Asesmen Alternative Dalam Pembelajaran Matematika
Abstract
Saat ini kurikulum yang diterapkan mengisyaratkan pembelajaran yang student oriented (berpusat pada siswa) dan menitik beratkan pada proses tanpa mengesampingkan hasil. Asesmen yang dilakukan di sekolah yang berkaitan dengan aspek kognitif hanya diakses dengan menggunakan tes yang bersifat closed-ended (jawaban tunggal), umumnya menggunakan tes kertas pensil untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes-tes yang selama ini digunakan di sekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika hanya mengukur kemampuan kognitif tingkat dasar (basic skill/lower order thinking), yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasikan/menerapkan. Oleh karena itu diperlukan asesmen lain yang tidak hanya berbentuk tes kertas pensil (paper and pencil test) yang hanya mengakses kemampuan mengerti matematika sebagai pengetahuan (kognitif) akan tetapi juga asesmen yang mampu mengakses pengetahuan strategi, komunikasi maupun aspek sikap (attitude) terhadap matematika. Dalam dunia pendidikan termasuk dalam pembelajaran matematika, asesmen memiliki sejarah yang sangat panjang dalam perkembangannya. Asesmen menggunakan tes misalnya, telah diterapkan di sekolah-sekolah sejak lama dan penggunaanya meningkat secara drastis sejak peralihan abad terakhir ini.