Eksistensi Tri Hita Karana Membangun Kerukunan Umat Beragama Didusun Angantiga Desa Petang Kabupaten Badung
Keywords:
Tri Hita Karana, Kerukunan Umat BeragamaAbstract
Kodrat manusia sejak dilahirkan memiliki perhatian terhadap reka-rekan sesamanya. Manusia yang telah memiliki berbagai jalinan unsur-unsur sosial dapat berhubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompak,dan antara kelompok dengan kelompok. Sistem sosial atau bentuk pergaulan hidup yang tertata harmonis secara jelas memiliki unsur – unsur yang jelas dan pasti dipakai pedoman oleh anggota masyarakatnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk Aktivitas sosial budaya beragamadanFaktor-faktor pendukung terciptanya kerukunan serta pelaksanaan kerukunan beragama berdasarkan konsep Tri Hita Karana di Desa Adat Pekraman Angantiga. Data dikumpulkan dengan Metode observasi, wawancara dan pencatatan dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian dapat terungkap beberapa bentuk dari aktivitas sosial budaya masyarakat Desa Adat Angantiga dari, bahasa Bali sebagai bahasa sehari – hari, adat- istiadat,yaitu perkawinan, otonan dan sunatan, kematian serta hari besar agama.Pendukung ,pemeritah berperan sangat penting dalam terciptanya kerukunan umat beragama melalui organisasi sosial budaya, organisasi subak basah dan kering, Organisasi PKK, STT, organisasi olahraga serta Hansip yang dapat membangun kebersamaan berada dibawah naungan pemerintah. kerukunan beragama berdasarkan konsep Tri Hita Karana di Desa Adat Pekraman Angantiga dapat berjalan sangat baik tanpa adanya konflik yang terjadi dari sejak awaltinggal umat Islam dengan umat Hindu sampai sekarang