ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA PERTUNJUKAN TARI REJANG SARI PADA PIODALAN DI PURA PUSEH DESA ADAT MELILING TABANAN

Keywords:

Bentuk, Fungsi, Makna, Tari Rejang Sari

Abstract

Tari Rejang Sari diciptakan oleh I Ketut Rena pada tahun 2017. Penelitian tari Rejang Sari di Pura Puseh Desa Adat Meliling Tabanan sebagai pelajaran ikut berperan untuk melestarikan dan mengembangkan tarian tersebut yang hampir dikalahkan oleh tari-tarian kreasi baru yang banyak bermunculan. Tari Rejang Sari perlu di pertahankan, mengingat tarian ini merupakan tari wali. Konsep dasar dari gerak-gerakan tari Rejang Sari hampir sama dengan gerakan tari Rejang pada umumnya. Kelebihan tari Rejang Sari ditarikan secara berkelompok oleh para ibu-ibu PKK dan pemudi sebagai sarana upacara keagamaan. Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan bentuk, fungsi, dan makna tari Rejang Sari yang dipentaskan pada upacara piodalan di Pura Puseh Desa Adat Meliling Tabanan. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif,, dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah di Desa Meliling selalu mementaskan tarian ini pada upacara piodalan di Pura yang termasuk dalam bentuk tari kelompok yang ditarikan oleh sekelompok ibu PKK lebih dari 10 orang. Adapun fungsi dan maknapada tari Rejang sari yaitu berfungsi sebagai tari wali atau sakral yang ditarikan pada setiap upacara piodalan di Pura Desa Adat Meliling Tabanan. makna tari Rejang Sari dapat dilihat dari segi bentuk tari yang memiliki makna sebagai tari persembahan untuk menyambut, memuja, dan memuliakan para Dewa Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Gerakan tari Rejang Sari bermakna Sari yang melambangkan bunga merupakan salah satu manifestasi Tuhan sebagai sarana yang berkaitan dengan kegiatan upacara agama yang memiliki simbolsebagai rasa hormat dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan konsep Hindu yaitu keindahan melalui gerak-gerak yang dinamis.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Wahab, Solichim. Kamus Webster. 1997. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Agustina Maha Dewi, Ni Made Ayik Bulan. 2021. Eksistensi Seni Pertunjukan Tari Rejang Sari Di Desa Sumerta Kecamatan Denpasar Timur.

Aryawati (2003) Tari Baris Tombak DalamUpacara Dewa Yadnya Di Pura Dalem Kahyangan Di Desa Sanur Kaja.

Bandem, I Made. 1979. Ensiklopedia Musik Dan Tari Daerah Bali. Denpasar: Pengembangan ASTI

Bandem, I Made & Fredrik Eugene de Boer., 2004. Kaja dan Kelod Tarian Bali dalam Transisi. Terjemahan: I Made Marlowe Makardhawaja. Kaja and Kelod Balinese Dance in Transition. Di bawah lisensi Oxfrod University Press. Yogyakarta:Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Dibia I Wayan. 1977/1978. Perkembangan Seni Tari di Bali. Proyek Sasana Budaya Bali.

Dibia, I Wayan 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali.

Soedarsono, 1992. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka

Suwari Yanti, Ida Ayu Made.2014. Tari Rejang Lilit Dalam Upacara Dewa Yadnya Di Pura Kayangan Tiga Desa Adat Mundeh, Tabanan.

Wiwin Astari, Ni Luh Putu.2020. Nilai- Nilai Pendidikan Pada Tari Rejang Pamendak di Pura Luhur Batukaru

Published

2024-03-02