Sejarah Mangupura Sebagai Ibu Kota Kabupaten Badung Tahun 1992-2009

Authors

  • I Putu Mega Ambara Putra Prodi Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP PGRI Bali
  • I Nyoman Bayu Pramartha Prodi Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP PGRI Bali

Keywords:

Mangupura Kabupaten Badung

Abstract

Dalam rangka mencari karakteristik ibu kota di Indonesia, ada beberapa gagasasan lokal mengenai perkotaan dengan fungsi ruang yang berbeda-beda, akan tetapi tidak semua daerah memiliki pemukiman urban, sehingga dengan pembeberan konsep-konsep lokal akan diketahui antara hubungan antara fungsi ruang masing-masing, maupun lingkungan sekitarnya. Dari zaman modern ini pusat perkotaan mempunyai fungsi lebih sebagai kawasan pelayanan dalam memaknai kota tersebut, maka lebih banyak identitas kota tersebut ditonjolkan berdasarkan tujuan fungsi  kota, seperti kota pendidikan, perdagangan, rekreasi, budaya atau kota pusat pemerintahan.Maka pada tahun 1992, Kabupaten  Badung kembali dikembangkan menjadi dua wilayah yakni Daerah Kota Madya Denpasar, dengan Ibu Kota Denpasar dan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. Demikian, dua pemerintahan kota/kabupaten itu sekaligus diresmikan, tanggal 27 Februari 1992, berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Kota Madya Daerah Tk.II Denpasar Kota Denpasar. Untuk sementara, pusat, Ibu Kota Daerah Tk.II Badung masih terletak di Kota Denpasar (Lumintang). Namun tidak seorang pun menduga, pusat pemerintahan Badung di Lumintang terbakar sesudah satu kegiatan pemilihan umum yang mengecewakan masyarakat Bali tepatnya 20 Oktober 1999.fenomena tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah diatas menjadi sebuah kajian atau bahan penelitian dengan judul “Sejarah Mangupura Sebagai Ibu Kota Kabupaten Badung dari Tahun 1992-­2009”

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-02-03