooperatif Tipe Jigsaw For Improving Learning History Of The Class X Ap 1 Lesson Ganesha Ubud Vocational Tourism Year 2019/2020
DOI:
https://doi.org/10.59672/nirwasita.v1i2.1082Keywords:
Pembelajaran kooperatif, kooperatif tipe jigsaw, prestasi belajar sejarahAbstract
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapal dilihat dari kegiatan yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan model ceramah, selanjutnya guru memberikan tes tanpa ada perencanaan seperti pembuatan kisi-kisi tes dan lainnya. Siswa sebagai peserta didik hanya duduk mendengarkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X AP1 Semester I SMK Pariwisata Ganesha Ubud tahun pelajaran 2019/2020. Rumusan masalah yang diangkat adalah Apakah implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah Siswa Kelas X AP 1Semester I SMK Pariwisata Ganesha Ubud tahun pelajaran 2019/2020?
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) pengertian model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), 2) karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran koopeartif, 3) tipe-tipe pembelajaran koperatif, 4) pengertian model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, 5) karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, 6) pengertian prestasi belajar, 7) pengertian sejarah, 8) pengertian prestasi belajar sejarah, 9) faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sejarah, 10) kerangka berpikir, 11) hipotesis tindakan.
Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I adalah sebesar 64,80 dengan total daya serap siswa sebesar 64,80% dan nilai ketuntasan klasikal sebesar 30%. Dan Pada Siklus II adalah sebesar 71,95 dibulatkan 72 dengan total daya serap siswa sebesar 72% dan nilai ketuntasan klasikal sebesar 95%. Perubahan hasil siklus I dan siklus II sebesar 7,45 (71,95 – 64,80). Sedangkan jumlah siswa yang mengalami peningkatan prestasi dari siklus I dan siklus II sebanyak 85,00%.