TARI PUSPAWRESTI SEBAGAI SARANA PENGUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Authors

  • Komang Gede Juana Artha Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, Musik, FBS, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

Pendidikan Karakter, Tari Puspawresti

Abstract

Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk membuat lingkungan dan proses pembelajaran di mana siswa secara aktif mengembangkan potensi diri mereka untuk memiliki kepribadian, moralitas, dan moralitas yang baik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan karakter adalah seni, khususnya Tari Puspawresti. Tari Puspawresti adalah salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari budaya Bali dan memiliki makna yang dalam terkait dengan keharmonisan, kesopanan, serta kedisiplinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan studi pustaka. Melalui pendidikan karakter yang terintegrasi dalam tari, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan seni, tetapi juga nilai-nilai penting seperti disiplin, kerja sama, rasa hormat, kecintaan terhadap budaya lokal, dan pengembangan kecerdasan sosial serta emosional. Penerapan Tari Puspawresti dalam kegiatan ekstrakurikuler memberikan dampak positif terhadap siswa, memperkuat rasa kebanggaan akan budaya lokal dan mengajarkan pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa. Kegiatan ini juga meningkatkan kecerdasan emosional siswa dengan membantu mereka mengekspresikan perasaan secara positif dan mengelola emosi dalam interaksi sosial. Disiplin dan ketekunan yang diajarkan dalam tari membentuk mental tangguh siswa, yang sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Artha, K. G. J. . (2025). TARI PUSPAWRESTI SEBAGAI SARANA PENGUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. SANKARA: Seminar Nasional Seni Pertunjukan Dan Pengajarannya, 1(1), 177–187. Retrieved from https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sankara/article/view/5903