Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika
<p>Stilistika: Journal of Language and Arts Education is a language and arts education journal published by the Indonesian and Regional Language Education Study Program, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. This journal is published twice a year, namely in <strong>May</strong> and <strong>November</strong>. Contains writings in Indonesian and English originating from the results of research, theoretical studies and application of theory to the study of educational issues, language and art.</p>Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesiaen-USStilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni2089-8460<p><em>Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi dari bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya di database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dan lain-lain, <strong>akan</strong> <strong>diizinkan hanya dengan izin tertulis dari penerbit jurnal.</strong></em></p>ETNOPEDAGOGI DALAM CERITA NI DIAH TANTRI: STRATEGI KREATIF MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4435
<p>Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah literasi membaca di Indonesia adalah dengan menggunakan sastra lokal. Masyarakat Bali memiliki banyak karya sastra lokal, salah satunya adalah cerita <em>Ni Diah Tantri</em>. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemanfaatan cerita rakyat <em>Ni Diah Tantri</em> sebagai strategi kreatif yang menggunakan kearifan lokal atau kajian Etnopedagogi untuk meningkatkan literasi membaca siswa sekolah dasar. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan Etnopedagogi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita <em>Ni Diah Tantri</em> adalah karya sastra klasik masyarakat Bali yang masih dibaca oleh siswa sekolah dasar hingga saat ini. Empat strategi yang disarankan untuk meningkatkan literasi baca adalah membiasakan diri membaca, mengadakan ruang pojok baca, mengadakan kompetisi <em>mesatua</em>, dan melakukan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.</p>Ni Luh SritamanI Wayan Suastraputu.arnyana@undiksha.ac.id
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413215916810.59672/stilistika.v13i2.4435POCAPAN PRAADEGAN GARA-GARA WAYANG KULIT SEBAGAI WAHANA KRITIK SOSIAL: TINJAUAN LAKON “WAHYU KATENTREMAN” KI SIGIT MANGGOLO SEPUTRO
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4412
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penyampaian kritik sosial dan wujud kritik sosial dalam <em>pocapan </em>praadegan <em>gara-gara </em>wayang kulit lakon <em>Wahyu Katentreman </em>yang dibawakan Ki Sigit Manggolo Seputro. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data berupa naskah transkripsi <em>pocapan </em>praadegan <em>gara-gara. </em>Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra karena <em>pocapan </em>termasuk wujud karya sastra lisan. Cara analisis data menggunakan teknik Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyampaian kritik sosial dalam <em>pocapan </em>tersebut menggunakan kiasan penggambaran rusaknya moral manusia yang hidup pada zaman Kaliyuga. Jenis wujud kritik sosial yang ditemukan dalam praadegan <em>pocapan </em>tersebut berjumlah tiga yaitu: kemiskinan, kejahatan dan pelanggaran norma. Wayang menjadi media yang bijak dalam menyampaikan kritik moral karena selalu mengedepankan etika dengan cara tidak langsung menyinggung pihak terkait.</p>Angga Bimo SatotoSuwardi EndraswaraSuwarnaSri Harti Widyastuti
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413216917710.59672/stilistika.v13i2.4412AN ANALYSIS OF ENGLISH LANGUAGE POLITENESS USED BY THE LOCAL TOUR GUIDE OF BELUMBANG TOURISM VILLAGE IN TABANAN, BALI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4467
<p>The purposes of the research were to study and to analyze English Language Politeness used by the local tour guides of Belumbang Tourism Village in Tabanan, Bali. The approach used is a qualitative method with a phenomenological approach, which allows an in-depth understanding of the behaviour of tour guides in communicating with tourists. The research data was collected through questionnaires completed by respondents as well as structured interviews with key informants, who provided first-hand views of communication practices in the tourism context. The collected data were analysed using a qualitative descriptive method, with reference to the theory of language politeness developed by Leech (1983), which includes six language politeness maxims: (1) Tact Maxim, (2) Generosity Maxim, (3) Approbation Maxim, (4) Modesty Maxim, and (6) Sympathy Maxim. The research shows that local tour guides in Belumbang Tourism Village consistently apply the six maxims in daily interactions, both in providing information and services to tourists. This reflects a high level of language politeness, which is crucial in creating a positive tourism experience, strengthening interpersonal relationships, and maintaining local cultural values.</p>Ni Luh Putu Sri WidhiastutyMade Ernila JunipisaNi Nyoman Nidya Trianingrum
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413217818610.59672/stilistika.v13i2.4467ANALISIS X-BAR PADA KONSTRUKSI PASIF BAHASA BATAK TOBA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4542
<p>Konstruksi pasif adalah kalimat dengan subjek yang menerima tindakan dari pelaku. Dalam konstruksi pasif, fokus kalimat beralih dari pelaku aksi ke objek yang menerima aksi tersebut. Selain itu, subjek gramatikal mengekspresikan pasien atau tema dari kata kerja utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan konstruksi pasif yang terdapat pada bahasa Batak Toba. Konstruksi pasif dalam bahasa Batak Toba menggambarkan bagaimana seseorang atau sesuatu mengalami suatu peristiwa akibat sebab tertentu. Analisis ini memperjelas struktur kalimat, khususnya perbedaan antara subjek dan objek dalam kalimat pasif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan fenomena dalam konteks alamiah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan <em>focus group discussion</em> (FGD). Pemilihan metode ini digunakan untuk memberikan deskripsi yang cermat dan detail. Hasil analisis data disajikan dengan teknik urai, yaitu memilah atau mengurai konstruksi secara spesifik. Pada penelitian ini, ditemukan hasil bahwa konstruksi pasif yang terdapat pada bahasa Batak Toba terdiri atas tiga jenis, yaitu: (1) pasif kanonis; (2) pasif pengedepanan objek; dan (3) pasif bentuk lain.</p>Nehemia Anugrah ParasianMulyadi Mulyadi
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413218719910.59672/stilistika.v13i2.4542APLIKASI METODE STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN PENGALAMAN WISATA BUDAYA DI GOA GAJAH
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4544
<p>Goa Gajah merupakan salah satu situs bersejarah dan budaya di Bali yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam menyampaikan informasi budaya kepada wisatawan asing, kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris sangat diperlukan, terutama melalui teknik <em>Storytelling</em>. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pemandu wisata di Goa Gajah memanfaatkan <em>Storytelling</em> dalam bahasa Inggris untuk meningkatkan pengalaman wisata budaya. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan metode observasi, wawancara mendalam dengan pemandu wisata, serta pengumpulan umpan balik dari wisatawan asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan <em>Storytelling</em> mampu membuat pengalaman wisata menjadi lebih menarik dan membantu wisatawan lebih memahami nilai sejarah serta budaya yang ada. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pemandu wisata, seperti keterbatasan kosakata, kesulitan dalam pengucapan, serta kurangnya pelatihan yang sistematis dalam teknik <em>Storytelling</em>. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan yang lebih terstruktur agar pemandu wisata dapat mengembangkan keterampilan bercerita dengan lebih baik, sehingga pengalaman wisata di Goa Gajah semakin berkualitas.</p>Utik KuntariatiPutu Dian Yuliani Paramita
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413220021010.59672/stilistika.v13i2.4544ANALYZING GRAMMATICAL ERRORS IN EFL STUDENTS' OPINION ESSAYS USING DEEPSEEK AI: PATTERNS AND PEDAGOGICAL IMPLICATIONS
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4560
<p>This study aims to examine grammatical errors in opinion essays written by Post-Intermediate Level students at the Bali International Language Centre (BILCEN) at Triatma Mulya University, utilising DeepSeek AI to discover error trends and offer strategic advice for educators. A qualitative analysis of 17 articles revealed 109 grammatical problems, predominantly characterised by article omission errors (42.2%), followed by subject-verb agreement (26.6%), preposition errors (17.4%), and tense inconsistencies (13.8%). The primary reasons for these errors encompass first-language interference and sentence fragmentation, indicative of the impact of Indonesian structures on English production. Examples include “work in a cruise ship” rather than “work on a cruise ship.” This study underscores the significance of a teaching methodology incorporating contrastive exercises, targeted feedback, and task design that balances fluency and accuracy. Strategic recommendations involve implementing exercises that juxtapose Indonesian and English structures and utilizing DeepSeek AI’s functionalities to provide comprehensive feedback. This study presents a novel approach for educators to tackle systematic grammatical issues in EFL students’ opinion writing. It underscores the potential of AI to enhance the precision of academic writing.</p> I Made Agung Rai AntaraNi Putu Yunik Anggreni
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413221021810.59672/stilistika.v13i2.4560PENGARUH KOMUNIKASI INTERPESONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA DI DISCOVA INDONESIA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4562
<p>Komunikasi interpersonal memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, terutama dalam industri perhotelan yang menuntut kerja sama dan koordinasi yang baik. Komunikasi yang efektif memungkinkan karyawan memahami tugas dengan jelas, mengurangi kesalahpahaman, serta meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja. Namun, masih terdapat kendala dalam komunikasi di lingkungan kerja, seperti kurangnya keterbukaan dan minimnya umpan balik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan di Discova Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan inferensial. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 40 karyawan di berbagai departemen hotel. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana untuk mengukur hubungan antara komunikasi interpersonal dan kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 65,8%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi interpersonal dalam lingkungan kerja, semakin tinggi kinerja karyawan. Faktor-faktor utama yang berkontribusi adalah kejelasan pesan, keterbukaan, sikap saling menghargai, dan umpan balik yang efektif.</p>Ni Made Rinayanthi
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413221923110.59672/stilistika.v13i2.4562TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA JUAL BELI ONLINE DI MEDIA SOSIAL TIKTOK @WARDAHOFFICIAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4642
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan strategi tindak tutur jual beli oleh <em>host live</em> saat sesi <em>live streaming</em> di akun Tiktok @wardahofficial. Data primer penelitian ini berupa tuturan lisan yang <em>host live</em> saat sesi <em>live streaming</em>. Pengambilan data dilakukan pada Sabtu, 10 Oktober 2024, jam 20.00--22.00. Data tersebut dikumpulkan menggunakan metode simak, rekam layar dan tangkap layar. Data tersebut kemudian dianalisis dengan pendekatan pragmatik dan disajikan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya 386 bentuk tindak tutur direktif, yaitu memerintah, meminta, menasihati, menawarkan, mengajak, menyarankan, menganjurkan, memperingatkan, mendesak, melarang, dan memperbolehkan. Bentuk tuturan direktif yang paling banyak ditemukan adalah menyarankan karena <em>host live</em> harus dapat membantu dan meyakinkan pembeli untuk <em>check out</em> dan <em>payment</em> produk. Dari 386 bentuk tindak tutur, terdapat dua strategi yang digunakan, yaitu (1) implisit, langsung, literal, tersirat, serta (2) implisit, langsung, literal, tersurat yang paling banyak digunakan karena proses jual beli tersebut dilakukan secara <em>online</em> dengan keterbatasan waktu sehingga membutuhkan keefektivan waktu untuk berinteraksi secara jelas, mudah dipahami, serta menghindari kesalahpahaman.</p>Rr. Balqis Alyamayadita RahmanSuhandano
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413223224510.59672/stilistika.v13i2.4642ANALISIS KEBUTUHAN BAHASA JEPANG PERHOTELAN BIDANG TATA HIDANGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PERHOTELAN
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4561
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan bahasa Jepang pada bidang Tata Hidangan yang digunakan dalam industri perhotelan dan restoran. Subjek pada penelitian ini sebanyak 40 orang mahasiswa yang telah magang pada industri perhotelan dan restoran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan dengan <em>google form</em> dan wawancara dengan 5 orang mahasiswa yang terdiri dari 2 mahasiswa yang pernah magang di Jepang dan 3 orang yang telah magang pada hotel dan restoran di Bali. Wawancara pada penelitian ini bertujuan mentriangulasi data yang diperoleh pada kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah kebutuhan bahasa Jepang yang diperlukan dalam pembelajaran dikaitkan dengan situasi nyata yang ditemui pada industri perhotelan dan restoran. Situasi yang mendapatkan tingkat kebutuhan yang sangat tinggi diantaranya pesanan tamu di restoran, menyatakan harga makanan dalam bahasa Jepang, menjelaskan menu kepada tamu di restoran, dan menjelaskan peralatan di restoran maupun di <em>kitchen.</em> Selain pembelajaran terkait situasi di restoran, diperlukan pembelajaran terkait <em>omotenashi</em> (keramah tamahan) dan konsep budaya Jepang dalam melayani tamu Jepang.</p>Anak Agung Ratih WijayantiPutu Cicilia Septipani
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413224625810.59672/stilistika.v13i2.4561PENYUSUNAN BUKU PENGAYAAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN SMA MELALUI KAJIAN EKOKRITIK KUMPULAN PUISI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4558
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa banyaknya buku teks pelajaran bahasa Indonesia yang belum menjadikan ekokritik sastra atau karya sastra hijau sebagai referensi bacaan. Hal ini menyebabkan materi ajar yang guru berikan tentang lingkungan terlalu sedikit dan kurang efektif bagi siswa sehingga menjauhkan siswa dari sastra hijau. Usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan sastra hijau ialah mengkaji kumpulan puisi Kekasih Teluk karya Saras Dewi karena konsisten mengangkat isu kerusakan lingkungan. Hasil kajian ekokritik terhadap kumpulan puisi Kekasih Teluk karya Saras Dewi akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun buku pengayaan pengetahuan sastra. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan struktur oposisi biner puisi, merepresentasikan krises lingkungan serta mendeskripsikan penyusunan buku pengayaan di SMA pada kumpulan puisi Kekasih Teluk karya Saras Dewi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Teori yang digunakan untuk membedah krisis lingkungan adalah teori ekokritik sastra Greg Garrard. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi keustakaan, metode wawancara dan metode kuisioner dibantu dengan teknik baca, catat serta teknik rekam. Metode hasil analisis data disajikan dengan menggunakan metode informal dan formal. Berdasarkan hasil analisis, disusun buku pengayaan yang berisi interpretasi puisi dengan pendekatan ekokritik. Buku ini telah diuji oleh enam validator yang terdiri dari ahli materi/isi dan ahli desain. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa buku pengayaan yang telah dirancang layak digunakan sebagai bahan ajar di SMA untuk dapat membangkitkan apresiasi dalam pembelajaran sastra serta dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan melalui sastra khususnya puisi.</p>Ni Made Meidy Sri AstutiKetut YarsamaI Made Sujaya
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413225927110.59672/stilistika.v13i2.4558CERITA RAKYAT DU WANGKA RANA MESE: KAJIAN MAKNA SEBAGAI REPRESENTASI NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MANGGARAI TIMUR (PERSPEKTIF LINGUISTIK KEBUDAYAAN)
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4815
<p>Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji makna cerita rakyat “<em>Du Wangka Rana Mese”</em> (DWRM) sebagai representasi kearifan lokal masyarakat Manggarai Timur. Fokus kajian pada aspek makna secara tekstual dan kontekstual dari perspektif linguistik kebudayaan. Sumber data utama adalah data lisan dari pencerita dengan metode simak catat serta wawancara mendalam dengan didukung oleh data kepustakaan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan metode induktif. Temuan menunjukkan bahwa teks cerita rakyat DWRM memiliki karakteristik bentuk prosa gaya narasi dengan menggunakan bahasa Manggarai sebagai media penceritaan. Cerita ini sarat makna budaya secara tekstual dan tontekstual yang saling terkait sebagai representasi kearifan lokal Masyarakat Manggarai Timur. Secara tekstual cerita DWRM mengungkap kisah mendalam, yang mengisahkan pengorbanan tokoh Kae Anus serta cinta kasih, keberanian dan penghargaan terhadap kebaikan hati. Dalam tataran kontekstual mengungkap makna terkait keyakinan dan kepercayaan, gotong royong dan solidaritas, hubungan harmonis dengan alam dan makhluk halus atau gaib, simbolisme lokal, dan pemberian nama terhadap peristiwa. Pengetahuan tradisional ini merupakan nilai-nilai budaya warisan leluhur masyarakat Manggarai Timur yang masih sangat relevan dalam dunia modern dan perlu diketahui, termasuk mempertahankan pewarisannya untuk generasi penerus.</p>Ni Wayan SumitriI Wayan GunarthaNi Wayan Sudarthi
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413227228310.59672/stilistika.v13i2.4815CULTIVATION OF LOGICAL INDONESIAN LANGUAGE SKILLS FOR STRENGTHENING SCIENTIFIC ACTIVITIES
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/stilistika/article/view/4638
<p>This paper is written to build an understanding of the importance of Indonesian language skills to promote science, technology, and culture. Since November 2023, Indonesian has been designated as the official language of UNESCO. Internationally, this recognition is a great achievement. However, an ironic condition has been revealed domestically. Many students and college students are not yet skilled in Indonesian. As a result, they have difficulty in acquiring and developing science, technology, and culture. Therefore, fostering scientific Indonesian language skills is very urgent. This fostering can be done by strengthening literacy and fostering the development of critical and logical thinking skills. Nationally, strengthening literacy has been attempted through the School Literacy Movement Program (GLS); while logical thinking skills are attempted through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). Critical and logical thinking skills are an integral part of efforts to foster the use of scientific Indonesian because thinking is actually speaking internally; conversely; speaking is external thinking.</p>Nengah ArnawaNi Luh gede Liswahyuningsih
Copyright (c) 2025 Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-242025-05-2413228429110.59672/stilistika.v13i2.4638