Menelusuri Jejak Liku: Integrasi Model Penta Helix pada Kesenian Arja di Bali
Keywords:
Arja Arts, Liku Figure, Penta Helix ModelAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi peran tokoh Liku dalam kesenian Arja, serta penerapan model penta helix untuk mendukung pelestarian dan pengembangan kesenian tersebut. Liku sebagai tokoh yang humoris dan penuh gairah berfungsi sebagai simbol pemberontakan terhadap norma-norma sosial dan menciptakan interaksi dinamis dengan penonton. Melalui pendekatan penta helix yang melibatkan kolaborasi antara sejarawan, seniman, komunitas, pemerintah, dan media, penelitian ini menunjukkan bahwa hasrat seni Arja dapat tercapai dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing elemen. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi langsung dan wawancara mendalam kepada seniman dan anggota masyarakat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa model integrasi penta helix tidak hanya memperkuat pelestarian tradisi tetapi juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam bidang seni. Oleh karena itu, artikel ini memberikan kontribusi untuk memahami lebih dalam mengenai dinamika seni pertunjukan Arja di Bali dan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam melestarikan warisan budaya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para seniman, sejarawan, dan masyarakat umum mengenai relevansi dan adaptasi seni tradisional di era modern
Downloads
References
Alhail, Hadi, Wadiyo, and Wanda Wibawanto. 2024. “KAJIAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN DAN PENTAHELIX PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM SANGGAR AL-BAGHDADI MEDAN STUDY ON THE SCOPE OF MANAGEMENT AND PENTAHELIX ISLAMIC” 13.
Ariani, Ni Putu Novia Ariani, I Made Suarta, and I Wayan Sugama. 2021. “EKSISTENSI SENI PERTUNJUKAN DRAMATARI ARJA RRI DENPASAR PADA MASYARAKAT BALI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.” BATARIRUPA: Jurnal Pendidikan Sendratasik Dan Seni Rupa 1 (2): 35–49. https://doi.org/10.5281/zenodo.6294511.
Bagus Supartama, I Gusti Made, and I Wayan Sukadana. 2020. “TARI BALI: TANTANGAN DAN SOLUSI DI ERA GLOBALISASI.” WIDYANATYA 2 (01). https://doi.org/10.32795/widyanatya.v2i01.627.
Desiari, Made Ayu, and Suratni Wayan. 2022. “Karakter Mantri Manis Dalam PertunjukanDramatari Arja.” Segara Widya 10 (1). https://jurnal.isidps.ac.id/index.php/segarawidya/article/view/1946/769.
Dibia, I. Wayan. 1985. “Odalan of Hindu Bali: A Religious Festival, a Social Occasion, and a Theatrical Event.” Asian Theatre Journal 2 (1): 61–65.
———. 2012. Taksu: Dalam Seni Dan Kehidupan Bali. Denpasar: Denpasar: Bali Mangsi.
Putu, Luh, Elik Sri, Ni Putu, Evi Susianti, Ni Putu, Nilam Cahyani, Ni Komang Rani, et al. 2024. “Identifikasi Pertunjukan Arja Keramas Lakon Dukuh Siladri,” 147–59.
Setiawati, Ni Kadek Feberianggi, Ni Luh Sustiawati, and Ni Wayan Suratni. 2023. “PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TOKOH LIKU BAGIAN PAPESON DAN PANYERITA PADA DRAMATARI ARJA DALAM CERITA BALIAN BATUR DI SANGGAR YOWANA GIRI SHANTI NUSA DUA, BADUNG.” Pensi 3 (2): 167–76.
Susanty, Sri, Murianto, and Ander Sriwi. 2024. “POLA KEMITRAAN PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA BUWUN SEJATI, LOMBOK BARAT NTB.” Media Bina Ilmiah 18 (1978): 1321–42.
Tirta, I Made Danu. 2019. “Konstruk Estetika Hindu Dalam Realitas Seni Di Bali.” Pangkaja 22 (1): 90–102.
Tjandri, Ni Nyoman. 2020. “Dramatari Arja: Sekilas Perkmbangan, Struktur Dan Pakem Gaya Singapadu.” Tatkala.