Sistem Perkawinan Adat Manggarai Dalam Perspektif Gender, Desa Nggalak Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Tengah

Keywords:

Perspektif Gender, Sistem Perkawinan Adat Manggarai

Abstract

Perkawinan merupakan salah satu peristiwa yang penting dalam kehidupan manusia, Perkawinan dilangsungkan dengan tujuan untuk  mewujudkan kasih,   membangun keluarga yang bahagia, melanjutkan keturunan dan pendidikan. Dalam budaya Manggarai perkawinan dimaknai sebagai suatu ikatan yang suci dan sakral yang dikukuhkan dalam sakramen perkawinan serta bersifat monogami atau tak terceraikan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem perkawinan adat manggarai dalam perspekti gender Desa Nggalak, Untuk mengetahui bentuk-bentuk sistem perkawinan adat Manggarai  desa Nggalak,  dan untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sistem perkawinan adat Manggarai Desa Nggalak. Teori yang digunakan untuk melandasi penelitian ini adalah Teori Rasionalitas, Teori Strukturasi dan Teori Nilai. Teori Rasionalitas digunakan umtuk membahas bagaimana sistem Perkawinan Adat Manggarai dalam Perspektif Gender. Teori Strukturasi digunakan umtuk membahas Bentuk-bentuk Sistem Perkawinan Adat Manggarai . Teori Nilai digunakan untuk membahas Nilai-nilai yang terkandung dalam Sistem Perkawinan Adat Manggarai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdidri dari metode penentuan informan yaitu menggunakan metode purposive sampling dimana dalam penentuan informan didasarkan pada pertimbangan  pertimbangan tertentu yakni mereka  yang memahami sistem perkawinan adat Manggarai masyarakat Desa Nggalak  Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Tengah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Metode pengolahan data dilakukan dengan cara metode deskripsi,dengan teknik induksi, argumentasi dan spekulasi Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa Sistem kekerabatan yang berlaku di desa Nggalak adalah sistem kekerabatan patrilineal yang menekankan kekuasaan dalam pengambilan keputusan ada pada pihak laki-laki. Sehubungan dengan hal tersebut bahwa Sistem Perkawinan Adat Desa Nggalak Manggarai dalam Perspektif Gender, dikenal istilah belis. Belis merupakan seperangkat maskawin yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Dalam penentuan belis ini besarannya sangat bervariasi. Dalam penentuannya sangat tergantung hasil mufakat dari kedua belah pihak dan dikonstruksi secara sosial dengan melihat berbagai hal yang berkaitan dengan status sosial , tingkatan pendidikan.Tujuan dari belis ini adalah untuk membalas air susu ibu atau memberi penghargaan terhadap  perempuan Bentuk-bentuk sistem perkawinan adat Manggarai ; Pertama perkawinan tungku,perkawinan cako,  dan perkawinan cangkang. Dalam masyarakat Manggarai perkawinan yang sering diperaktekan adalah perkawinan cangkang, karena perkawinan ini sesuai dengan ajaran gereja, dan perkawinan yang terjadi diluar suku. Nilai-nilai yang terkandung dalam system perkawinan adat Manggarai adalah nilai filosofis , nilai sosial dan nilai ekonomi

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-02-13