Tigawasa High Value Crafts (Thvc’s): Implementasi E-Commerce Dan Virtual Tourism Guna Meningkatkan Pemasaran Produk Kerajinan Sokasi Berbasis Kearifan Lokal Untuk Generasi Alpha Di Era Disrupsi
Keywords:
E-commerce, tourism, kerajinan, THVC'sAbstract
Era disrupsi merupakan inovasi mengambil alih sistem lama dengan teknologi digital yang lebih efisien dan berguna (Kasali, 2018). Kearifan lokal merupakan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi, serta lingkungan yang hidup di tengah- tengah masyarakat lokal.Kabupaten Buleleng yang memiliki kearifan lokal budaya yang masih kental yaitu Desa Tigawasa. Desa Tigawasa merupakan salah satu desa penghasil anyaman bambu berupa sokasi yang sudah dilirik banyak pihak. Namun, proses pemasaran produk belum dijalankan dengan baik oleh para pengrajin dikarenakan proses penjualan kerajinan tersebut masih terpusat pada pengepul saja. Hal ini mengakibatkan adanya ketidakstabilan harga jual karena adanya permainan penjualan dari pihak pengepul dan pihak eksportir. Penelitian ini mengacu pada salah satu pendapat dari Sujono dan Nugroho mengenai pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian adalah membantu pengrajin di Desa Tigawasa untuk memperkenalkan produknya secara global dengan memanfaatkan e- commerce. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi bernama THVC's (Tigawasa High Value Crafts) yang akan dipergunakan oleh pelanggan untuk registrasi, pemesanan, pembelian, mengedit data informasi pribadi dan pemberian informasi terbaru. Sementara itu, terdapat fitur admin yang dapat mengelola proses pengamanan berbagai data, pengiriman, serta transaksi jual beli. Pada aplikasi ini tentunya ditampilkan produk-produk khas Desa Tigawasa yang didukung dengan fitur virtual tourism dan sistem konsinyasi. Dalam transaksinya tentu menggunakan transaksi online dengan QRIS. Penelitian ini merupakan upaya dalam mempromosikan produk yang dihasilkan sehingga pengrajin lebih mandiri serta membantu generasi alpha menuju era disrupsi.