Pedalitra: Prosiding Pedagogi, Linguistik, dan Sastra https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra en-US Mon, 11 Dec 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.2.0.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 SASTRA, PSIKOLOGI INDIGENOUS, DAN HARMONISASI ALAM/ SOSIAL https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3339 <p>Sastra Indonesia adalah sastra yang tidak lepas dari psikologi indigenous. Secara spesifik, keindogenousan tersebut muncul pada konteks harmonisasi dengan alam dan harmonisasi sosial. Manusia Indonesia sebagai manusia timur memang benar-benar manusia timur yang merindukan harmonisasi alam dan sosial. Hal ini menandakan bahwa sastra Indonesia adalah sastra yang kaya akan filosofi dari psikologi indigenous studies yang mengusung kepribumian, keunikan, kedalaman, keharmonisan, dan kesederhanaan suatu masyarakat.&nbsp; Sastra dalam hal ini, memang bukan artefak untuk psikologi indigenous, harmonisasi alam/sosial, tetapi sebagai alternatif untuk memahami psikologi indigenous, harmonisasi alam/sosial, kita bisa belajar pada sastra.</p> Anas Ahmadi Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3339 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 MENYINGKAP DUSTA DENGAN SASTRA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3340 <p>Dalam makalah ini dibahas peran karya sastra dalam menyingkap dusta dalam sejarah Indonesia. Karya sastra memang memiliki karakteristik imajinatif yang membuatnya identik sebagai “dusta”. Akan tetapi, “dusta” dalam karya sastra bertujuan mengungkap kebenaran. Dengan menggunakan metode kepustakaan, (<em>library research</em>), dalam makalah ini diuraikan bahwa karya sastra dengan kekuatan imajinatifnya dapat berperan menyingkap dusta dalam sejarah Indonesia. Karya sastra mampu menghadirkan wacana tanding atas wacana yang mapan dalam sejarah Indonesia. Hal ini berdampak pada munculnya sikap kritis untuk mempertanyakan apa yang dianggap sebagai kebenaran dalam sejarah Indonesia. Sastra dan fiksi pada umumnya dimanfaatkan oleh sastrawan sebagai alat perlawanan atas kontrol penguasa terhadap kehadiran fakta.</p> I Made Sujaya Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3340 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 EVALUASI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: UPAYA MEMPERKUAT KARAKTER BANGSA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3341 <p>Pendidikan karakter memegang peranan penting dalam membangun bangsa yang beradab. Penanaman pendidikan karakter dapat bdilakukan melalui lembaga pendidikan, selain di keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah menjadikan pendidikan karakter sebagai program yang penting dan telah dilakukan dengan baik di sekolah-sekolah. Namun kenyataannya di masyarakat, banyak sekali terjadi tindakan siswa atau masyarakat yang&nbsp; tidak mencerminkan karakter yang baik. Di media sosial banyak pemakaian bahasa yang tidak santun, seperti memaki, saling hujat, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter belum berhasil. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa agar pendidikan karakter berhasil, terutama kesantunan berbahasa, maka guru perlu melakukan evaluasi terhadap kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan melakukan evaluasi, terhadap kesantunan berbahasa, maka setiap ketidaksantunan akan dapat diperbaiki. Agar guru dapat melakukan evaluasi terhadapkesantunan berbahasa siswa, guru harus memahami prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.</p> I Wayan Gunartha, Ida Ayu Agung Ekasriadi Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3341 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA NASKAH DHARMA WECANA TRI HITA KARANA PORSENIJAR KABUPATEN BADUNG 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3342 <p><em>Bahasa Bali sebagai wahana budaya Bali yang unik patut dilestarikan. Pada lomba dharma wecana Porsenijar Kabupaten Badung 2023, seorang peserta membawakan dharma wecana bahasa Bali berjudul “Tri Hita Karana”. Mengamati naskah tersebut, penulis mengangkat permasalahan: </em>(1) Bagaimanakah pemenuhan standarisasi naskah dharma wecana<em> Tri Hita Karana</em>? (2) Bagaimanakah kesalahan penerapan Ejaan Bali Latin pada naskah dharma wecana<em> Tri Hita Karana</em>? (3) Bagaimanakah kesalahan <em>anggah-ungguh kruna</em> pada naskah dharma wecana<em> Tri Hita Karana</em>? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi dan simak yang dibantu dengan teknik baca dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analitis, dan pembahasan hasil penelitin disajikan dengan metode formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulisan naskah dharma wecana<em> Tri Hita Karana</em> kurang memenuhi standarisasi format naskah. Tidak ada penghormatan dan puji syukur kepada <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em>, kurang mencantumkan sloka-sloka agama, dan simpulannya tidak jelas. Pada tata tulisnya banyak terdapat kesalahan penerapan Ejaan Bali Latin. Kajian terakhir, banyak pula pilihan kata-katanya yang tidak sesuai dengan <em>anggah-ungguhing kruna basa</em> Bali.</p> I Nyoman Suwija, Ni Nyoman Ari Suryati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3342 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 KEBUTUHAN NEUROTIK TOKOH TOGAWA MINATO DALAM SERIAL DRAMA SILENT KAJIAN PSIKONALISIS KAREN HORNEY https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3343 <p>Penelitian ini tentang needs tokoh Togawa Minato dalam Serial drama Silent. Silent adalah serial drama yang menceritakan cinta segitiga dari Aoba Tsumugi, Sakura Sou dan Togawa Minato. Tokoh Togawa Minato dalam drama tersebut diceritakan adalah sahabat yang sangat dekat dengan Sakura Sou, mereka berdua sama - sama menyukai satu gadis cantik yaitu Aoba Tsumugi, akan tetapi Aoba Tsumugi lebih menyukai Sakura Sou, Togawa Minato mendukung hubungan antara Aoba Tsumugi dan Sakura Sou karena Togawa Minato bahagia melihat sahabat dan orang yang dicintainya bahagia bersama-sama, bahkan Togawa Minato mau melakukan apapun asalkan Aoba Tsumugi senang. Togawa Minato merupakan orang yang bisa mengorbankan kebahagiaannya demi kebahagiaan orang lain. Tindakan tokoh tersebut menarik minat penulis untuk menganalisis Kebutuhan Neurotik tokoh Togawa Minato. Penelelitian ini menggunakan teori psikonalisis Karen Horney. Metode penelitian menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif. Hasil analisis menunjukan needs tokoh Togawa Minato meliputi <em>Needs for affections and approval, needs for restriction of one’s life, needs for self-sufficiency and independence, needs for a partner to take overone’s live,</em> dan<em> needs for prestige</em></p> Anggoro Margi Pangestu, Budi Santoso, Sri Oemiati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3343 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 KEBUTUHAN NEUROTIK TOKOH MITARAI YO DALAM DRAMA I DON’T LOVE YOU YET KAJIAN ANALISA KAREN HORNEY https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3344 <p>Penelitian ini tentang kebutuhan neurotik tokoh Mitarai Yo dalam drama “I Don’t Love You Yet”. Film “I Don’t Love You Yet” adalah film tentang persahabatan yang akhirnya berubah menjadi menjadi cinta. Mitarai Yo adalah wanita karir yang sukses dalam karirnya sebagai shoemaker, tapi hubungan percintaannya terus gagal sehingga menghasilkan patah hati konstan. Perjalanan hidup Yo Mitarai yang demikian membuat penulis tertarik untuk menganalisis kebutuhan neurotik yang ada dalam diri Yo Mitarai menggunakan teori psikoanalisis Karen Horney. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan neurotik tokoh Yo Mitarai meliputi kebutuhan kasih sayang dan penerimaan, kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya, kekuasaan, kebutuhan mengeksploitasi orang lain, kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan, kebutuhan pengakuan sosial atau prestise, kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi.</p> Dwi Lubistira, Sri Oemiati, Budi Santoso Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3344 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 NEEDS TOKOH DOCTOR DALAM ANIME ARKNIGHT PRELUDE TO DAWN: KAJIAN PSIKOANALISIS HENRY MURRAY https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3345 <p>Penelitian ini tentang needs yang dimiliki oleh tokoh Doctor dalam anime <em>Arknight Prelude to Dawn</em>. <em>Arknight Prelude to Dawn </em>dibuat oleh studio <em>Yostar Picture </em>yang diadaptasi dari serial game bernama <em>Arknight</em>, sebuah game mobile <em>Tower Defense</em> yang dikembangkan oleh perusahaan <em>Hypergryph</em>. <em>Arknight</em> menceritakan tentang perjuangan Doctor melawan Reunion dalam krisis Chernobog-Lungmen. Doctor yang sebelumnya merupakan seorang peneliti Oripathy dan komandan lapangan diketahui menderita amnesia setelah terbangun dari Sarkofagus (Peti Mati),. Meskipun amnesia, Doctor dapat memerintah dengan sangat terampil. Doctor juga memiliki pengetahuan yang luas, bahkan dapat membuat algoritma yang memprediksi pergerakan malapetaka. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat 8 <em>need</em> yang menunjukkan emosi tokoh Doctor yang meliputi <em>Abasement, Counteraction, Deference, Dominance, Exhibition, Nurturance, Order </em>dan <em>Understanding.</em></p> Farhan Cahya Gymnastiar, Sri Oemiati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3345 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 KAJIAN PSIKOANALIS HENRY MURRAY PADA TOKOH AI HOSHINO DALAM ANIME OSHI NO KO https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3346 <p>Penelitian ini tentang kajian psikoanalisis Henry Murray pada tokoh Ai Hoshino dalam anime <em>Oshi No Ko</em>. Anime <em>Oshi No Ko</em> menceritakan tentang Ai yang merupakan <em>Idol </em>muda berusia 16 tahun. Ai dibesarkan di panti asuhan. Ai adalah tipe orang yang sangat ceria, tidak mudah putus asa dan selalu optimis. <em>Karier </em>Ai sangat bagus dan karena parasnya yang cantik membuat banyak orang menyukainya. Terkenal dan mempunyai banyak fans merupakan hal biasa untuk para <em>Idol.</em> Suatu hari Ai mengumumkan akan hiatus karena suatu alasan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui need/kebutuhan tokoh Ai Hoshino dalam anime <em>Oshi No Ko</em>. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa need tokoh Ai Hoshino meliputi <em>Achievement, Exhibition, Nurturance, Succorance, Deference.</em></p> Fitria Nur Fadillah Annissa, Sri Oemiati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3346 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PERSONOLOGI TOKOH NAMI DALAM DRAMA ONE PIECE LIVE ACTION https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3347 <p>Penelitian ini tentang personologi tokoh Nami dalam serial drama One Piece Live Action menggunakan kajian personologi Henry Murray. Drama <em>One Piece Live Action</em> adalah serial drama adaptasi dari anime dan manga dengan judul yang sama yaitu <em>One Piece</em> karya <em>Eiichiro Oda</em>. <em>One Piece Live Action</em> menceritakan tentang remaja bernama Monkey D Luffy yang melakukan petualangan di laut bersama teman - temannya untuk menjadi raja bajak laut. Namun, perjalanannya untuk menjadi raja bajak laut banyak menemui rintangan dan cobaan. Tokoh Nami dalam drama tersebut diceritakan sempat menghianati teman – temannya demi membebaskan penduduk desanya dari manusia ikan penjajah yang kejam. Namun akhirnya Nami kembali berpihak kepada teman – temannya setelah dibantu untuk mengalahkan manusia ikan penjajah tersebut. Tindakan tokoh Nami tersebut membuat penulis tertarik untuk menganalisis <em>needs</em> tokoh Nami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui n<em>eeds</em> tokoh Nami. Dalam serial drama <em>One Piece Live Action</em> metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa <em>needs</em> dari tokoh Nami adalah <em>Achievemen</em>t, <em>Affiliation</em>, <em>Aggression</em>, <em>Autonomy</em>, <em>Counteraction</em>, <em>Defendance</em>, <em>Deference</em>, <em>Exhibition</em>, <em>Nurturance</em>, <em>Play dan Rejection</em>.</p> Ifan Faturohman, Sri Oemiati, Pipiet Furisari Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3347 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 GAMBARAN GANGGUAN DISOSIATIF IDENTITAS PADA TOKOH DAIJI IGARASHI DALAM SERIAL KAMEN RIDER REVICE https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3348 <p>Gangguan disosiatif identitas merupakan kondisi dimana seseorang memiliki lebih dari satu diri atau kepribadian. Istilah gangguan disosiatif identitas merupakan sebuah istilah yang dahulu dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk atau biasa disebut kepribadian&nbsp;ganda. Penelitian ini tentang bagaimana gambaran gangguan identitas disosiatif pada tokoh Daiji Igarashi dalam serial Kamen Rider Revice. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gangguan disosiatif identitas pada tokoh Daiji Igarashi dalam serial Kamen Rider Revice. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan teori yang digunakan adalah <em>Dissociative Identity Disorder </em>berdasarkan DSM 5 (<em>Diagnostic and Statistical Manual of Mental&nbsp;Disorder</em>)<em>.</em> Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tokoh Daiji dalam serial tersebut memiliki kepribadian lain bernama Kagerou yang terbentuk karena faktor lingkungan dan rasa iri serta keinginan untuk menyingkirkan keberadaan sang kakak.</p> Mutiara Wahyu Pratiwi, Sri Oemiati, Tri Mulyani Wahyuningsih Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3348 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 SIKAP EKSTRAVENSI TOKOH VICTOR NIKIFOROV DALAM YURI!!! ON ICE -- KAJIAN PSIKOANALISIS GUSTAV JUNG https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3349 <p>Anime <em>Yuri!!! On Ice</em> adalah serial anime Jepang yang diproduksi oleh MAPPA, disutradarai dan ditulis oleh Sayo Yamamoto dengan naskah asli oleh Mitsurou Kubo di bawah arahan utama Jun Shishido. <em>Yuri!!! on Ice</em> mengisahkan Yuuri Katsuki, yang menanggung harapan besar Jepang untuk meraih kemenangan dalam Grand Prix Final seluncur indah. Sayangnya, Yuuri Katsuki mengalami kekalahan yang memilukan. Setelah kembali ke Kyushu, Yuuri Katsuki merasa bimbang antara ingin pensiun dan tetap melanjutkan karir seluncurnya. Dengan perasaan bercampur aduk, dia memilih untuk mengisolasi diri di rumah orangtuanya. Namun, secara tak terduga, Victor Nikiforov tiba-tiba muncul di depannya, didampingi oleh Yuri Plisetsky. Victor Nikiforov, Yuuri Katsuki, dan Yuri menerima tantangan dalam seri Grand Prix yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap estravensi yang dimiliki oleh tokoh Victor Nikiforov berdasarkan teori psikoanalisis Carl Gustav Jung. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tokoh Victor Nikiforov memenuhi 4 tipe ekstravensi yaitu ekstraversi pikiran, ekstraversi&nbsp;&nbsp; perasaan, ekstraversi pengindraan dan ekstraversi intuisi.</p> Rizqi Muflikhah, Sri Oemiati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3349 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS TOKOH CIEL PHANTOMHIVE DALAM MANGA KUROSHITSUJI KARYA YANA TOBOSO https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3350 <p>Penelitian ini mengenai tokoh dalam manga Kuroshitsuji karya Yana Toboso memerlukan analisis personologi milik Henry Murray. Manga Kuroshitsuji menceritakan kisah Ciel Phantomhive, seorang anak yatim piatu berusia 13 tahun yang menjadi kepala keluarga Phantomhive, keluarga bangsawan Inggris yang kaya dan berpengaruh. Ciel membuat kontrak dengan iblis Sebastian Michaelis untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya yang dibunuh oleh sekelompok misterius. Ciel dan Sebastian bekerja sama untuk menyelesaikan berbagai kasus misteri dan kejahatan di London, Inggris pada abad ke-19. Mereka juga harus berhadapan dengan berbagai kekuatan jahat yang mengancam Inggris, termasuk kelompok misterius yang membunuh orang tua Ciel. Ambisi Ciel untuk membalas dendam atas kematian keluarga begitu kuat dan sikap Ciel yang dulunya pemalu, sekarang berubah menjadi sosok yang berdarah dingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan dari sosok Ciel Phantomhive. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil dari analisis ini bisa disimpulkan bahwa kebutuhan dari tokoh Ciel Phantomhive yaitu, <em>Achievement, Aggression, Autonomy, Counteraction, Defendance.</em></p> Suryani Kusuma Jatinegara, Budi Santoso, Sri Oemiati Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3350 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 IMPLEMENTASI BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR: KAJIAN ANALISIS KEJAHATAN BERBAHASA DI RUANG PUBLIK https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3351 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, kata baku, dan efektivitas kalimat yang terdapat di ruang publik dan bentuk perbaikan dari kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar atau foto-foto di ruang publik. Peneliti juga menggunakan catatan lapangan berupa catatan observasi dan sumber lain. Data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ingin dipecahkan ialah (1) data mengenai jenis kesalahan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik dan (2) data mengenai bentuk perbaikan kesalahan berbahasa. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) kesalahan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik terbagi atas tiga bagian, yaitu kesalahan ejaan khususnya penggunaan huruf kapital dan tanda baca, penggunaan kata baku, dan efektivitas kalimat. Kesalahan yang paling dominan adalah kesalahan kata baku dan ejaan. Kejahatan berbahasa di ruang publik terdapat dalam poster atau papan nama lembaga/toko, plang pengumuman, dan spanduk. (2) bentuk perbaikan kejahatan berbahasa disesuaikan dengan puebi (pedoman umum ejaan bahasa indonesia) untuk kejahatan ejaan,&nbsp; kata baku berpedoman pada kbbi (kamus besar bahasa indonesia), dan ciri-ciri kalimat efektif terkait efektivitas kalimat.</p> Gede Sidi Artajaya, Ida Ayu Iran Adhiti, Dewa Ayu Widiasri Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3351 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 KONSTRUKSI KESANTUNAN BERBAHASA DI RUANG PUBLIK: KAJIAN PRAGMATIK https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3352 <p>Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi kesantunan berbahasa di ruang publik&nbsp; yang dilakukan oleh Rocky Gerung dalam pernyataan “bajingan tolol” menurut kajian pragmatik. Ditemukan dalam penelitian berupa tindak tutur ilokusi ekspresif yang mengandung unsur penghinaan. Tindak tutur ekspresif menghina merupakan bentuk tuturan yang mengandung kekerasan verbal dan menggunakan tuturan penghinaan yang berpotensi mengancam muka dan melukai lawan tuturnya. Kajian pragmatik ini berusaha mendeskripsikan hubungan antara bahasa dengan konteks yang mendasari penjelasan pengertian atau pemahaman bahasa dan memiliki unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai kesantunan budaya masyarakat Indonesia. Sumber data pada penelitian ini adalah pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang dimuat di media YouTobe Tribun MedanTV. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik simak dan teknit catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) penggunaan pernyataan “bajingan tolol” bermuatan tindak penghinaan dan ada unsur sarkasme, (2) kalimat yang digunakan Rocky Gerung berdampak negatif pada konstruksi budaya masyarakat Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai kesantunan berbahasa.</p> Khazin Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3352 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 MEMBONGKAR KASUS KORUPSI ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN DEKONSTRUKSI https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3353 <p>Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkapkan kasus korupsi pada novel <em>Orang-orang</em> <em>Proyek</em> (OOP) karya Ahmad Tohari. Permasalahan korupsi di Indonesia semakin semarak seperti diberitakan media massa. Koruptornya meluas baik, di kalangan eksekutif, legislatif maupun yudikatif yang memegang kekuasaan. Akan tetapi, masalah korupsi dalam karya sastra seperti novel kurang mendapat perhatian dari peneliti, sehingga menarik untuk dikaji. Untuk mengkaji kasus korupsi dalam novel OOP (penerbit <em>Mahatari</em>, 2004) digunakan teori dekonstruksi dari Jaques Derrida. Teori ini bertujuan untuk membongkar atau mendekontruksi permasalahan korupsi dalam teks sastra. Kajian ini menggunakan metode kualitatif. Novel OOP sebagai sumber data ditunjang dengan dokumen dan literatur yang terkait. Metode pengumpulan data diperoleh dengan metode baca-simak dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode hermenutika (Ricouer) yaitu menafsirkan teks lewat pernyataan yang dipertegas dengan kutipan teks. Hasil analisis menunjukkan bahwa, novel OOP karya Ahmad Tohari memberi gambaran situasi dan kondisi korupsi era Orde Baru melalui proyek pembangunan jembatan Sungai Cibawor. OOP mengandung pernyataan ketidakjujuran, penyelewengan dan kebobrokan orang-orang yang terlibat dalam proyek. Sekitar 30 sampai 40 persen dana proyek dikorup dengan berbagai cara. Kegiatan proyek jembatan berjalan tidak sesuai dengan standar mutu. Dana dan material proyek disalahgunakan. Proyek dikerjakan asal jadi. Akhirnya Jembatan baru satu tahun dibangun ambruk karena kualitas proyek rendah.</p> I Nyoman Suaka, Kadek Tia Wisma Adinda Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3353 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 AKTUALISASI BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI MEDIA DALAM MEMBANGUN GENERASI BERKARAKTER https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3354 <p>Bahasa dan sastra merupakan salah satu elemen penting di dalam membangun generasi berkarakter. Bahasa merupakan cerminan diri baik sebagai bangsa maupun pribadi. Melalui bahasa kita bisa mengetahui budaya dan pola pikir suatu masyarakat dan senantiasa bisa menunjukkan sudut pandang, pemahaman atas suatu hal, asal-usul bangsa dan negara, pendidikan bahkan sifat seseorang. Selain itu, bahasa berfungsi sebagai media berkomunikasi dan juga media ekspresi budaya yang mencerminkan bangsa penuturnya. Aktualisasi peran bahasa dan sastra sangat penting di dalam membangun generasi berkarakter. Sastra tidak hanya berbicara tentang pribadi penulis tetapi juga mengandung banyak nilai nilai kehidupan seperti nilai etika, nilai ketuhanan, nilai moral, nilai sosial dan budaya. Bahasa dan sastra mampu mengungkapa banyak hal dari berbagai aspek dan tidak jarang sastra dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam berpikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas atau karakter setiap individu maupun kelompok sehingga mampu bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangasa maupun negara. Makalah ini membahas tentang aktualisasi peran bahasa dan sastra dalam membangun generasi yang berkarakter. Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengakutalisasi peran bahasa dan sastra dalam membangun generasi berkarakter. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, di mana data yang digunakan merupakan hasil penelitian- penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian.</p> I Ketut Astiara Septyastawa, Ni Ketut Budi Widiasih Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3354 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 MENJAGA TERANG MENGHINDAR DARI GELAP: URGENSI PEMBELAJARAN SIKAP BERBAHASA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJAHATAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3356 <p>Tindak kejahatan berbahasa merupakan perilaku antisosial yang dapat mengakibatkan terjadinya disharmoni dalam masyarakat yang berbhineka. Pelakunya pun teridentifikasi dari berbagai kalangan, tidak terkecuali anak-anak usia sekolah. Penulisan makalah ini bertujuan untuk meramu pemikiran sehingga problematika kejahatan berbahasa di ruang publik dapat ditanggulangi melalui jalur pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kajian ini dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip <em>library research. </em>Data dikumpulkan dari berbagai dokumen cetak maupun elektronik yang terkait dengan rumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam pelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013. Untuk memvalidasi data dokumen, dilakukan wawancara dengan guru. Berdasarkan hasil analisis data, terungkap bahwa pembelajaran bahasa Indonesia lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4); sedangkan aspek ketaqwaan dan sikap (KI-1 dan KI-2) diupayakan dengan pengajaran tidak langsung (<em>indirect teaching</em>). Akibatnya, guru tidak pernah menjabarkan KI-1 dan KI-2 menjadi KD, serta kedua aspek tersebut tidak pernah dievaluasi. Oleh karena itu perlu ada re-orientasi pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengeksplisitkan indikator capaian KI-1 dan KI-2 untuk menumbuhkembangkan sikap berbahasa yang cendekia, etik, dan santun agar peserta didik terhindar dari tindak kejahatan berbahasa (<em>linguistic crimes</em>).&nbsp;&nbsp;</p> Nengah Nengah Arnawa, Ni Wayan Sudarti Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3356 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL-SAADAWI https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3357 <p>Penelitian ini berjudul “<em>Citra Tokoh Perempuan Dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi”. </em>Tujuan dari penelitian ini, peneliti akan mengkaji tentang citra dari tokoh utama yang bernama Firdaus dalam novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kepustakaan, metode informal, dan metode hemeneutika. Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori feminisme oleh Sugiastuti dan Suharto, dan citra perempuan. Penelitian ini menunjukkan gambaran dari citra perempuan yang bernama Firdaus dilihat dari tiga segi. Yaitu: 1) Citra perempuan dilihat dari segi fisik, 2) Citra perempuan dilihat dari segi psikis, 3) Citra perempuan dilihat dari segi sosial. Citra perempuan yang lebih menonjol dari penelitian ini terlihat dari segi psikisnya dengan memperoleh tiga belas data, sedangakan citra perempuan dari segi fisik tiga data, dan citra perempuan dari segi sosial sepuluh data. Jadi semua data yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah dua puluh enam data.</p> Ketut Yarsama, Ni Luh Ayu Catri Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3357 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 NILAI-NILAI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL TUHAN AKU INGIN MENJADI MALAIKAT KECIL-MU KARYA EIDELWEIS ALMIRA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA/SMK https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3358 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai penguatan pendidikan karakter dalam novel <em>Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-Mu</em> karya Eidelweis Almira. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan novel <em>Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-Mu</em> karya Eidelweis Almira sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berasal dari novel <em>Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-Mu</em> dan sumber data sekunder berasal dari jurnal, resensi novel tersebut, dan artikel-artikel terkait. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (<em>library research</em>) dengan teknik analisis data berupa teknik baca dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga nilai utama penguatan pendidikan karakter yang terkandung di dalam novel <em>Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-Mu</em> karya Eidelweis Almira, di antaranya nilai integritas, mandiri, dan gotong royong. Nilai karakter mandiri dan gotong royong merupakan nilai yang paling menonjol dalam novel ini. Selain itu, novel ini juga relevan dengan pembelajaran sastra di SMA/SMK, yaitu sebagai bahan ajar dalam menganalisis isi dan kebahasaan novel.</p> I Wayan Dede Putra Wiguna, Kadek Windari Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3358 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PERAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PENGUATAN KARAKTER SISWA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3359 <p>Kajian pembelajaran bahasa dan sastra sebagai penguatan karakter merupakan upaya penting dalam mengembangkan karakter individu yang lebih baik secara moral dan sosial. Hal ini menunjukkan bahawa pembelajaran bahasa dan sastra dapat menjadi sarana yang efektif dalam membangun karakter siswa yang kuat dan beretika dalam pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa dan sastra.Tujuan dari kajian ini membahas relevansi pembelajaran bahasa dan sastra dalam memperkuat karakter siswa. Pada penelitian ini pemakalah menggunakan metode penelitian studi kepustakaan (<em>Library Research</em>). Cara pengumpulan data yang digunakan pemakalah dalam artikel ini adalah mengkaji artikel literatur, jurnal, serta dokumen lain yang sesuai dengan masalah yang terdapat didalam penelitian ini. Hasil dari proses pengumpulan data kemudian di analisis dan disajikan secara deskriptif. Dengan adanya penelitian ini pemakalah mengharapkan para tenaga pendidik dapat membangun karkter siswa sekaligus mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter&nbsp; berbahasa dan bersastra.</p> Kadek Mutia Febrianti, Silviana Rizkianty Chantika, Ni Putu Wulan Diary Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3359 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PEMBELAJARAN BAHASA BALI, AKSARA, DAN SASTRA MELALUI TRI PUSAT PENDIDIKAN https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3360 <p>Tri Pusat Pendidikan adalah tiga lingkungan pendidikan bagi anak-anak untuk belajar Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Bahasa adalah media komunikasi dan interaksi. Walaupun keragaman bahasa di dunia tidak membuat kita melupakan bahasa kita sendiri. Keberadaan bahasa, aksara, dan sastra Bali memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting, salah satunya sebagai pilar pembangunan budaya bangsa. Seiring dengan pesatnya perkembangan globalisasi, kehadirannya mengalami dinamika, seperti penurunan kuantitas dan kualitas penggunaan pola bahasa. Hal ini semakin mengancam kelestarian bahasa, padahal literasi bahasa dan sastra daerah memiliki peran penting dalam membangun karakter atau jati diri bangsa .Oleh karena itu penting untuk melestarikan trisentra bahasa, <em>aksara </em>dan sastra Bali melalui pembelajaran pendidikan, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak untuk belajar bahasa. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Demikian pula lingkungan masyarakat juga sangat penting dalam mengambil peran, terutama pakraman dan tokoh masyarakat. Pelestarian bahasa, <em>aksara </em>dan sastra Bali tidak lepas dari berbagai tantangan. Penguatan Pendidikan Karakter sangat penting untuk membangun pembelajaran bahasa dan melestarikan bahasa. Pembelajaran bahasa ditanamkan agar bahasa yang digunakan akan mencerminkan karakter dari masing-masing individu.&nbsp;</p> Ni Kadek Hari Raditya Putri, Ni Komang Narenthy Satya Dewi, A.A Wulan Purnama Dewi Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3360 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PENTINGNYA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PENGUATAN KARAKTER PESERTA DIDIK https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3361 <p>Pendidikan bahasa dan sastra memiliki peran penting dalam penguatan karakter peserta didik. Melalui pendidikan bahasa, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berbahasa serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan berbahasa ini dapat digunakan untuk komunikasi dan transfer informasi yang efektif. Pembelajaran bahasa juga dapat menanamkan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama. pendidikan sastra juga memainkan peran penting dalam penguatan karakter peserta didik. Melalui pendidikan sastra, peserta didik dapat memahami berbagai nilai kehidupan, termasuk nilai moral, sosial, dan budaya. peserta didik juga dapat mengembangkan empati dan simpati terhadap orang lain melalui karya sastra. makalah ini membahas tentang pentingnya pembelajaran bahasa dan sastra dalam penguatan karakter peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran pembelajaran bahasa dan sastra dalam meningkatkan kepribadian peserta didik. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian kepustakaan. Data yang digunakan merupakan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian.</p> Agung Surya Sayogha, Ni Kadek Adiyani Rahmaputri Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3361 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 RELEVANSI PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI PENGUATAN NILAI KARAKTER SISWA https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3363 <p>Dalam proses pembelajaran hasil akhir yang diharapkan dapat mencetak generasi muda yang memiliki wawasan, berakhlak mulia dan berkarater positif. Unggul dari segi pemikiran, perkataan dan perbuatan. Pembelajaran sastra sangat relevan dijadikan media penguatan karakter karena di dalam sastra terkandung nilai-nilai karakter positif. Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran juga sangat mendukung proses pembentukan karakter siswa karena mencakup nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif. Dalam penerapannya pada proses pembelajaran saat ini yang menggunakan Kurikulum Merdeka model pembelajaran yang relevan diterapkan untuk menunjang Profil Pelajar Pancasila yaitu Model Pembelajaran Berdeferensial, Problem-Based Learning (PBL), Project Based Learning (PJBL), Discovery Learning (DL), dan Inquiry Learning (IL).</p> Ni Made Mira Cahyani Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3363 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS KEKERASAN VERBAL DALAM SATUA-SATUA BALI KARYA I NENGAH TINGGEN https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3364 <p>Dongeng atau <em>Satua </em>yang dikenal di Bali merupakan salah satu karya sastra&nbsp;&nbsp; tradisional dalam bentuk prosa yang memiliki nilai-nilai pendidikan, estetis, maupun nilai sosial yang digunakan masyarakat Bali sebagai pedoman atau pelajaran dalam kehidupan. Dalam menciptakan karya sastra pengarang menggunakan berbagai cara dalam merespon, menanggapi, mengkritik, serta menggambarkan realitas sosial kehidupan masyarakat. Respon dan tanggapan pengarang terhadap realitas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan media Bahasa sebagai penyampaiannya. Untuk mengetahui ideologi dan makna-makna tersembunyi yang terdapat dalam<em> satua</em> Bali, yaitu ketika seseorang menggunakan ucapannya untuk menyerang, mendominasi, mengejek, memanipulasi, dan menghina orang lain serta mempengaruhi Kesehatan mental orang tersebut. Fenomena kekerasan verbal yang terdapat dalam <em>satua</em> Pan Brengkak, <em>satua</em> I Lengar dan <em>satua</em> Ni Tuung Kuning <em>satua-satua </em>Bali <em>kapupulang</em> I Nengah Tinggen,&nbsp; bahkan sangat menarik untuk dikaji dalam suatu penelitian mengingat begitu besar bahayanya kekerasan verbal terhadap seseorang baik itu menghina, menyalahkan, menjelekkan, mengusir, mengatai, memfitnah, menyudutkan, mendeskriminasi, mengintimidasi menakutnakuti, memaksa, menghasut dan sebagainya yang tergolong kedalam kekerasan verbal dapat menyakiti orang lain atau korban. Adapun&nbsp; kajian yang digunakan untuk memperkuat teori dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori kekerasan verbal yang dianalisis melalui linguistik. Untuk dapat membantu dalam menganalisis <em>satua-satua</em> Bali&nbsp; yang mengandung kekerasan verbal.</p> Luh De Liska, I Nyoman Sadwika , Nyoman Astawan Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3364 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 RELIGIUSITAS SASTRA KAKAWIN: SEBUAH PENGUATAN BUDAYA BALI https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3366 <p>Sastra <em>kakawin</em> merupakan karya sastra klasik yang bersifat religius, yakni sastra sebagai alat pemujaan kepada Zat Yang Tertinggi. <em>Kakawin</em> berisikan cerita kesusilaan sarat akan fungsi religius, filsafat keagamaan, dihiasi kisah peperangan, dan lain-lain. Pada hakikatnya mengarah pada kebenaran hakiki, yakni <em>dharma </em>sejati. Jawa Kuna yang estetik-religius sebagai ciri kekayaan bangsa yang <em>adiluhung</em> sangat berperan di dalamnya. Konsep religiusitas tampak pada setiap <em>manggala</em> <em>kakawin</em>, sebagai cermin &nbsp;kreativitas <em>rakawi</em> dalam melaksanaan <em>yoga</em> dengan <em>kakawin</em> sebagai <em>yantra-</em>nya. Lantunan suara indah dengan hati ikhlas dan rasa bakti yang mendalam kepada Sang Pencipta merupakan cara untuk menikmati sastra <em>kakawin</em>. Di Bali, peran Jawa Kuna yang estetik-religius telah terasa sejak abad X hingga era globalisasi ini. Para <em>rakawi</em> sangat mengindahkan Jawa Kuna dalam mencipta sebuah karya sastra <em>kakawin</em>. Sastra <em>kakawin</em> tidak saja dilestarikan dalam artian dibaca, dilantunkan, didiskusikan, justru terciptanya karya baru, seperti dilakukan para <em>rakawi</em> Bali hingga kini. Setiap bentuk upacara <em>yajña</em>, tidak pernah lepas dari peran Jawa Kuna yang estetik-religius, seperti tampak dalam ritual <em>pajajiwan</em>, <em>nyenuk</em>, <em>mider githa</em>, <em>mamutru</em>, dan sejenisnya. Semua itu adalah bentuk penguatan budaya Bali.</p> Anak Agung Gde Alit Geria, Ni Wayan Widi Astuti Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3366 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 HUMANISASI MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA LISAN DALAM PERSPEKTIF TRI HITA KARANA: KAJIAN ETNOPEDAGOGIK https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3367 <p>Humanisasi dalam ranah pendidikan sangat urgent diterapkan. Humanisasi, proses memanusiakan manusia sesuai dengan amanat UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Artinya, pendidikan bukan semata <em>transfer of knowledge</em> tetapi juga <em>transfer of value</em>. Manusia yang berilmu tinggi namun tidak memiliki sikap adalah kehampaan manusia. Etnopedagogik memiliki peranan vital membentuk manusia dalam ranah pendidikan. Etnopedagogis diartikan sebagai pendekatan pendidikan yang berakar dari nilai-nilai sosiokultural etnis. Dalam konteks etnis Bali, humanisasi dapat dilakukan dengan perspektif <em>Tri Hita Karana</em>. Tri Hita Karana merupakan ajaran filosofis tentang harmonisasi hubungan dengan tuhan (<em>Parhyangan</em>), hubungan antarmanusia (<em>Pawongan</em>), dan hubungan dengan alam (<em>Palemahan</em>). Humanisasi adalah tujuan utama dalam prinsip etnopedagogik. Humanisasi dapat diterapkan melalui karya sastra lisan. Karya sastra merupakan <em>instrumen attitude,</em> membentuk anak-anak yang berkarakter, beradab, bermartabat, dan cinta tanah air. Karya sastra lisan juga dapat digunakan sebagai landasan dasar dalam bertutur maupun bersikap sesuai norma sosial.</p> I Kadek Adhi Dwipayana Copyright (c) 2023 https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/3367 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000