Strategi Perlawanan Pedagang Kaki Lima di Kota Denpasar Street Vendor Resistance Strategy in Denpasar City
Street Vendor Resistance Strategy in Denpasar City
Keywords:
Perlawanan, Pedagang Kaki Lima, Kota DenpasarAbstract
Beberapa kalangan masyarakat memiliki anggapan bahwa kota merupakan daerah yang menjanjikan dalam hal mencari penghasilan sehingga banyak masyarakat yang berbondong-bondong pindah ke wilayah perkotaan. Fenomena perpindahan penduduk dari wilayah desa ke kota atau dikenal juga dengan fenomena Urbanisasi terjadi karena masing-masing kota mempunyai daya tarik tersendiri bagi para migran. Namun terkadang keinginan untuk pindah ke wilayah perkotaan ini tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan. Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan serta tidak seimbangnya jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja juga menjadi salah satu penyebab. Hal inilah yang akhirnya membuat masyarakat migran di wilayah perkotaan melakukan pekerjaan yang menurut mereka tidak memerlukan modal besar serta keahlian khusus. Pedagang kaki lima (PKL) adalah salah satu pekerjaan yang paling sering dilakukan oleh penduduk pendatang. Kota Denpasar merupakan salah satu wilayah perkotaan di Bali yang menjadi tujuan bagi penduduk pendatang untuk mengadu nasib. Pedagang kaki lima juga dapat kita temui di banyak wilayah kota Denpasar yang kebanyakan adalah penduduk pendatang di luar wilayah kota Denpasar. Berbeda dengan masyarakat yang menganggap berdagang keliling menjadi pilihan pekerjaan yang menjanjikan, pemerintah kota sering kali menganggap pedagang kaki lima sebagai sesuatu yang mengganggu pemandangan kota karena seringkali berdagang di daerah publik yang bukan lokasi untuk berdagang. Pada akhirnya munculah berbagai peraturan yang melarang pedagang kaki lima untuk berjualan di daerah tertentu hingga aksi penertiban oleh aparat. Anggapan dan perlakuan inilah yang mendasari tindakan perlawanan pedagang kaki lima terhadap aparat pemerintah. Perlawanan ini dilakukan guna menemukan solusi terbaik yang dapat menguntungkan semua pihak dan menciptakan kota yang teratur.