https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/issue/feedPROSPEK2024-02-19T00:00:00+00:00Putu Diah Asridapdiahasrida13@gmail.comOpen Journal Systemshttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3430Pemanfaatan Media Sosial dan E-commerce sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Luxurious Supply2024-01-25T08:54:54+00:00Ni Komang Sri Wulan Anggrenisriwulana15@gmail.comIsmi Fazila Alfiismifazilaafi16@gmail.comPutu Diah Asridaasrida@mahadewa.ac.idNi Wayan Widi Astutiwidiastuti@mahadewa.ac.id<p>Dalam konteks perkembangan teknologi saat ini, penggunaan aplikasi media sosial dan <em>e-commerce</em> telah menjadi semakin umum. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengunduh aplikasi tersebut melalui <em>smartphone.</em> Toko <em>Luxuriuos Supply</em>, yang bergerak dalam penjualan pakaian laki-laki, sandal, tas, dan produk lainnya, saat ini hanya memasarkan produknya kepada konsumen di wilayah sekitar. Namun, tujuan dari proyek-proyek pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang cara menggunakan <em>e-commerce</em> dan media sosial sebagai alat pemasaran untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menjual lebih banyak barang.</p> <p><em>Luxurious Supply Store</em> dapat meningkatkan jangkauan pemasarannya dan menarik pelanggan dari wilayah geografis yang lebih luas dengan memanfaatkan media sosial dan <em>e-commerce</em>. Hal ini dapat meningkatkan penjualan produk, yang akan menguntungkan perusahaan dan karyawan di toko tersebut. Selain itu, masyarakat luas dapat memperoleh manfaat dari penggunaan media sosial dan <em>e-commerce</em> dengan memiliki akses yang lebih baik ke barang-barang berkualitas tinggi dari bisnis ini. Oleh karena itu, <em>Luxuriuos Supply Store</em> dan masyarakat luas diharapkan dapat memperoleh manfaat yang besar dari proyek layanan masyarakat ini.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3484Peningkatan Wawasan Pengetahuan Dan Kompetensi Diri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Di Tugu Coklat2024-01-25T09:02:44+00:00Ni Komang Sri Rahayu Sri Rahayusrirahayu200106@gmail.comNi Made Wulan Purnama Julianiwulanpurnama1010@gmail.comI Ketut Westrawestra@mahadewa.ac.id<p>Tugu Chocolate sangat cocok dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta. Metode pengolahan data yang di pakai adalah Metode Wawancara, Observasi dan Dokumentasi Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa: 1) Tugu Chocolate merupakan industri rumah tangga yang bergerak dibidang produksi berbagai produk coklat khas Indonesia yang beralamatkan di Jalan Tegalgendu No. 31 Kotagede Yogyakarta. Berdiri pada tanggal 11 Februari 2015. Tugu Chocolate terinspirasi dari salah satu ikon kota Jogja yaitu Tugu Jogia. Jogja identik dengan tugunya yang khas. 2) Selain coklat sebagai produk utamanya, pabrik tugu coklat pula berkerjasamadengan UMKM Lokal yang ada di Jogja, klaten dan wonosobo. Seperti snack-snack 3) kekuatan dari Tugu Coklat sendiri yaitu coklat nya itu dapat bertahan lama kurang lebih 1 tahun. Sedangkan untuk pembuatan coklat itu sendiri tidak menggunakan gula tambahan, dan menggunakan biji coklat asli dan berbagaimacam jenis coklat.</p> <p> </p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3498Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X IPS SMA S Garuda Baturotok2024-01-27T00:07:52+00:00Endawatiendawatigaruda7@gmail.com<p>Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran ekonomi siswa kelas X IPS SMAS Garuda Baturotok semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 melalui penerapan metode <em>discovery learning</em>. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan <em>(planning), </em>pelaksanaan tindakan <em>(acting)</em>, pengamatan <em>(observing), </em>dan refleksi <em>(reflecting). </em>Subjek penelitian ini adalah siswa X IPS sebanyak 35 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data, <em>member check, </em>dan <em>audit trail</em>. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal nilai rata-rata 59,14 menjadi 64,86 dan pada siklus kedua menjadi 73,71. Peningkatan ketuntasan belajar meningkat dari 9 siswa atau 25,71% menjadi 18 siswa atau 51,43% dan 91,43% atau 32 siswa pada siklus kedua. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode <em>discovery learning</em> terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS SMAS Garuda Baturotok semester 2 tahun pelajaran 2020/2021</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3500Peranan Literasi Digital Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPS di SMP Darussalam Plus Tanak Beak Narmada Lombok Barat2024-01-25T09:04:33+00:00<p>Literasi digital juga memiliki peran yang sangat penting dalam tercapainya tujuan belajar dan mampu meningkatkan motivasi belajar, literasi digital mampu memperkaya wawasan digital peserta didik karena mendorong peserta didik untuk termotivasi belajar dalam mencari informasi melalui berbagai sumber referensi. Literasi digital adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan individu yang secara langsung menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif didunia Pendidikan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang membutuhkan cara inovasi dalam metode menyampaikan materi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan siswa yang merasa kurang mampu dalam pelajaran tersebut dan dianggap kurang menarik serta membosankan. Sehingga dengan alasan Ini menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam aktivitas belajar IPS dikelas khususnya pada siswa kelas VII di SMP Darussalam Plus Tanak Beak Narmada. Berkaitan dengan masalah diatas, maka peneliti akan melakukan observasi dan meneliti “Peranan Literasi Digital Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada pelajaran IPS di Kelas VII di SMP Darussalam Plus Tanak Beak Narmada”</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3507Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Aplikasi Edpuzzle Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Pada Mapel Ekonomi, Kelas X,Tahun 20232024-01-25T09:06:32+00:00Ida Bagus Yuda Permanagus.yuda@gmail.com<p>Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Aplikasi Edpuzzle telah<br>menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi di<br>kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode ini dalam<br>meningkatkan motivasi belajar siswa serta dampaknya terhadap hasil pembelajaran. Metode<br>penelitian yang digunakan melalui pemantauan secara langsung dan wawancara kepada seluruh<br>siswa kelas X. Penilaian dari antusias dan hasil tes kuis online serta hasil wawancara terhadap<br>pengaruh inovasi pembelajaran yang telah di terapkan di dalam kelas. Penerapan dalam<br>menggunakan model dan media belajar ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang<br>dapat terlihat dari antusias belajar, semangat belajar, dan dapat berfikir kritis dan kreatif.<br>Implikasi dari penelitian ini menggaris bawahi pentingnya integrasi teknologi dalam proses<br>pembelajaran untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Sementara itu, keterbatasan<br>penelitian ini juga diakui untuk memberikan landasan bagi penelitian lanjutan. Hasil dan<br>kesimpulan penelitian ini memberikan pandangan yang jelas mengenai manfaat penerapan PBL<br>berbantuan edpuzzle dalam meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas<br>X, tahun 2023, serta memberikan arah bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih<br>efektif</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3508Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ekonomi Bisnis Pada Siswa Kelas XI Bisnis Daring Dan Pemasaran Di SMK Negeri 1 Bangli2024-01-27T00:11:43+00:00Desak Putu Kutha Megarahayumolekutha@gmail.com<p>Penelitian ini adalah bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata Pelajaran<br>Ekonomi Bisnis melalui implementasi model pembelajaran berbasis proyek yaitu Project Based<br>Learning (PjBL). Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bisnis Daring dan<br>Pemasaran di SMK Negeri 1 Bangli pada semester Ganjil tahun ajaran 2022/2023. Metode yang<br>digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dengan pengamatan (observasi) dan tes. Teknik<br>analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.<br>Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa project based learning sangat efektif untuk<br>meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peningkatan rata-rata motivasi belajar rata-rata skor<br>motivasi siswa dan nilai kognitif siswa dari tahap pra siklus, dan siklus I.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3513Penerapan Problem Based Instruction Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK) Pokok Bahasan Peluang Pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2020/20212024-01-27T00:07:07+00:00<p><em>This study aims to determine the improvement of learning outcomes of Entrepreneurship Creative Products (PKK) on the subject of business opportunities through the application of Problem Based Instruction. This research is a class action research conducted in 2 cycles. Each cycle includes 4 stages, namely, planning, implementation, observation and reflection. The factors studied were student learning outcomes (cognitive, affective, psychomotor). Cognitive learning outcomes data are taken from test scores at the end of each cycle, affective and psychomotor obtained from observation sheets. From the students' cognitive learning outcomes before the action (pretest), the average test score was 65.2 with classical completeness of 57.5%. In cycle I, the average test score was 69.3 with 70% classical completeness. In cycle II, the average test score was 76.4 with 87.5% classical completeness. Affective learning outcomes in cycle I, the average student score was 75.43 with 95% classical learning completeness. In cycle II, the average student score was 77.66 with 100% classical learning completeness. Psychomotor learning outcomes in cycle I, the average score was 72.9 with 70% classical learning completeness. In cycle II, the average value was 77.7 with a classical learning completeness of 77.5%, so it can be concluded that the application of Problem Based Instruction on the subject of business opportunities can improve the learning outcomes of class XI students of SMKN 1 Batulayar in the 2020/2021 academic year. </em></p> <p><strong><em>Keywords: Problem Based Instruction, learning outcomes</em></strong></p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3516Kemandirian Pendidikan: Eksplorasi Konsep Merdeka Belajar melalui Lensa Filsafat Pendidikan dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara2024-01-27T00:05:50+00:00Liska Luh Deluhdeliska86@gmail.comKomang David Darmawandaviddarma7plus@gmail.comI Nyoman Sadwikasadwika@mahadewa.ac.id<p>Merdeka Belajar merupakan konsep pendidikan yang sedang gencar dibicarakan di Indonesia saat ini. Konsep ini muncul sebagai upaya untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, responsif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Dengan konsep Merdeka Belajar, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki jiwa bebas dalam hal mengembangkan dan menggali potensi, bakat, dan kemampuan diri sendiri tanpa terkendala aturan dan ketentuan yang berlaku dalam pembelajaran. Pengaruh filosofi Ki Hajar Dewantara dalam konsep Merdeka Belajar dapat dilihat dari kesamaan nilai-nilai, seperti kebebasan dalam belajar, pendidikan holistik, pemberdayaan individu, dan peran keluarga, perguruan tinggi, dan masyarakat. Konsep Merdeka Belajar mengambil inspirasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara dan menerapkannya dalam konteks pendidikan modern di Indonesia.</p>2024-02-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3522Pengaruh Media Google Form Dalam Model Pembelajaran Based Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TSM2 SMK PGRI 2 Badung2024-01-27T00:05:08+00:00I Nyoman Gede Agustinoagoestino888@gmail.com<p>This research aims to examine the influence of Google Form media in the problem-based learning model on the learning motivation of class XI TSM2 students at SMK PGRI 2 Badung. The research design used was quasi-experimental with a pre-test post-test control group design. The research sample consisted of two groups, namely the experimental group (n=30) which applied a based learning model using Google Form, and the control group (n=30) which applied a based learning model without using this media. The results showed that before the intervention, there was no significant difference between the two groups in the initial level of learning motivation (p > 0.05). However, after the intervention, the experimental group showed a significant increase in learning motivation compared to the control group (p < 0.05). This indicates that the use of Google Form media in based learning contributes positively to student learning motivation. The use of Google Form as a learning media is considered capable of increasing interactivity, student involvement, and ease of access to information, thus having a positive impact on learning motivation. This finding is consistent with previous literature which states that the use of digital media can increase students' learning motivation. Thus, this research provides an important contribution to understanding the effectiveness of using Google Form media in the context of based learning to increase students' learning motivation. The implications of the results of this research can be the basis for developing more innovative learning strategies in the future.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3523Pengaruh Media Google Form Dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS 5 SMAN 1 Lingsar2024-01-27T00:04:26+00:00Badrul Fadlibadrulfadli1@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan media Google Form terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPS 5 di SMAN 1 Lingsar. Model PBL dapat mengaktifkan siswa dengan berdiskusi dan memecahkan masalah yang dianggap sulit oleh siswa. Penerapan PBL (Problem-Based Learning) dengan menggunakan media Google Form dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMAN 1 Lingsar karena memungkinkan interaktifitas, keterlibatan aktif siswa, dan aksesibilitas yang lebih baik terhadap materi pembelajaran. Google form memberikan dampak dan manfaat baik dari aspek afektif, efisiensi, daya tarik dan tampilan . Google form juga memfasilitasi pengumpulan tanggapan siswa secara efisien, memungkinkan pengajar untuk memberikan umpan balik secara cepat, yang dapat memberi dorongan tambahan kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar. Hasil belajar merupakan suatu tolok ukur akan tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3509Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPAS Kelas X Tata Boga 2 di SMK Negeri 1 Manggis 2023/20242024-01-27T00:10:54+00:00Kadek Mia Dwihapsari Antarakadekmiay45@gmail.com<p>Praktik pembelajaran ini menurut penulis penting untuk dibagikan karena penulis kira banyak<br>rekan guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang penulis alami sehingga<br>praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi untuk diri penulis sendiri juga diharapkan bisa menjadi<br>referensi bagi rekan guru lain yang mengalami hal sama. Respon peserta didik terhadap kegiatan<br>pembelajaran ini adalah sangat senang dan nyaman dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat selama<br>proses pembelajaran berlangsung serta kegiatan refleksi diakhir pembelajaran. bahwa pembelajaran<br>sangat menarik, perasaannya senang, semua materi dapat dipahami dengan mudah. Capaian kegiatan<br>Best Practice adalah Motivasi belajar peserta didik meningkat dengan adanya peningkatan hasil belajar<br>yakni dari 30 siswa, 24 orang (80 %) sudah mencapai kkm, hanya 6 orang (20 %) yang belum tuntas<br>dengan nilai rata rata, 84,9. Penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kualitas<br>pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga anak lebih aktif berinteraksi, dan<br>berkolaborasi dalam diskusi kelompok serta menumbuhkan keterampilan berfikir kritis. Penerapan<br>metode pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, presentasi sangat efektif untuk meningkatkan<br>keaktifan peserta didik, lebih termotivasi, serta antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini karena<br>keseluruhan kegiatan telah terlaksana dan diperoleh output sesuai dengan harapan. guna meningkatkan<br>motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3512Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Ekonomi Kelas XI RPL SMKN 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2023/ 20242024-01-27T00:10:13+00:00Ersiana Delsi ersinersyndelsifa@gmail.comVenansius danggutvenandanggut@gmail.comNi Luh Putu Yesy Anggreniyesianggreni@mahadewa.ac.id<p> </p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penerapan Model pembelajaran talking stick telah menjadi metode yang populer dalam meningkatkan partisipasi siswa di kelas. Penerapan model pembelajaran talking stick bertujuan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar untuk mata pelajaran pendidikan ekonomi di kelas X1 RPL SMKN 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 25 siswa. Dengan model ini, setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbicara dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini tentu menjadi sangat penting karena mata pelajaran ini membutuhkan kegiatan yang aktif intensif dan partisipatif. Selain itu, model pembelajaran talking stick juga dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Mereka diajarkan untuk mendengarkan dengan seksama saat rekan sekelas berbicara, menghormati pendapat orang lain, dan mengatur keberbicaraan dengan teratur dan terarah. Penerapan model pembelajaran talking stick dalam mata pelajaran ekonomi siswa kelas X1 RPL1 di SMKN 1 Sukawati dapat memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran talking stick telah terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa di berbagai tingkatan. Dalam penerapan model pembelajaran talking stick membantu siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Dengan demikian, diperlukan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan adaptif untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih berdaya dan mendukung bagi siswa kelas X1 RPL di SMKN 1 Sukawati.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3514Artikel Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Uuntuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Materi Pembelajaran Ekonomi Sub Materi Kebutuhan Kelas X 5 SMA Negeri Benlutu2024-01-27T00:06:24+00:00<p>model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, sehingga siswa mampu menyerap materi dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran <em>Problem Based Learning (PBL). PBL </em>merupakan model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan (Duch dalam Shoimin, 2014). Wulandari, Budi, & Suryandari (2012) berpendapat bahwa <em>PBL </em>berfokus kepada penyelesaian masalah oleh siswa untuk menciptakan pembelajaran yang aktif. Mareti dan Hadiyanti (2021) menegaskan bahwa <em>PBL </em>merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah sehingga siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya. Mardhiyana dan Sejati (2016) menjelaskan bahwa model ini terdiri dari beberapa langkah yaitu 1) identifikasi masalah awal; 2) penyelidikan masalah dan tindak lanjut; 3) perumusan solusi; 4) pengembangan dan penyajian hasil; dan 5) evaluasi penyelesaian masalah. Putra (2013) mengemukakan bahwa model <em>PBL </em>mampu mengembangkan sikap kreatif siswa melalui proses diskusi secara aktif. Septianti dan Afiani (2020) menyatakan siswa umumnya masuk dalam tahap operasional konkrit. Pada tahap ini siswa mampu mengembangkan proses berpikir secara logis yang terbatas pada objek tertentu. Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em>, maka siswa bisa memberdayakan pikirannya dan kreativitasnya.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3572Relevansi Kurikulum Merdeka Dalam Prespektif Pandangan Filsafat Progresivisme John Dewey Dan Konsepsi Filsafat Ki Hadjar Dewantara2024-01-27T07:34:18+00:00Ni Wayan Widi Astutiwidiastutibali0@gmail.comkadek Suryadi artawanartawan@mahadewa.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendalami ruang lingkup kurikulum merdeka, dalam prespektif Filsafat Progresivisme dan konsepsi Ki Hadjar Dewantara, serta relevansi kurikulum merdeka dengan Filsafat Progresivisme dan konsepsi Ki Hadjar Dewantara didasarkan atas studi kritis dalam perspektif filosofis-pedagogis. Kurikulum merdeka merupakan program kebijakan di bidang pendidikan yang menekankan pada pemberian kebebasan kepada pihak sekolah meliputi master dan siswa untuk berinovasi dan belajar mandiri. Latar belakang dari studi ini adalah menganalisis keselarasan antara kurikulum merdeka itu sendiri dengan Filsafat Progresivisme dan konsepsi Ki Hadjar Dewantara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Sumber perpustakaan tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh information penelitian. Sumber riset pustaka pada penelitian ini diambil dari jurnal ilmiah, artikel online serta prosiding class yang memuat informasi mengenai kajian yang akan dibahas. Berdasarkan kajian jurnal maka diperoleh hasil bahwa terdapat relevansi dan keterkaitan satu sama lain antara kurikulum merdeka dengan Filsafat Progresivisme dan konsepsi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam perspektif filosofis maupun pedagogis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep kurikulum merdeka belajar relevan dengan Filsafat Progresivisme dan konsepsi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara dimana prinsip kemandirian sangatlah penting bagi siswa agar konsep pemerolehan pembelajaran tidak hanya pada proses pemberian pengetahuan kepada siswa saja melainkan siswa diberi keleluasaan untuk berkembang secara mandiri namun dengan pengawasan master beserta orang tua</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3478Pemanfaatan Fasilitas dan koleksi unik Barang bersejarah Sebagai Media Komunikasi Pembelajaran di Museum Angkut Batu Malang, Jawa Timur 2024-01-27T00:12:28+00:00Medelina Triyance Boiliumedelinatriyance@gmail.comNi Wayan Widi Astutiwidiastuti@mahadewa.ac.id<p>A museum is a permanent, non-profit institution, serving public needs, with an open nature, by carrying out efforts to collect, conserve, research, communicate and exhibit real objects to the public for the needs of study, education and enjoyment. Because of this, it can be used as study material by academic circles, documentation of the particularities of certain communities, or documentation and imaginative thinking about the future, but the existence of museums by some of our society is still considered only as decoration for the city and a place to store ancient objects which are always filled with dust. and the atmosphere is scary. Especially the younger generation is reluctant to set foot in museums because they are considered unprestigious and not in line with the demands of the times. The Angkut Museum revives the function and identity of each vehicle with an interior design that is made to resemble its original condition. This transportation museum itself is taken from the word transportation or means of transportation, transportation is the movement of people or goods from one place to another using a vehicle driven by humans or transportation machines used to make it easier for people in their daily activities. So, when visiting this transportation museum we will be taken to ancient times how this means of transportation became the most influential invention in the world. So apart from being a tourist destination, this transportation museum is a means for us to learn about existing transportation developments.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3477Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Pada Matapelajaran Ekonomi Siswa Kelas X4 SMA Negeri 8 Denpasar Tahun Pelajaran 2023/20242024-01-25T09:01:32+00:00<p>This research aims to describe the application of the Team Games<br>Tournament (TGT) learning model to increase student activity in economic<br>education subjects in class X4 SMAN 8 Denpasar Academic Year 2023/2024,<br>totaling 45 students. The approach used is a qualitative approach and a type<br>of classroom action research (CAR). Which consists of 2 cycles and each<br>cycle consists of 2 meetings with stages of planning, implementation,<br>observation and reflection activities. Data collection uses observation, test<br>and documentation formats. The data analysis used is qualitative. Based on<br>the results of observations of teacher teaching activities in cycle 1, meeting 1<br>was categorized as poor (K), meeting 2 was categorized as sufficient (C) and<br>in cycle II, meeting 1 was said to be sufficient (C) meeting 2 was said to be<br>good (B). The application of a team games tournament (TGT) based learning<br>model in economics learning can increase the activity of class X4 SMAN<br>students 8 Denpasar.<br>Keywords: Team Games Tournament (TGT) Based Learning Model,<br>Economic Learning Outcomes</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEKhttps://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/prospek/article/view/3511PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA PGRI 4 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2023/20242024-01-27T00:08:38+00:00Lusia Ayu Anggrainiayuang242004@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA PGRI 4 Denpasar Tahun pelajaran 2023/2024 dengan jumlah siswa 35 orang. Pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti sesuai dengan prosedur yang di rancangkan peneliti dalam penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. Penelitian tindakan kelas dirancang dan dilaksanakan untuk 2 siklus. Setiap siklus memiliki 4 tahapan yang meliputi perencanaan (<em>planing</em>), pelaksanaan (<em>acting</em>), pengamatan (<em>observing</em>), dan reflektif <em>(reflecting</em>). Setelah pembelajaran berlangsung dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung diperoleh melalui observasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I dan II, Ketuntasan belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar yang diterapkan di sekolah tempat penelitian yaitu, kelas XI IPS SMA PGRI 4 Denpasar dengan KKTP 75. Bila siswa mendapatkan nilai dibawah 75, maka siswa dinyatakan tidak memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP). Bila siswa mendapatkan nilai di atas atau sama dengan 75 maka siswa dinyatakan memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Melalui penerapan model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> dapat dilihat siswa mendapatkan nilai 80 dan 85 berada di nilai Sangat Baik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model <em>Problem Based Learning </em>ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi siswa dalam pembelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA PGRI 4 Denpasar.</p>2024-02-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PROSPEK