MAKNA SIMBOLIK DAN FUNGSI TARI REJANG NGEWISNU DALAM PROSESI UPACARA PIODALAN DI DESA ADAT KEROBOKAN
Abstract
Makna Simbolik dan Fungsi Tari Rejang Ngewisnu dalam Prosesi Upacara Piodalan di Desa Adat Kerobokan diteliti karena dengan menggali makna simbolik dan fungsi tari tradisi, peneliti tidak hanya dapat menambah pengetahuan tentang seni dan budaya, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih luas tentang nilai- nilai kemanusiaan yang terkandung dalam praktik budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dengan menafsirkannya dalam konteks, pengalaman, dan sudut pandang pihak-pihak yang terlibat. Prosesi ngewisnunin merupakan bagian penting dari upacara piodalan di setiap pura yang bertempat di Desa Adat Kerobokan karena prosesi ini disimbolkan sebagai penyambut dan saksi para Bhatara-Bhatari telah tedun untuk menyaksikan rangkaian upacara piodalan telah berjalan dengan lancar. Prosesi ngewisnunin yang diinterpretasikan dengan 11 penari putri asli dari Desa Adat Kerobokan khususnya dari Banjar Umalas Kangin dan Banjar Umalas Kauh dengan bentuk karya akan menonjolkan sebuah kesakralan 1 buah pengasepan sebagai sumber pemimpin yang dibawakan oleh satu penari. tari Rejang Ngewisnu diciptakan sebagai karya mengabdi pada KKN-T di Desa Adat Kerobokan.