APLIKASI ARSITEKTUR BUDAYA BALI PADA BANGUNAN GEREJA SANTO YOSEF DENPASAR

Application Of Bali Cultural Architecture In Saint Yosef Church Building Denpasar

Keywords:

Gereja, Inkulturasi

Abstract

Gereja adalah tempat dimana persekutuan orang Kristen melakukan upacara keagamaan yakni misa peribadatan dan ini merupakan definisi secara fisik, secara rohani gereja merupakan kumpulan orang-orang yang percaya kepada juru keselamatan Allah yakni Yesus Kristus.Secara universal Gereja didirikan di berbagai tempat dimuka bumi ini dengan ciri khas masing-masing yakni terlihat dari corak kebudayaan setempat. Hal ini merupakan bagian dari inkulturasi dan toleransi. Gereja Santo Yosef Denpasar yang terletak di jalan Kapundung no. 2 Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur yang merupakan gereja yang memiliki konsep inkulturasi kental pada bagian bangunannya. Inkulturasi meruapakan campuran dua kebudayaan namun tidak meninggalkan ciri khas masing-masing. Sebagai masyarakat Nusantara yang berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika ketika terjadi inkulturasi pada bagunan gereja bukanlah hal yang baru karena iman gereja yang bertoleransi tinggi membuat suatu inkulturasi menjadi pokok dalam kehidupan menggereja. Namun adanya inkulturasi ini tidak menyimpang dari visi dan misi gereja melainkan lebih untuk menyeimbangkan dengan budaya setempat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Weking Weking, Johanis., dkk. 2019. PESONA INKULTURASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI PADA BANGUNAN GEREJA PAROKI SANTO YOSEF. Denpasar: CV. Reksa-Denpasar

Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, 2018. MADA BHAKTI. Yogyakarta: PD Selamat, Yogyakarta

Anonim. 2021. KATEDRAL NUNTIA MEDIA KOMUNIKASI ANTAR UMAT DAN GEMBALA. Denpasar : Creative Spot, DPS

Gunawan, Yohanes: 2019. IMAM DALAM GEREJA KATOLIK. Semarang : Sesawi NET

Ardhana, Ketut. 2011. MASYARAKAT MULTIKULTURAL BALI TINJAUAN SEJARAH, MIGRASI DAN INTEGRASI. Denpasar: Pustaka Larasan

Published

2021-03-02