PENGALAMAN LANSIA DALAM MENANGANI RETIREMENT SYNDROME DENGAN PENDEKATAN BUDAYA TRI HITA KARANA: STUDI FENOMENOLOGI
Abstract
Seseorang yang mengalami retirement syndrome cenderung menunjukkan emosi yang tidak stabil, sering cemas, stres, dan depresi. Kondisi-kondisi seperti ini akan berlanjut pada kualitas hidup yang berangsur menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman lansia dalam menangani retirement syndrome dengan pendekatan Budaya Tri Hita Karana sehingga ditemukan faktor-faktor terkait yang dapat dikembangkan dalam menangani retirement syndrome. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain Kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2023 di Desa Pohsanten, Kabupaten Jembrana, Bali. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang dengan pendekatan Purposive. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode in depth interview dan observasi. Alat yang membantu pengumpulan data yaitu pedoman wawancara, recorder, alat tulis, dan catatan lapangan (field note). Validitas data diuji dengan metode Triangulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Spradley. Hasil penelitian menemukan beberapa tema terkait pengalaman lansia dalam menangani retirement syndrome dengan pendekatan Budaya Tri Hita Karana yaitu kegiatan spiritual, aktivitas kelompok sebaya, aktivitas keluarga, dan aktivitas lingkungan. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa adanya peran penting Budaya Tri Hita Karana terhadap pengalaman lansia dalam menangani retirement syndrome. Budaya Tri Hita Karana membantu lansia dalam mempersiapkan diri di masa pensiun.