Prosiding Sandibasa Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa <p>Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dewasa ini lebih mengutamakan kualitas. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkualitas diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Negara Indonesia. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang bermutu dapat dicapai jika guru atau dosen memiliki inovasi di dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah membuat wadah bagi para pecinta Bahasa dan Sastra Indonesia, yaitu berupa Prosidng. Prosiding yang disusun Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Magister FBS, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia ini berjudul SANDIBASA. SANDIBASA merupakan akronim yang berarti Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini sangat gayut dengan tuntutan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di era digital saat ini. Sumbangan pemikiran dari berbagai pakar diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penerbit berharap agar prosiding ini dapat menambah wawasan pembaca dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.</p> Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,Universitas PGRI Mahadewa Indonesia en-US Prosiding Sandibasa Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PENGGUNAAN BAHASA RAMAH ANAK: Upaya Pencegahan Defamasi di Lingkungan Sekolah https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3699 <p><span class="fontstyle0">Kebijakan sekolah ramah anak merupakan upaya pemerintah melindungi hak-hak anak. Salah<br>satu hak dasar anak adalah terbebas dari kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Kekerasan verbal<br>memicu terjadinya kejahatan berbahasa (defamasi) yang bertentangan dengan Permendikbudristek<br>Nomor 46 Tahun 2023, UUITE dan perundang-undangan lainnya. Untuk menghindari peristiwa<br>defamasi di sekolah perlu diupayakan penggunaan bahasa Indonesia ramah anak. Bahasa Indonesia<br>ramah anak diidentifikasi berdasarkan aspek bentuk (ekspresi) dan isi (pesan). Dari aspek bentuk<br>(ekspresi), bahasa Indonesia ramah anak haruslah santun serta bersesuaian dengan kompetensi<br>linguistik yang dimiliki anak-anak. Dari aspek isi (pesan), gagasan yang disampaikan harus<br>mengandung amanat positif dan bersesuaian dengan kehidupan anak-anak. Untuk mewujudkannya<br>perlu dilakukan modifikasi kosakata, repetisi dan reduplikasi, peniruan, penunjukan kata-kata<br>spesifik, penyederhanaan, dan pajanan korpus lintas bahasa. Hal yang wajib dihindari adalah ujaran<br>yang membanding-bandingkan anak, merendahkan atau menyepelekan kemampuan anak,<br>berkonotasi atau dipersepsi kasar, dan menyinggung perasaan anak.</span> </p> Nengah Arnawa Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 1 11 Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra: Pemanfaatan Aplikasi Digital yang Mengedepankan Etika https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3702 <p><span class="fontstyle0">Pada era digital saat ini, integrasi teknologi telah mengubah dinamika pendidikan yang<br>berimbas kepada perubahan baru terhadap pembelajaran bahasa dan sastra. Pada sisi lain, manakala<br>pendidik berpihak kepada upaya inovatif dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra adalah<br>menjadi penting untuk mempertimbangkan dan mengedukasi peserta didik terhadap implikasi etis<br>dari penggunaan perangkat digital. Makalah ini merupakan kajian literatur untuk menjawab<br>pertanyaan tentang keunggulan dan kelemahan pembelajaran digital, pembelajaran bahasa dan sastra<br>berbasis digital, dan upaya menzerokan pelanggaran integritas akademik terhadap pembelajaran<br>bahasa dan sastra yang berorientasi digital. </span><span class="fontstyle0">Pemanfaatan aplikasi digital dalam pembelajaran bahasa<br>dan sastra merupakan inovasi yang signifikan. </span><span class="fontstyle0">Pergeseran ke arah aplikasi digital memungkinkan<br>pengalaman belajar yang lebih efisien, interaktif, menarik, kritis, dan kreatif di kalangan peserta<br>didik. </span><span class="fontstyle0">Aplikasi digital menawarkan akses ke beragam literatur dan kemampuan untuk terlibat dengan<br>bahasa dalam konteks praktis dan dunia nyata serta </span><span class="fontstyle0">memberikan peluang untuk pembelajaran yang<br>memenuhi beragam kebutuhan siswa secara personal. Dengan mengintegrasikan sistem<br>pembelajaran </span><span class="fontstyle2">online </span><span class="fontstyle0">dan penggunaan berbagai </span><span class="fontstyle2">platform </span><span class="fontstyle0">multimedia interaktif ke dalam pengajaran<br>bahasa dan sastra, pendidik dapat menumbuhkan keterlibatan dan motivasi peserta didik yang pada<br>gilirannya memperkaya perkembangan bahasa dan berbahasa peserta didik secara holistik di era<br>digital</span> </p> Nurhayati Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 12 22 Kajian Pariwisata Sastra Cerita Jayaprana-Layonsari https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3703 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan teks dengan destinasi (Desa Kalianget,<br>rute perjalanan tokoh cerita I Nyoman Jayaprana dari Desa Kalianget menuju Teluk Trima, dan pura<br>makam/kuburan Jayaprana di sebuah bukit kecil di wilayah Taman Nasional Bali Barat, di Teluk<br>Trima); beserta artefak tragedi cinta Jayaprana-Layonsari. Penelitian ini menggunakan pendekatan<br>deskriptif kualitatif dengan mengkaji data lapangan dan dokumen yang dikumpulkan melalui<br>observasi dan studi pustaka. Instrumen pengumpulan data terdiri atas, pedoman observasi, pedoman<br>pencatatan dokumen. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan untuk<br>memecahkan masalah penelitian ini adalah teori sastra pariwisata atau </span><span class="fontstyle2">literay tourism</span><span class="fontstyle0">. Hasil<br>penelitian ini menunjukkan, ada hubungan erat antara destinasi dan artefak cerita dengan tragedi<br>cerita cinta Jayaprana-Layonsari, yang terdiri atas empat tipe, yaitu </span><span class="fontstyle3">geografik</span><span class="fontstyle0">, </span><span class="fontstyle3">arkeologis</span><span class="fontstyle0">, </span><span class="fontstyle3">historis</span><span class="fontstyle0">,<br>dan </span><span class="fontstyle3">ritualistik</span><span class="fontstyle0">. Namun hubungan tersebut tidak diperkenalkan kepada wisatawan. Karena itu, makna<br>kunjungan wisatawan ke destinasi Jayaprana, kurang lengkap.</span> </p> I Wayan Artika I Gede Nurjaya Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 23 41 Strategi Penguatan Kurikulum Merdeka Melalui Model Kebhinekaan Latar dan Karakter dalam Helai-helai Sakura Gugur https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3704 <p><span class="fontstyle0">Tujuan tulisan ini untuk mengkaji kurikulum merdeka, khususnya Projek Penguatan Profil<br>Pelajar Pancasila (P5). Realisasi kurikulum berkaitan erat dengan strategi pembelajaran, sehingga<br>perlu dikaji hubungan keduanya. Salah satu komponen kurikulum terkait dengan penyediaan media<br>pembelajaran. Dalam tulisan ini adalah media pembelajaran bahasa dan sastra di tingkat SMA/SMK.<br>Masalahnya, mengapa sastra sejenis novel dapat dijadikan media ajar dalam implementasi kurikulum<br>merdeka P5.Teori yang digunakan adalah teori strategi pembelajaran dari Slavin, Gropper, Dick dan<br>Carrey. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi<br>teks dan studi pustaka. Analisis data dengan metode hermeneutika (penafsiran), disajikan secara<br>deskriptif. Novel yang dijadikan sampel penelitian berjudul </span><span class="fontstyle2">Helai-helai Sakura Gugur </span><span class="fontstyle0">karya Nasyah<br>Djamin (1964).Novel ini bertutur tentang psikologi kehidupan remaja di negeri Sakura<br>(Jepang).Hasil analisis dari segi tema, latar dan karakter, menunjukan bahwa novel tersebut dapat<br>dijadikan media ajar profil pelajar Pancasila yang beriman, berwawasan kebhinekaan global, bernalar<br>kritis, dan kreatif. Strategi pembelajaran dengan metode sosiodrama yang berbahan dasar cerita novel<br>tersebut. Untuk dramatisasi diharapkan pendampingan perserta didik oleh guru secara terintegratif<br>dengan guru lainnya.</span> </p> I Nyoman Suaka I Gede Gita Wiastra Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 42 51 Jurnalistik sebagai Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Mendukung Merdeka Belajar https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3706 <p>Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi secara nasional tidak hanya wajib didalami melalui pembelajaran Bahasa Indonesia secara formal sesuai yang muncul dalam kurikulum pendidikan. Bahasa Indonesia juga dapat dipelajari melalui aktivitas pada ekstrakurikuler atau UKM Jurnalistik. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan menguraikan terkait implementasi jurnalistik sebagai strategi pembelajaran, keunggulan, peluang serta tantangan dalam jurnalistik sebagai strategi pembelajaran bahasa Indonesia dalam era merdeka belajar. Secara umum, berdasarkan kajian empiris dan literatur, program jurnalistik dipandang efektif dikembangkan sebagai strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang mendukung merdeka belajar. Hal ini dapat dilakukan melalui proses jurnalistik seperti kegiatan wawancara, peliputan, investigasi, hingga penulisan hasil kegiatan jurnalistik tersebut. Keunggulan jurnalistik sebagai strategi pembelajaran bahasa Indonesia adalah siswa ataupun mahasiswa akan belajar bahasa Indonesia secara kontinu, yang tidak hanya terpaku pada hasil, tetapi yang lebih penting adalah proses ketika bahasa Indonesia tersebut digunakan secara nyata saat melakukan proses jurnalistik. Dengan demikian, jurnalistik berpeluang sebagai strategi yang terus dikembangkan dan dioptimalkan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara efektif atau berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Namun, tidak dipungkiri pengembangan jurnalistik sebagai strategi pembelajaran bahasa Indonesia ini memiliki tantangan tersendiri, baik dari segi daya dukung tiap-tiap satuan pendidikan yang berbeda-beda, komitmen bersama, serta waktu yang cukup ekstra dalam pendampingan siswa ataupun mahasiswa dalam belajar.</p> Ni Kadek Juliantari Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 52 63 Melacak Kemajuan Belajar Bahasa Indonesia: Inovasi Evaluasi Berbasis Taksonomi Bloom https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3707 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan pendekatan yang lebih holistik dan relevan dalam mengevaluasi kemajuan belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya pada ranah kognitif melalui taksonomi Bloom. Penelitian memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemajuan kognitif siswa, memberikan wawasan berharga bagi pengembangan kurikulum serta strategi pembelajaran yang lebih efektif, juga memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan pendidikan bahasa di Indonesia dan memberikan wawasan praktis bagi para pendidik. Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur penelitian kualitatif studi kasus. Penelitian ini mengambil sampel guru Bahasa Indonesia di satuan pendidikan SMA Negeri kota Pekanbaru yang berakreditasi A, berjumlah 30 orang yang mengajar di kelas XI dan XII. Teknik pengambilan sampel melalui pendekatan sampling purposive. Data penelitian bersumber dari informasi para guru dari angket. Teknik analisis dengan menginterpretasikan hasil isian angket berdasarkan pendekatan taksonomi Bloom untuk melacak kemajuan belajar Bahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemajuan belajar bahasa Indonesia siswa melalui tindakan guru lebih mendominasi pada mengaplikasikan (C3), mencipta/mengkreasi (C6), menganalisis (C4), memahami (2), mengingat (C1), dan mengevaluasi (C5). Pendekatan taksonomi Bloom mampu melacak kemajuan belajar bahasa Indonesia. Pemanfaatan kata-kata operasional sebagai upaya untuk mengetahui kemajuan belajar siswa</p> Zulhafizh Elvrin Septyanti Tria Putri Mustika Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 64 83 Strategi Pembelajaran Bahasa Daerah: Suatu Kajian Konseptual https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3708 <p>Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan sikap serta kepercayaan pada peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran dilakukan dengan proses antara peserta didik dan sumber belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pembelajaran bahasa agar peserta didik memperoleh proses belajar yang baik dan benar. Data diperoleh dari kajian pustaka dengan mengumpulkan beberapa sumber yang terkait serta disajikan secara konseptual. Strategi pembelajaran bahasa daerah dilakukan dengan berbagai cara yakni (1) Bermain kata, bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa; (2) Bermain peran, bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata, penguasaan gramatika, kemampuan berbicara, dan kemampuan mengapresiasi sastra; (3) Bermain kuis bahasa, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak sumber tulis dan lisan dalam bahasa daerah; (4) Olah aksara, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan membaca aksara</p> Ida Ayu Iran Adhiti Gede Sidi Artajaya Ida Ayu Pristina Pidada Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 84 91 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Wewangsalan pada Siswa Kelas X Santosa Intercultural School Tahun Pelajaran 2023/2024 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3709 <p>Paribasa Bali mempunyai banyak jenis, salah satunya wewangsalan. Memahami wewangsalan di era globalisasi seperti sekarang ini tidaklah mudah, masih banyak siswa yang belum mampu memahami wewangsalan tersebut. Sehubungan dengan masalah pada latar belakang maka salah satu solusi tindakan adalah menerapkan model pembelajaran teams game tournament dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II juga terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran memahami wewangsalan dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT), menunjukkan adanya perubahan perilaku pada siswa serta adanya peningkatan pemahaman wewangsalan oleh siswa. Siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 75,4 dengan ketuntasan klasikal sebesar 73,3% dan siklus II sebesar 84,2 dengan ketuntasan klasikal 93,3%. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I hingga siklus II sebesar 8,8</p> I Nyoman Sadwika Luhde Liska Nyoman Astawan Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 92 100 Metode One Day One Argument sebagai Upaya dalam Meningkatkan Produktivitas Keterampilan Berbicara https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3710 <p>Dalam proses pembelajaran, metode menjadi faktor penting dalam menentukan rencana, pelaksanaan, serta hasil pembelajaran. Metode yang tepat dapat menentukan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang seyogyanya merupakan pembelajaran yang bersifat keterampilan memerlukan metode yang sesuai dengan karakter pembelajaran Bahasa Indonesia. Makanya, dalam menentukan metode yang sesuai dengan karakter pembelajaran Indonesia diperlukan kepemahaman pendidik dalam memahami setiap metode yang digunakan. Salah satu keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah Pembelajaran Keterampilan Berbicara. Keterampilan Berbicara merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Pembelajaran ini memerlukan metode yang memacu mahasiswa untuk selalu mengasah serta meningkatkan keproduktifan mahasiswa dalam berbicara. Salah satu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas mahasiswa dalam keterampilan berbicara adalah metode one day one argument. Jadi, tujuan dalam makalah ini metode one day one argument sebagai upaya dalam menciptakan keaktifan keterampilan berbicara mahasiswa. Dari hasil studi pustaka dapat disimpulkan bahwa metode one day one argument diupayakan dapat mendorong mahasiswa menjadi lebih produktif dalam berbicara karena metode ini menuntut mahasiswa harus memberikan argumennya setiap hari dalam bentuk suara (rekaman) dalam WAG</p> Syahriandi Radhiah Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 101 108 Asesmen dan Pembembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis HOTS: Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Era Digital Abad Ke-21 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3711 <p>Abad 21 sudah berjalan 24 tahun, tetapi masih banyak guru yang belum memahami kecakapan abad 21 yang diadopsi oleh K-13. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru bahasa Indonesia tentang: 1) kecakapan abad 21, 2) implementasi pembelajaran abad 21 dalam K-13, dan 3) cara pengembangan asesmen berbasis HOTS. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan sumber datanya berupa artikel dari jurnal, buku cetak, e-book, modul, dan lainnya yang relevan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan pengamatan. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1) Kecakapan abad 21 adalah kecakapan yang sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menhadapi segala tantangan di abad 21 ini, yang dikenal dengan 4C; 2) Implementasi K-13 untuk menanamkan kecakapan 4C adalah dengan menerapkan pendekatan saintifik dan asesmen yang basis HOTS; 3) Asesmen berbasis HOTS adalah asesmen yang mengukur kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, yang memililiki karakteristik: a) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, b) berbasis permasalahan kontekstual, c) menggunakan bentuk soal beragam, d) bersifat divergen, dan e) menggunakan multirepresentasi; dan memiliki prosedur pengembangan: a) melakukan analisis terhadap KD, b) menyusun kisi-kisi soal, c) memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, d) menulis butir pertanyaan, dan e) membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban</p> I Wayan Gunartha Dewa Ayu Widiasri Ida Ayu Agung Ekasriadi Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 109 125 Perspektif Etik dalam Pembelajaran Sastra https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3712 <p>Pembelajaran sastra yang berkualitas merupakan pembelajaran sastra yang menitikberatkan adanya keharmonisan antara aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Ketiga aspek ini wajib diimplementasikan tenaga pendidik dalam pembelajaran sastra. Perspektif etika dalam pembelajaran sastra menjadi fondasi yang sangat fundamental dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran,guru harus membuat perencanan dengan baik yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau Modul Ajar atau Rencana Pembelajaran Semester.Pada tahap pelaksanaan pembelajaran,seorang guru harus menguasai materi pembelajaran,penggunaan model pembelajaran inovatif,pemilihan metode dan media pembelajaran yang variasi,serta mencarai sumber belajar yang terbaru. Dalam melakukan evaluasi,seorang guru harus menilai pembelajaran secara komprehensif baik berupa proses dan produk atau hasil belajar. Penilaian yang dilaksanakan harus meliputi aspek afektif,kognitif,dan psikomotorik.Apabila ketiga langkah ini dilaksanakan dengan baik oleh tenaga pendidik maka pembelajaran sastra yang berkualitas dapat diwujudkan</p> Ketut Yarsama I Made Suarta Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 126 135 Kearifan Lokal Tradisi Merti Sendhang di Klaten serta Pemanfaatannya dalam Materi Ajar SMP https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3713 <p>Merti Sendhang Mandong (MSM) salah satu peninggalan kebudayaan berupa upacara tradisional yang masih dilaksanakan dan eksis sampai saat ini. Upacara tersebut terdapat makna dan kearifan lokal di dalamnya, sehingga memiliki relevansi dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) latar belakang MSM; (2) kearifan lokal MSM; dan (3) pemanfaatan MSM sebagai bahan ajar di SMP. Penelitian ini dilakukan di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa catatan hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan purposive sampling. Validitas data berupa triangulasi data, teori dan metode. Teknik analisis data model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) latar belakang MSM didasari keadaan sosial budaya masyarakat yang masih kental dan mempercayai hal-hal yang dianggap sakral maupun tidak kasat mata. MSM dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah karena sebagian besar masyarakat adalah petani. MSM diyakini menghindarkan dari bahaya maupun musibah sehingga dengan dilakukan MSM masyarakat senantiasa selamat, beruntung, dan hidup tentram; (2) kearifam lokal MSM antara lain: nilai ketuhanan, gotong royong, toleransi, ekonomi, solidaritas, musyawarah mufakat dan pemeliharaan lingkungan hidup; dan (3) pemanfaatan MSM sebagai materi ajar bahasa Jawa SMP yaitu sebagai salah satu upaya pengenalan dan pelestarian budaya daerah berupa upacara tradisional bagi generasi muda yang diajarkan di lingkungan sekolah. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter siswa melalui nilai yang terkandung pada upacara adat</p> Murni Suharyanti Kundharu Saddhono Atikah Anindyarini Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 136 149 Film Pendek sebagai Wahana Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Bidang Teknologi, Bahasa, Seni, dan Sastra Wujudkan Merdeka Belajar https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3714 <p>Bahasa dan sastra merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, sastra merupakan bentuk karya seni yang menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya, salah satu hasil karya sastra yang membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berbicara melalui seni bermain peran adalah drama bali modern. Pengajaran drama di sekolah selama ini disinyalir masih kurang memuaskan dan kurang memberi kesan kepada peserta didik, perlu adanya inovasi dari guru agar pembelajaran memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik, salah satu inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan di zaman teknologi ini adalah menyajikan dan mengemas naskah drama bali modern menjadi sebuah karya film pendek. Proses pembelajaran ini tentunya harus melibatkan siswa secara aktif dalam menghasilkan produk atau karya nyata, dengan menggunakan model pembelajaran project based learning (PJBL) akan memberikan ruang kepada peserta didik untuk berproses secara kolaboratif, mandiri, bertanggung jawab, dan mengembangkan kreativitas. PJBL merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan dalam kurikulum merdeka belajar. Produk digital sangat disukai oleh generasi milenial saat ini, dengan inovasi berupa projek film pendek diharapkan siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang teknologi, bahasa, seni dan sastra</p> Luh Seni Udiyana Utami Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 150 159 Efektivitas Penggunaan Media Audio-Visual untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Materi Teks Cerita Sejarah https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3715 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi dari kurang efektifnya guru dalam menggunakan media pembelajaran dan hanya didasarkan pada ketepatan dalam pemilihannya saja pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Tujuan penelitian adalah, 1) Untuk mengetahui keterampilan menyimak siswa kelas XII SMK Pariwisata Dalung, 2) Untuk mengetahui penggunaan media audio-visual pada materi Teks Cerita Sejarah siswa kelas XII SMK Pariwisata Dalung, 3) Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas XII SMK Pariwisata Dalung pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi teks cerita sejarah setelah menggunakan media audio-visual. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari tiga siklus (Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2). Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, soal tes (test and re-test), pedoman wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata tes akhir menyimak setelah mendapatkan perlakuan efektivitas penggunaan media audiovisual dari setiap siklusnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penggunaan media audio visual efektif dan berpengaruh positif dalam pelaksanaan pembelajaran daripada menggunakan metode ceramah atau metode konvensional. Hal tersebut juga ditunjukkan dari hasil tes yang dilakukan, bahwa kelas yang menggunakan media audio visual dalam pembelajarannya mendapatkan hasil belajar yang lebih tinggi dari yang tidak menggunakan media audio visual dalam melakukan pembelajaran</p> Ni Putu Trisnawati Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 160 171 Mewujudkan Generasi Muda yang Beretika dan Berestetika dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Society 5.0 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3716 <p><span class="fontstyle0">Upaya menjawab tantangan pembelajaran bahasa Indonesia di era 5.0, pembelajaran berbasis<br></span><span class="fontstyle2">Information and Communication Technology </span><span class="fontstyle0">(ICT) menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan<br>oleh guru secara strategis. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis ICT merupakan salah satu<br>perwujudan pembelajaran bahasa Indonesia yang memanfaatkan ICT sebagai mediumisasi dalam<br>pembelajaran di sekolah. Hal inilah yang menuntut guru untuk serta merta menguasai teknologi<br>mulai dari hardware dan software. Selain itu pembelajaran berbasis ICT juga menuntut guru untuk<br>memiliki pengetahuan yang luas dan memiliki kecakapan serta keterampilan yang tinggi di bidang<br>yang ditekuninya, berkemampuan dalam memilih dan menggunakan metode serta strategi<br>pembelajaran baik berupa media yang tentunya cocok digunakan dalam pembelajaran. Salah satu<br>model pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat diterapkan melalui penggunan media berbasis ICT<br>adalah model Blanded Based Learning. Blanded Based Learning merupakan model pembelajaran<br>yang mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka. Melalui<br>model pembelajaran ini dapat menciptakan suasana belajar yang aktif terhadap interaksi antara guru<br>dan sesama peserta didik, dan dengan model ini peserta didik tidak akan merasa dibatasi oleh ruang<br>dan waktu antara pendidiknya.</span> </p> Ni Made Dwi Sintia Wulandari Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 172 180 Analisis Evaluasi Pembelajaran Bahasa Kelas VII SMP:Tingkat Kesulitan, Daya Beda, dan Distrator https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3717 <p><span class="fontstyle0">Pendidikan merupakan salah satu proses pembelajaran yang dilaksanakan secara aktif untuk<br>dapat mengembangkan potensi peserta didik. Sebuah pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan<br>maksimal apabila seluruh kompotensi pembelajaran dilaksanakan secara baik. Dalam<br>Permendiknas nomor 16 tahun 2007 menyatakan bahwa kompotensi guru meliputi kompotensi<br>Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional. Salah satu kompotensi pembelajaran yakni<br>kompotensi evaluasi. Dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan sebuah hasil dari evaluasi<br>seorang guru wajib melaksanakan analisis kegiatan evaluasi guna dapat menyatakan keberhasilan<br>kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini<br>yakni deskripsi kualitatif dengan studi Pustaka. Analisis evaluasi dalam pembelajaran meliputi tiga<br>ranah, yakni ranah tingkat kesulitan, ranah daya beda dan ranah distraktor. Ranah tingkat kesulitan<br>bertujuan untuk dapat menjabarkan identifikasi soal-soal yang baik ataupun yang perlu diperbaiki<br>oleh guru untuk dapat menyetarakan soal-soal yang dibuat. Ranah daya beda dapat membedakan<br>kulitas sebuah butiran soal, dan ranah distraktor meningkatkan konsentrasi peserta tes. Adapun<br>tujuan dari pelaksanaan analisis evaluasi pembelajaran bahasa kelas VII SMP: Tingkat Kesulitan,<br>Daya Beda dan Distraktor adalah analisis evaluasi ini dapat memberikan gambarkan kepada guru<br>untuk menulis soal yang cocok dalam kegiatan evaluasi.</span> </p> Ni Made Lidia Hindriyani Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 181 189 Penerapan Metode Simulasi dalam Pembelajaran Sastra Visualisasi Puisi https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3718 <p><span class="fontstyle0">Makalah ini membahas penerapan metode simulasi dalam pembelajaran sastra khususnya<br>visualisasi puisi. Makalah ini bertujuan mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode<br>simulasi dalam pembelajaran visualisasi puisi. Metode penelitian yang digunakan yakni deskripsi<br>kualitatif dengan menggunakan teknik kepustakaan (</span><span class="fontstyle2">library research</span><span class="fontstyle0">) berupa pemaparan prosedur<br>dalam menerapkan metode simulasi pada pembelajaran sastra visualisasi puisi. Metode simulasi<br>merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk memahami suatu konsep dari sebuah situasi.<br>Dalam makalah ini diuraikan bagaimana penerapan metode simulasi dalam pembelajaran sastra<br>khususnya visualisasi puisi guna memudahkan siswa dalam memahami atau memvisualisasikan<br>sebuah puisi. Makalah ini diharapkan mampu menjadi rujukan dan referensi lebih lanjut terhadap<br>penerapan metode simulasi dalam pembelajaran visualisasi puisi.</span> </p> Kadek Windari Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 190 197 Sastra Digital Sebagai Inovasi Pembelajaran Sastra di Era Society 5.0 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3719 <p><span class="fontstyle0">Pada Era </span><span class="fontstyle2">Society </span><span class="fontstyle0">5.0 seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk mampu menggunakan<br>teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan secara maksimal. Sastra digital hadir seiring dengan<br>berkembangnya teknologi digital di Indonesia. Sejak awal kemunculannya, sastra digital turut<br>mewarnai perkembangan sastra Indonesia hingga kini. Sastra digital atau sastra </span><span class="fontstyle2">cyber </span><span class="fontstyle0">ini cukup<br>ringkas dan efisien karena dapat diakses melalui komputer atau </span><span class="fontstyle2">smartphone</span><span class="fontstyle0">. Tujuan penulisan ini<br>untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi pemanfaatan sastra digital dapat menumbuhkan<br>minat peserta didik terhadap kegiatan apresiasi sastra mulai dari membaca, memahami, mengkritik,<br>mencipta, dan menyebarluaskan karya sastra. Penelitian ini juga mendeskripsikan efektivitas sastra<br>digital sebagai media dalam pembelajaran sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini<br>merupakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan<br>bahwa pemanfaatan sastra digital dapat membuat peserta didik lebih leluasa dalam kegiatan apresiasi<br>sastra mulai dari membaca, memahami, mengkritik, mencipta, dan menyebarluaskan karya sastra<br>melalui media digital. Selain itu sastra digital dapat dijadikan sebagai media yang efektif dalam<br>pembelajaran sastra di jenjang SMA/K.</span> </p> I Wayan Dede Putra Wiguna Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 198 208 Penerapan Model Scramble Berbantuan Media Word Wall dalam Meningkatkan Pemahaman Menyusun Kalimat Berpola SPOK di SMA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3720 <p><span class="fontstyle0">Penguasaan struktur kalimat dan pola kalimat merupakan hal penting dalam melakukan<br>komunikasi, karena dengan penguasaan struktur dan pola SPOK secara baik dengan lisan ataupun<br>tulisan akan menjadikan kalimat menjadi sistematis sehingga mudah dipahami. Pendidik perlu<br>menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan<br>pemahaman siswa dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan struktur pola SPOK yakni<br>mengimplementasikan model pembelajaran </span><span class="fontstyle2">Scramble </span><span class="fontstyle0">atau model pembelajaran yang dapat<br>meningkatkan kosentrasi dan kecepatan serta ketepatan berpikir siswa dengan mengajak siswa<br>menentukan jawaban dan pertanyaan secara kreatif yang disusun secara acak serta memanfaatkan<br>media pembelajaran digital seperti </span><span class="fontstyle2">Wordwall</span><span class="fontstyle0">. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber<br>belajar, media, dan alat penilaian secara gratis. Terdapat beragam fitur dalam aplikasi </span><span class="fontstyle2">Wordwall,<br></span><span class="fontstyle0">salah satunya template </span><span class="fontstyle2">macth up </span><span class="fontstyle0">yang mendukung model pembelajaran seperti </span><span class="fontstyle2">Scramble</span><span class="fontstyle0">. Tujuan<br>penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penggunaan </span><span class="fontstyle2">Wordwall </span><span class="fontstyle0">sebagai media pembelajaran<br>berbasis digital dan (2) untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran </span><span class="fontstyle2">Scramble<br></span><span class="fontstyle0">berbantuan Wordwall dalam meningkatkan pemahaman menyusun kalimat berpola SPOK. Metode<br>penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian (1) Wordwall<br>dapat digunakan sebagai media pembelajaran berbasis digital dan (2) Model pembelajaran </span><span class="fontstyle2">Scramble<br></span><span class="fontstyle0">berbantuan </span><span class="fontstyle2">Wordwall </span><span class="fontstyle0">menujukan peningkatan pemahaman siswa dalam menyusun kalimat berpola<br>SPOK.</span> </p> Made Tania Dwitayanti Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 209 220 STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3721 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbasis<br>nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang bertujuan<br>memaparkan hasil kajian dari berbagai sumber pustaka yang memuat informasi tentang bentukbentuk strategi dalam pembelajaran, pembelajaran bahasa Indonesia, dan kearifan lokal.<br>Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal merupakan model pembelajaran bahasa<br>Indonesia yang digunakan untuk mendeskripsikan, menafsirkan, dan merespons budaya lokal.<br>Pembelajaran tersebut diintegrasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Bentuk integrasi tersebut<br>berupa strategi maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia. Menggali dan melestarikan berbagai<br>unsur kearifan lokal, tradisi dan pranata lokal, termasuk norma dan adat istiadat yang bermanfaat<br>dapat berfungsi secara efektif dalam pendidikan karakter, melakukan kajian, dan pengayaan dengan<br>kearifan-kearifan baru.</span> </p> Khazin Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 221 230 Analisis Kohesi Gramatikal dan Kohesi Leksikal dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3722 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini dipusatkan pada mendeskripsikan kohesi gramatikal dan kohesi<br>leksikal. Pengkajian ini dilatarbelakangi oleh kohesi gramatikal dan kohesi leksikal<br>bukan saja termasuk ke dalam jenis wacana, akan tatapi wacana sangat erat kaitannya<br>dengan bahasa, karena wacana merupakan tataran bahasa yang paling tinggi. Sumber<br>data dalam penelitian ini adalah novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El<br>Shirazy. Teknik penyediaan data menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik<br>analisis data menggunakan teknik dasar metode agih atau disebut juga teknik BUL (Bagi<br>Unsur Langsung). Teknik penyajian analisis data menggunakan metode penyajian secara<br>informal. Hasil penelitian ini yaitu, kohesi gramatikal terdapat empat aspek yaitu,<br>pengacuan (reference), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsis), dan perangkai<br>(conjungtion), sedangkan kohesi leksikal terdapat enam aspek yaitu, repetisi<br>(pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atasbawah), antonimi (lawan kata), dan ekuivalensi (kesepadanan).</span> </p> Dediyansyah Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 231 241 Pemanfaatan Media Raja Kelana dalam Pembelajaran BIPA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3723 <p><span class="fontstyle0">BIPA merupakan sebuah program pembelajaran yang bertujuan untuk pemartabatan bahasa<br>Indonesia di kancah internasional. Program tersebut tentunya tidak dapat terlepas dari peranan<br>media pembelajaran. Raja Kelana adalah media pembelajaran berbasis teknologi hasil<br>penggabungan antara Canva dan Wordwall. Canva adalah platform yang menawarkan berbagai<br>jenis alat desain, sedangkan Wordwall adalah aplikasi evaluasi pembelajaran daring. Kombinasi<br>kedua platform ini menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik. Tulisan ini<br>bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan media Raja Kelana, bentuk<br>pemanfaatannya dalam pembelajaran, serta kelebihan dan kekurangan media tersebut. Proses<br>pengembangan media Raja Kelana melibatkan pengumpulan informasi, desain tata letak,<br>penambahan elemen visual, penyiapan alat penilaian, dan penanaman alat penilaian. Bentuk<br>pemanfaatannya dengan cara memproyeksikan media Raja Kelana ke papan proyeksi atau<br>menampilkannya di smart tv kemudian meggunakan media tersebut sebagai penunjang interaksi<br>dua arah antara pengajar dan pemelajar. Kelebihan media Raja Kelana adalah memberikan<br>pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik, memiliki fleksibilitas dalam<br>penggunaannya, serta desain yang menyejukkan mata. Sedangkan, kekurangan media Raja Kelana<br>adalah memiliki ketergantungan pada alat proyeksi dan jaringan internet, personalisasi yang<br>terbatas, serta keterbatasan fitur gratis. Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan dapat<br>meningkatkan pemahaman dan minat pemelajar BIPA.</span> </p> Rahmawati Mulyaningtyas Nanda Hanik Karrina Nur Aminah Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 242 252 Alih Wahana Cerpen “Kemerdekaan” Karya Putu Wijaya ke Podcast Sandiwara Sastra sebagai Media Pembelajaran Teks Cerpen di SMA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3724 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih wahana cerpen “Kemerdekaan” karya<br>Putu Wijaya ke dalam Podcast Sandiwara Sastra berkaitan dengan perbandingan penyajian, unsur<br>intrinsik dan ekstrinsik. Rumusan masalah dalam penelitian ini 1) Bagaimana perbandingan cerpen<br>“Kemerdekaan” karya Putu Wijaya dengan alih wahana dalam Podcast Sandiwara Sastra. 2)<br>Bagaimana perbandingan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Kemerdekaan karya Putu Wijaya<br>dengan alih wahana dalam Podcast Sandiwara Sastra. Metode penelitian yang digunakan yaitu<br>deskriptif kualitatif dengan teknik simak catat. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen<br>“Kemerdekaan” karya Putu Wijaya dan Podcast Sandiwara Sastra berjudul “Kemerdekaan”. Hasil<br>dari penelitian ini terdapat penambahan variasi yang dilakukan dari cerpen ke podcast. Perubahan<br>variasi terjadi karena perbedaan penyajian dari cerpen konvensional tulis ke media audio. Terdapat<br>penambahan narasi pada awal cerita untuk menambah filosofi. Podcast ini dapat digunakan sebagai<br>media pembelajaran teks cerpen di SMA.</span> </p> Ni Ketut Suliavitri Niranjani Kadek Wirahyuni Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 253 263 Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Aplikasi Tiktok https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sandibasa/article/view/3726 <p><span class="fontstyle0">Dalam era digital yang ditandai dengan integrasi teknologi ke dalam semua aspek kehidupan,<br>pendidikan tidak terkecuali dari transformasi ini. Salah satu platform yang menarik perhatian pada<br>era sekarang ini adalah TikTok, sebuah aplikasi berbagi video pendek yang populer. Dalam konteks<br>pendidikan, penggunaan aplikasi TikTok sebagai alat pembelajaran telah menarik perhatian para<br>pendidik, peneliti maupun praktisi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki<br>penggunaan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui pendekatan<br></span><span class="fontstyle2">literature review, </span><span class="fontstyle0">penelitian ini menyajikan rangkuman dari berbagai artikel yang menemukan bahwa<br>penggunaan TikTok sebagai media pembelajaran dapat menjadi alat yang efektif dalam<br>menyampaikan konsep-konsep bahasa dengan cara yang menarik, menciptakan lingkungan yang<br>kreatif, serta memperkuat ketrampilan dan keterlibatan siswa. Namun, tantangan seperti kualitas<br>konten, pengawasan dan evaluasi pembelajaran juga perlu diperhatiakan. Dengan demikian,<br>penggunaan aplikasi TikTok dalam pembelajran Bahasa Indonesia memiliki potensi yang signifikan,<br>namun memerlukan pendekatan yang hati-hati serta kajian lanjut untuk memastikan keberhasilan<br>dalam konteks pendidikan.</span> </p> Ni Komang Sabina Sanji Putri Copyright (c) 2024 2024-05-06 2024-05-06 2 1 264 270