Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa kelas VII D SMP Dharmasastra Sempidi Tahun pelajaran 2014/2015
Keywords:
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw, Prestasi BelajarAbstract
Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui penerapan model Kooperatif Jigsawdapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VII D SMPDharmasastraSempidi tahun pelajaran 2014/2015.
Pada prasiklus, skor rata-rata 62,67, daya serap 62,67% serta Ketuntasan Klasikal (KK) adalah 3,70%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah adalah 75,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya 1 orang siswa (3,70%) yang mampu mencapai nilai KKM. Selain itu, pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak ada siswa (0%) dikatagorikan pada tingkat sangat tinggi, tidak ada siswa (0%) dikatagorikan pada tingkat tinggi, 7 orang siswa (25,93%) dikatagorikan pada tingkat sedang, 17 orang siswa (62,96%) dikatagorikan pada tingkat rendah, dan 3 orang siswa (11,11%) dikatagorikan pada tingkat sangat rendah.
Pada siklus I, skor rata–rata siswa kelas VII D SMP Dharmasastra Sempidi adalah sebesar nilai rata-rata siswa 74,78daya serapnya 74,78% dan nilai ketuntasan klasikalnya 48,15%, dengan persentase prestasi siswa: menunjukkan bahwa tidak ada siswa (0%) dikatagorikan pada tingkat sangat tinggi, 4 orang siswa (14,81%) dikatagorikan pada tingkat tinggi, 23 orang siswa (85,19%) dikatagorikan pada tingkat sedang, tidak ada siswa (0%) dikatagorikan pada tingkat rendah, dan tidak ada siswa (0%) dikatagorikan pada tingkat sangat rendah. Aktivitas siswa tergolong kurang aktif dengan persentase 39,35%.
Padasiklus II, skor rata–rata kelas VII D SMP Dharmasastra SempidiIPS tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebesar 80,37 daya serapnya 80,37% dan nilai ketuntasan klasikalnya 100%. Sedangkan dalam persentase prestasi siswa: 3 orang siswa (11,11%) dikatagorikan pada tingkat sangat tinggi, 13 orang siswa (48,15%) dikatagorikan pada tingkat tinggi, 11 orang siswa (40,74%) dikatagorikan pada tingkat sedang, tidak ada dikatagorikan pada tingkat rendah, dan tidak ada dikatagorikan pada tingkat sangat rendah. Aktivitas siswa tergolong aktif dengan persentase 68,52%