TARI LEGONG ANDIR DALAM PERSPEKTIF BUDAYA BALI: STUDI SEJARAH, NILAI ESTETIKA, NILAI PENDIDIKAN, DAN TEKNIK GERAKAN SEBAGAI PILAR SOSIAL BUDAYA

Authors

  • Ni Made Devia Pratiwi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, FBS, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

Tari Legong Andir, Sejarah, Nilai Estetika

Abstract

Tari Legong merupakan salah satu warisan budaya dan seni yang kaya dari Bali, dengan sejarah yang panjang yang mencerminkan kompleksitas gerakan dan pertunjukannya. Tari Legong Andir Tista memiliki keterkaitan erat dengan sejarah Malat, yang menceritakan asal mula Malat melalui kisah Raden Prabangsa, putra Raja Jenggala dari Seril, yang diasingkan akibat tindakan jahatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis sejarah Tari Legong Andir Tista dalam konteks kebudayaan Bali, menggali nilai-nilai estetika yang terkandung dalam tarian tersebut, serta mengeksplorasi peran Tari Legong Andir dalam masyarakat Bali. Penelitian ini juga akan membahas teknik gerak Tari Legong Andir dan relevansinya dalam era globalisasi dan modernisasi, serta bagaimana tarian ini tetap mempertahankan keberadaannya. Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui triangulasi yang mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Meskipun mengandung unsur sakral, Tari Legong Andir kini juga dipentaskan untuk tujuan pariwisata, menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan globalisasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keberlanjutan tarian ini sebagai bagian integral dari budaya dan identitas masyarakat Bali, khususnya di Desa Tista. 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Pratiwi, N. M. D. . (2025). TARI LEGONG ANDIR DALAM PERSPEKTIF BUDAYA BALI: STUDI SEJARAH, NILAI ESTETIKA, NILAI PENDIDIKAN, DAN TEKNIK GERAKAN SEBAGAI PILAR SOSIAL BUDAYA. SANKARA: Seminar Nasional Seni Pertunjukan Dan Pengajarannya, 1(1), 75–91. Retrieved from https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sankara/article/view/5886