PELESTARIAN VOKAL TEMBANG BALI DENGAN MEDIA RADIO PANCAR ULANG DI ERA COVID-19
Keywords:
Preserving, Balinese Tembang, Radio Transmission Media, Covid-19Abstract
Tembang has an impantant role in the life of Hindu people in Bali. Learning tembang as well as learning the language, script, metrum, cutural cancepts and values which is cantained in the literature.Tembang means”nembang” (sing) associated with the word “kembang” wich means plower (sekar in balinese). Plawer have a role and function as a sourse of beauty where the good Kama (god of beauty) stay over in reality. Generating lust in line with the function and the role of flawers or gods Kama at the ceremonies that take place in Bali. The emergence of seka pesantian or group of people in pursuing tembang in Bali nowadays, in a huge appreciation for balinese people in preserving the vokal of Balinese tembang the “pesantian”or the Balinese tembang association had never stopped looking for ways to lee ableto perform Balinese tembang in the community. Although in the presence of Covid-19 era people are adirsed not to gather (not dount) to cut of the spread of the Covid-19 virus. For the “sekaa pesantian” it did not dampen their interest in preserving Balinese song vocals (tembang) one of the ways in using radio transmiting media ((amatir radio) as a start up to carreg in Balinese tembang from home or interacting remotely.
Downloads
References
Astuti,I Gusti Ayu. Dkk. Nyanyian Tradisional Bali (Cecangkriman). Diterbitkan oleh kantor Dekomentasi Budaya Bali, Propinsi Bali, 1998.
Aryasa, I W.M.,Perkembangan Seni Karawitan Bali, Proyek Sasana Budaya Bali, Denpasar,1976/1977
Bandem, Dr, I Made. Wimba Tembang , Laporan Penelitian, Dilaksanakan atas biaya Proyek Pengembangan Institut Kesenian Indonesia (IKI), Sub.Bag.Proyek ASTI Denpasar, 1985/1986.
Djirne, I Wayan dan I Wayan Roeme. Taman Sari I, Disponsori oleh De Ambtenaar ter Beschikking v/d Resident van Bali en Lombok, 1937.
Goris, R., Prasasti Bali, Lembaga Bahasa dan Budaya ( Fakultas Bahasa dan Filsafat) Universitas Indonesia, NV, Masa Baru, Bandung,1954.
Mangun Wijaya, M.Ng. Serat Purwakanti, Tahun 1922. Proyek Penyusun Sejarah Bali, Sejarah Bali, Pemerintah Daerah Tingkat I Bali, 1986
Raka, I Dewa Ketut. Panuntun Mekekawin, Koleksi Pribadi, Br Gria Tengah, Desa Batununggul, Nusa Panida, Klungkung, Tanpa Tahun Terbit.
Ranuh, I Gusti Ketut dan I Nengah Tingen. Aneka Gending-Gending Bali, Penerbit Aneka Ria, 1994.
Remen, I Ketut. Tembang Kekidungan Pengiring Yadnya, Dicetak untuk Lingkungan Sendiri, Mengwi, 17 Juli 1983.
Sudiana, I Putu. Tuntunan Melajah Mekidung, Koleksi Pribadi, Tumbakbayuh, Mengwi, Badung,1999.
Soeripto, Adi. Penyatuan Persepsi Dharma Gita dalam Kajian Kidung Jawa dan Bali, Naskah Seminar Dharmagita, Denpasar, 1 Agustus 2003.
Suarka, I Nyoman. Hakekat dan Jenis- Jenis Dharmagita serta Peranannya dalam Kehidupan Masyarakat Bali, Naskah Seminar Dharmagita, Denpasar, 1 Agustus 2003.
Sugriwa, I G B., Penuntunan Pelajaran Kekawin, Proyek Sasana Budaya Bali, Denpasar, 1976?1977.
Sugiartha, I Gede Arya. Reaktualisasi Gegendingan Bali: Antisipasi Awal Kesenjanagan Karawitan pada Anak-anak Usia Dini, Makalah disampaikan pada Seminar 12 Maret 1996
Taro, Made. Gita Krida: Kumpulan Permainan Tradisional Bali, Penerbit Sarad, Sanggar Kukuruyuk, Kodya Denpasar, 2001.
Wicaksana, SSP., M. Hum. I Dewa Ketut. Tembang Bali, Pelatihan Pesantian dan Tari Bali SLTP Se-Bali, Oleh Dinas Pendidikan Propinsi Bali, Desember 2003
Zoetmolder, Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang, penerbit Djambatan Jakarta, 1985.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 LPPM Universitas Mahadewa Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi dari bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya di database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dan lain-lain, akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari penerbit jurnal.