Pedalitra: Prosiding Pedagogi, Linguistik, dan Sastra
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra
en-USPedalitra: Prosiding Pedagogi, Linguistik, dan Sastra2963-2862PERKULIAHAN BERBASIS RISET UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5771
<p>Tujuan artikel ini adalah menjelaskan urgensi perkuliahan berbasis riset untuk</p> <p>meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan peluang</p> <p>pada abad XXI. Informasi untuk menjelaskan tujuan tersebut diolah dan disajikan secara</p> <p>kualitatif dengan memanfaatkan fitur-fitur dalam Scopus.com dan SJR: Schimago Journal</p> <p>Ranking. Hasil pengolahan informasi dari dua sember tersebut menunjukkan bahwa</p> <p>perkembangan zaman yang ditandai dengan kompleksitas tantangan dan peluang abad XXI</p> <p>dapat dihadapi dengan optimalisasi kompetensi mahasiswa melalui perkuliahan berbasis riset.</p> <p>Agar hasilnya optimal, perkuliahan perlu didesain sebaik-baiknya melalui pengentrian</p> <p>teori/konsep, data, dan temuan riset ke dalam bahan ajar, instrumen asesmen, dan interaksi</p> <p>kelas dengan mekanisme simplifikasi dan modifikasi untuk meminimalkan aspek</p> <p>keteknisannya. Di samping diperlukan usaha-usaha internal dan sinergi antarsivitas akademika</p> <p>secara keseluruhan, pada sisi lain diperlukan upaya-upaya sistemis dalam bentuk pemberian</p> <p>penghargaan atau insentif dan pengondisian iklim akademis lainnya melalui monev internal</p> <p>dan eksternal untuk memastikan hasil-hasil riset tersaji dengan baik pada pembelajaran di</p> <p>kelas guna meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi kompleksitas kehidupan</p> <p>pada abad XXI.</p>SuhartonoRachmat Efendi
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-125118TRADISI LONTAR DI BALI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5772
<p>Tradisi menulis lontar di Bali telah berlangsung sejak masa Bali Kuno. Tradisi ini</p> <p>dikenal dengan istilah <em>ripta lontar </em>atau menulis di atas daun <em>tal</em>). Tradisi lontar</p> <p>menyimpan berbagai misteri filosofis yang mesti digali. Walaupun tingkat</p> <p>kerumitan proses pembuatan rontal siap tulis begitu tinggi, namun mesti tetap</p> <p>menitikberatkan pada aspek kearifan lokal masyarakat hingga menjadi materi</p> <p>memori kognitif masyarakat Bali. Dewasa ini, dinamika tradisi menulis lontar</p> <p>dengan aksara Bali tampak semakin kurang peminat. Disebabkan oleh adanya</p> <p>berbagai media yang lebih mudah dan praktis. Awalnya masyarakat Bali</p> <p>menuliskan isi kebudayaan melalui media tanah liat, batu, tebing-tebing, logam,</p> <p>kayu, dan daun tal. Seiring dengan perkembangan zaman, media-media tersebut</p> <p>tergeser dan berganti ke media lain, seperti kertas hingga berbentuk digital yang</p> <p>mudah disimpan dan dibagikan kepada masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan</p> <p>untuk mengungkap tradisi lontar di Bali. Penelitian ini bersifat kualitatif, data</p> <p>datanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Data-data</p> <p>yang terkumpul diinterpretasi menggunakan teori hermeneutika. Hasil penelitian</p> <p>ini berupa proses penulisan, penyimpanan dan pelestarian lontar. Berdasarkan hal</p> <p>tersebut, bahwa dalam berbagai proses tradisi menulis lontar diketahui adanya</p> <p>nilai penting sebagai cerminan identitas dan kepribadian masyarakat Bali. Untuk</p> <p>itu tradisi menulis lontar mesti dilestarikan secara maksimal, sehingga kearifan</p> <p>keberaksaraan melalui tradisi menulis lontar tetap ajeg dan Bali tidak kehilangan</p> <p>akar budaya.</p>Anak Agung Gde Alit Geria
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251918LINGUISTIK KOGNITIF
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5773
<p>Citra seorang tokoh sangat dibutuhkan dalam politik praktis. Kebaikan dan/atau</p> <p>keburukan citra tokoh sering kali digaungkan dengan menggunakan teknologi informasi di</p> <p>mayantara. Akibatnya, muncullah diskursus-diskursus; baik yang mendukung maupun</p> <p>berkontra terhadap tokoh-tokoh politik praktis terentu. Diskursus tersebut sering kali</p> <p>bermetamorfosa menjadi kasus hukum yang harus diuji di pengadilan; seperti: pencemaran</p> <p>nama baik, penghinaan, dan pemitnahan seseorang. Dalam studi linguistik forensik, kasus</p> <p>kasus ujaran tersebut diistilahkan dengan defamasi. Persoalannya, apakah benar ujaran yang</p> <p>diperkarakan merupakan defamasi? Pertanyaan itulah yang harus dijawab dan dibuktikan di</p> <p>pengadilan. Dalam proses pembuktiannya, dibutuhkan analisis linguistik terhadap struktur</p> <p>bahasa, pilihan diksi, dan aspek-aspek pragmatik yang secara konkret terlibat. Analisis</p> <p>linguistik terhadap ujaran yang diduga sebagai defamasi merupakan upaya pembuktian <em>mens </em></p> <p><em>rea </em>‘niat jahat’ penutur terhadap petutur. Pembuktian itu bertumpu pada linguistik kogntif dan</p> <p>filsafat bahasa analitik. Melalui linguistik kognitif akan diuraikan relasi pikiran penutur dengan</p> <p>pilihan struktur linguistik yang diejawantahkan melalui ujaran konkret (<em>parole</em>). Dalam kajian</p> <p>ini, setiap unsur ujaran yang diperkarakan, seperti: kalimat, klausa, frasa, idiom, diksi, teks dan</p> <p>konteks dianalisis berdasarkan fitur-fitur semantik, struktur gramatikal, dan aspek-aspek</p> <p>pragmatik yang terlibat. Berdasarkan pendekatan linguistik kognitif dan filsafat bahasa analitik</p> <p>tersebut, seorang saksi ahli dapat memberikan pertimbangan linguistis secara objektif atas</p> <p>ujaran yang diperkarakan di pengadilan.</p>Nengah Arnawa
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12511929Analisis Wacana Mikro Kohesi dalam Iklan Pencurian Data Pribadi dan Sunlight
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5774
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk kohesi gramatikal dan</p> <p>leksikal dalam dua jenis iklan, yaitu iklan layanan masyarakat tentang pencurian data</p> <p>pribadi dan iklan komersil sabun cuci piring <em>Sunlight</em>. Kajian dilakukan dengan</p> <p>pendekatan analisis wacana mikro yang berfokus pada perangkat kebahasaan untuk</p> <p>membangun makna dalam teks. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif</p> <p>kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa pencatatan dan observasi terhadap</p> <p>teks iklan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua iklan menggunakan berbagai</p> <p>bentuk kohesi gramatikal seperti referensi dan konjungsi, serta kohesi leksikal berupa</p> <p>repetisi dan kolokasi. Perangkat kohesi tersebut digunakan secara strategis sesuai</p> <p>dengan tujuan komunikatif masing- masing iklan. Iklan layanan masyarakat lebih</p> <p>menekankan kesadaran hukum dan keamanan digital, sementara iklan komersil</p> <p>menonjolkan manfaat produk dan citra merek. Temuan ini memperlihatkan bahwa</p> <p>kohesi tidak hanya berfungsi sebagai pengikat antarunsur teks, tetapi juga sebagai alat</p> <p>retoris untuk memengaruhi pemahaman dan respons audiens.</p>I Gusti Ngurah Mayun SusandhikaMaria Margareta Frencis Ma
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12513035DARI KELAS KE MEDIA SOSIAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5775
<p>Pembelajaran Bahasa Indonesia pada era digital dihadapkan pada tantangan signifikan,</p> <p>khususnya karena Generasi Z sebagai <em>digital native </em>memiliki gaya belajar yang cenderung</p> <p>cepat, praktis, serta berbasis teknologi. Situasi ini menuntut adanya strategi pembelajaran</p> <p>yang inovatif agar tetap relevan dengan kebutuhan sekaligus karakteristik peserta didik.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk inovasi pembelajaran Bahasa</p> <p>Indonesia berbasis platform digital serta menganalisis efektivitasnya dalam meningkatkan</p> <p>kompetensi berbahasa Generasi Z. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif</p> <p>dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta analisis konten pada</p> <p>media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa</p> <p>pemanfaatan media sosial mampu meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan kreativitas siswa</p> <p>dalam berbahasa, sekaligus memperkuat literasi digital mereka. Dengan demikian, integrasi</p> <p>media sosial dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadi strategi inovatif untuk</p> <p>menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, interaktif, dan menyenangkan.</p>Nyoman AstawanI Nyoman Sadwika Luh De Liska
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12513648ANALISIS WACANA KEKERASAN VERBAL DI MEDIA SOSIAL DENGAN NODEXL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5864
<p>Penelitian ini menganalisis fenomena kekerasan verbal di media sosial dengan pendekatan analisis wacana menggunakan NodeXL, sebuah perangkat lunak yang memfasilitasi analisis jaringan sosial untuk memahami pola komunikasi dan interaksi ujaran kebencian. Studi ini mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan verbal, konteks penggunaannya, serta dampak terhadap individu dan komunitas daring, terutama dalam kaitannya dengan isu-isu sensitif. Adapun langkah-langkah penggunaan NodeXL untuk menganalisis kekerasan verbal di media sosial adalah pengumpulan data dari platform media sosial, ekstraksi interaksi verbal, dan pemodelan jaringan komunikasi untuk memvisualisasikan struktur penyebaran ujaran kebencian. Hasil penelitian adalah ditemukannya pola komunikasi asimetris dan fragmentasi komunitas yang rentan terhadap penyebaran narasi diskriminatif berdasarkan etnis, agama, ras, dan isu primordial lainnya. Berdasarkan temuan disarankan pengembangan algoritma deteksi kekerasan verbal yang lebih canggih serta intervensi kebijakan yang bertujuan untuk mempromosikan literasi digital dan etika komunikasi di ruang siber</p>I Wayan NumertayasaI Nengah SuecaNi Luh Made Dwi WedayanthiNi Putu Eni Astuti
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12514658EKSISTENSI DAN TANTANGAN BAHASA BALI PADA ERA GLOBALISASI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5776
<p>Bahasa Bali merupakan khazanah budaya yang patut dilestarikan sebagai akar</p> <p>budaya Bali sekaligus mewahanai pariwisata Bali. Sebagai upaya dalam pelestarian</p> <p>Bali, pemerintah daerah Bali sudah banyak menerbitkan peraturan dan kebijakan,</p> <p>namun seiring perkembangan zaman, posisi dan eksistensi bahasa Bali terdesak</p> <p>sehingga cukup memprihatinkan.</p> <p>Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana politik kebijakan bahasa</p> <p>nasional dan bahasa daerah di Indonesia? (2) Bagaimanakah eksistensi bahasa Bali</p> <p>pada era globalisasi?, (3) Bagaimanakah tantangan bahasa Bali pada era globalisasi?</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan</p> <p>metode simak dengan teknik baca dan catat dan metode wawancara dengan teknik</p> <p>rekam. Data-data yang terkumpul dianalisis secara desskriptif analitis dan disajikan</p> <p>dengan metode informal.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini bahasa Bali masih</p> <p>eksis dalam posisi rentan (tidak aman dan tidak terancam punah). Peluang bahasa Bali</p> <p>cukup meyakinkan karena terdapat kemajuan upaya pemertahanan melalui kebijakan</p> <p>pemerintah daerah Baliyaitu pengangkatan guru dan penyuluh bahasa Bali secara rutin</p> <p>baik sebagai PNS maupun PPPK. Sementara tantangannya masih berat akibat derasnya</p> <p>arus globalisasi dan pergaulan masyarakat semakin majemuk yang telah mendesak</p> <p>pemakaian bahasa daerah Bali</p>I Nyoman Suwija
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12515975KESADARAN HUKUM DIGITAL DALAM PENDIDIKAN BAHASA: UPAYA MENCEGAH PLAGIARISME DAN PENYALAHGUNAAN AI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5825
<p>Perkembangan kecerdasan buatan atau <em>artificial intelligence </em>(AI) telah</p> <p>membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran dan</p> <p>pembelajaran bahasa. Teknologi AI menawarkan kemudahan dalam menulis,</p> <p>menerjemahkan, dan menyusun karya ilmiah, namun sekaligus memunculkan</p> <p>tantangan berupa plagiarisme digital dan penurunan integritas akademik. Penelitian ini</p> <p>menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis keterkaitan antara</p> <p>kesadaran hukum digital dan etika akademik dalam pendidikan bahasa. Hasil kajian</p> <p>menunjukkan bahwa kesadaran hukum digital berperan penting dalam menumbuhkan</p> <p>tanggung jawab intelektual sivitas akademika melalui pemahaman hak cipta, atribusi</p> <p>sumber, serta batas etis penggunaan AI. Diperlukan regulasi dan pembinaan etika yang</p> <p>komprehensif untuk menuntun pemanfaatan teknologi secara reflektif dan</p> <p>bertanggung jawab. Dengan demikian, penguatan kesadaran hukum digital tidak hanya</p> <p>mencegah pelanggaran akademik, tetapi juga membentuk budaya literasi yang</p> <p>berintegritas di era kecerdasan buatan.</p>I Made AdnyanaLuh Putu Swandewi Antari
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12517686INTEGRASI BUDAYA KULINER BALI DALAM PEMBELAJARAN BIPA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5826
<p>Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) lebih banyak menekankan unsur linguistik</p> <p>seperti tata bahasa dan kosakatanya. Padahal harusnya ada unsur budaya yang masuk ke dalam</p> <p>pembelajaran. Unsur budaya ini menjadi proses belajar lebih kontekstual dan bermakna. Salah</p> <p>satu aspek budaya yang potensial untuk diintegrasikan adalah kuliner yang mencakup berbagai</p> <p>makanan, minuman, dan jajanan tradisional. Hal ini tentu dapat merepresentasikan nilai,</p> <p>tradisi, serta identitas masyarakat. Sebagai pusat pembelajaran BIPA di Indonesia, Bali</p> <p>memiliki kekayaan kuliner khas yang dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran autentik.</p> <p>Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data</p> <p>melalui kajian pustaka, analisis dokumen, dan telaah materi ajar BIPA yang relevan. Artikel</p> <p>ini fokus pada perencanaan integrasi budaya kuliner Bali mencakup berbagai makanan,</p> <p>minuman, dan jajanan tradisional dalam pembelajaran BIPA, menelaah manfaat pembelajaran</p> <p>berbasis kuliner terhadap penguasaan kosakata dan keterampilan berbahasa, serta merancang</p> <p>strategi pembelajaran yang kontekstual. Kajian ini menunjukkan kuliner Bali berpotensi</p> <p>menjadi sumber belajar yang efektif dalam memperkaya kosakata, meningkatkan kemampuan</p> <p>komunikasi, dan memperdalam pemahaman mahasiswa asing terhadap budaya lokal.</p>I Made Darma SuciptaI Made Rai Jaya WidantaI Wayan Eka Santika
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-12518793STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI SISWA MELALUI TEKNOLOGI DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5865
<p>Penelitian ini mengkaji implementasi teknologi digital dalam pengembangan kompetensi</p> <p>linguistik siswa di SMPN 2 Marga. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif,</p> <p>penelitian ini menganalisis strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang mengintegrasikan</p> <p>teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan linguistik siswa. Hasil penelitian</p> <p>menunjukkan bahwa penggunaan platform digital, aplikasi pembelajaran interaktif, dan media</p> <p>multimedia memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi linguistik siswa,</p> <p>khususnya dalam aspek keterampilan berbahasa dan literasi digital. Salah satu media digital</p> <p>yang terbukti efektif adalah flipbook, yang mampu meningkatkan minat belajar siswa melalui</p> <p>penyajian materi yang interaktif dan menarik secara visual. Flipbook memungkinkan siswa</p> <p>untuk mengakses materi pembelajaran layaknya membaca buku secara konvensional, namun</p> <p>diperkaya dengan elemen multimedia seperti gambar, animasi, audio, dan video yang</p> <p>membuat proses pembelajaran lebih <em>engaging </em>dan tidak monoton. Penggunaan flipbook juga</p> <p>memfasilitasi pembelajaran mandiri karena siswa dapat mengakses materi kapan saja dan di</p> <p>mana saja, sehingga mendorong kemandirian belajar dan meningkatkan motivasi intrinsik</p> <p>mereka dalam mempelajari bahasa Indonesia. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi</p> <p>pengembangan model pembelajaran bahasa Indonesia di era digital.</p>Ni Ketut Veri KusumaningrumElsita Lisnawati Guntar
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-125194104EFEKTIVITAS METODE BERCERITA BERBASIS DIGITAL MELALUI OBJEK WISATA PADA MAHASISWA PERHOTELAN
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5827
<p>Transformasi digital dalam pendidikan perhotelan menuntut inovasi metode</p> <p>pembelajaran yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan konten pembelajaran</p> <p>kontekstual untuk mengembangkan keterampilan komunikasi profesional mahasiswa.</p> <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas implementasi metode bercerita berbasis</p> <p>digital menggunakan video youtube mengenai objek wisata yang ada di Indonesia dalam</p> <p>meningkatkan kemampuan berbicara, keterampilan presentasi, dan kemampuan deskripsi</p> <p>destinasi wisata pada mahasiswa perhotelan. Metode penelitian menggunakan pendekatan</p> <p>kualitatif deskriptif interpretatif dengan teknik purposive sampling melibatkan 90</p> <p>mahasiswa perhotelan semester 4 dari tiga kelas berbeda. Pengumpulan data dilakukan</p> <p>melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipatif, kemudian dianalisis</p> <p>menggunakan teknik analisis tematik induktif dengan triangulasi data untuk menjamin</p> <p>validitas temuan. Hasil penelitian mengungkapkan peningkatan signifikan dalam</p> <p>kemampuan berbicara dan presentasi mahasiswa, pengembangan keterampilan deskripsi</p> <p>objek wisata Indonesia yang komprehensif dan menarik, peningkatan kepercayaan diri</p> <p>dalam komunikasi verbal, serta kemampuan adaptasi komunikasi sesuai dengan keragaman</p> <p>audiens industri perhotelan. Mahasiswa menunjukkan kemampuan superior dalam</p> <p>mengadopsi teknik bercerita profesional, melakukan deskripsi destinasi wisata yang vivid</p> <p>dan engaging, serta mengembangkan kompetensi komunikasi yang relevan dengan</p> <p>kebutuhan industri pariwisata Indonesia. Implementasi metode bercerita digital terbukti</p> <p>efektif dalam mengembangkan keterampilan komunikasi profesional yang essential untuk</p> <p>kesuksesan karir dalam industri perhotelan modern yang berorientasi pada pelayanan</p> <p>wisatawan dan pemasaran destinasi.</p>Ni Made RinayanthiPutu Dian Yuliani Paramita
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251105117POTENSI PENELITIAN KESUSASTRAAN DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5828
<p>Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam bidang</p> <p>kesusastraan, khususnya dalam cara karya sastra dihasilkan, disebarkan, dan diapresiasi.</p> <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi media sosial sebagai ruang baru bagi aktivitas</p> <p>kesusastraan di era digital. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif, penelitian ini mengkaji</p> <p>berbagai bentuk ekspresi sastra yang muncul di platform digital seperti Instagram, Twitter</p> <p>(X), Wattpad, dan TikTok, serta bagaimana interaksi pengguna membentuk budaya sastra</p> <p>yang lebih partisipatif dan dinamis. Hasil analisis menunjukkan bahwa media sosial tidak</p> <p>hanya menjadi sarana publikasi alternatif bagi penulis, tetapi juga membuka ruang</p> <p>demokratis bagi pembaca untuk berperan aktif sebagai kritikus, kurator, dan bahkan</p> <p>pencipta karya sastra. Namun, fenomena ini juga menimbulkan tantangan baru terkait</p> <p>otentisitas karya, hak cipta, dan kualitas estetika sastra digital. Dengan demikian, penelitian</p> <p>ini menegaskan bahwa media sosial memiliki potensi besar sebagai ruang penelitian baru</p> <p>dalam studi kesusastraan modern, sekaligus menuntut pendekatan teoretis dan metodologis</p> <p>yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan budaya digital.</p>Berlian R TurnipDestami Pratama AnandaDivara Lyra AdeliaNajwa NabilaNabilla Alvani
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251118128MENULIS DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5829
<p>Perkembangan teknologi digital telah mengubah secara mendasar cara pelajar berinteraksi</p> <p>dengan bahasa dan sastra. Artikel ini membahas transformasi literasi pelajar Kota Denpasar</p> <p>melalui karya-karya puisi yang terhimpun dalam antologi <em>Kota yang Menetas ke dalam Masa </em></p> <p><em>Lalu</em>. Fokus kajian terletak pada bagaimana era digital memengaruhi proses menulis, gaya</p> <p>ekspresi, serta representasi identitas lokal dalam karya sastra pelajar. Penelitian ini</p> <p>menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis teks terhadap 5 puisi dalam antologi</p> <p>tersebut dan kajian teoritis mengenai literasi digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa media</p> <p>digital tidak hanya menjadi sarana penyebaran karya, tetapi juga ruang pembentukan estetika</p> <p>baru yang menandai keterhubungan antara tradisi literer lokal dan dinamika budaya digital.</p> <p>Melalui antologi ini, pelajar Denpasar menegaskan posisi mereka sebagai generasi yang</p> <p>mampu menulis dengan kesadaran historis sekaligus berpikir kreatif dalam konteks global.</p>Ni Luh Made Anitasari
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251129137MERANGKAI BAHASA, MENUMBUHKAN LITERASI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5830
<p>Kegiatan literasi sekolah di wilayah pedalaman Kalimantan Barat masih belum optimal</p> <p>karena keterbatasan bahan ajar yang kontekstual dan menarik, sehingga diperlukan</p> <p>inovasi pembelajaran yang mampu mengintegrasikan bahasa daerah dan teknologi digital</p> <p>untuk memperkuat identitas linguistik serta meningkatkan literasi dasar. Tulisan ini</p> <p>bertujuan mendeskripsikan hasil kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan media</p> <p>literasi berbentuk kartu dwibahasa berbasis aplikasi Canva pada mata kuliah Pendidikan</p> <p>Literasi SD. Pendeskripsian fokus pada produk kreatif mahasiswa yang memuat padanan</p> <p>kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah asal mahasiswa (bahasa Dayak dan</p> <p>Melayu). Setiap produk melalui tahap perancangan, koreksi kebahasaan, dan finalisasi</p> <p>desain visual sebelum menjadi karya akhir. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa mampu</p> <p>menampilkan kreativitas tinggi dalam pemilihan diksi, komposisi warna, dan tata letak</p> <p>visual yang menarik serta komunikatif. Penggunaan Canva memudahkan proses desain</p> <p>dan memungkinkan mahasiswa menghasilkan media pembelajaran adaptif terhadap</p> <p>konteks digital. Produk kartu dwibahasa yang dihasilkan memperlihatkan nilai pelestarian</p> <p>bahasa daerah dan penguatan kearifan lokal dalam konteks pembelajaran literasi sekolah.</p> <p>Dengan demikian, integrasi antara teknologi digital, kreativitas mahasiswa, dan kearifan</p> <p>lokal terbukti mampu memperkaya praktik literasi di sekolah dasar, khususnya di wilayah</p> <p>pedalaman, sekaligus menumbuhkan kesadaran multibahasa dan apresiasi terhadap</p> <p>keberagaman budaya Indonesia</p>Debora Korining TyasEvi FitrianingrumSri Astuti
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251138154REPRESENTASI TRI HITA KARANA DALAM WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK SERI 55
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5831
<p>wayang kulit inovatif Cenk Blonk Seri 55 berjudul <em>"Manusia Makhluk Paling Utama"</em>. Tri</p> <p>Hita Karana merupakan filosofi hidup masyarakat Bali yang menitikberatkan harmoni</p> <p>antara manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan manusia (Pawongan), dan</p> <p>manusia dengan alam atau lingkungan(Palemahan). Dalam penelitian ini digunakan</p> <p>pendekatan kualitatif dengan analisis isi dan observasi terhadap pementasan wayang Cenk</p> <p>Blonk melalui Youtube.Sumber data penelitian ini adalah dialog atau percakapan dua tokoh</p> <p>yakni Cenk dan Blonk.Data dikumpulkan dengan metode observasi.Teknik yang</p> <p>digunakan yakni simak ,catat,dan kartu data.Data dianalisis dengan metode analisis</p> <p>deskriptif.Data disajikan dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa</p> <p>nilai-nilai Tri Hita Karana direpresentasikan secara eksplisit melalui dialog tokoh Cenk dan</p> <p>Blonk, karakterisasi tokoh, dan alur cerita. Pementasan wayang ini tidak hanya menghibur,</p> <p>tetapi juga memberikan pendidikan moral dan spiritual kepada penonton atau masyarakat.</p>Ketut Yarsama
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251159168PEMBELAJARAN MULTIMODAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5832
<p>Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara mahasiswa</p> <p>mengekspresikan diri dalam karya sastra, khususya puisi digital. Bukan hanya teks</p> <p>yang muncul dalam puisi digital melainkan juga perpaduan unsur visual, audio,</p> <p>dan interaktif sehingga membentuk makna secara multimodal. Dilatarbelakangi</p> <p>oleh kebutuhan memahami bagaimana mahasiswa sebagai generasi pengguna</p> <p>digital memaknai pembelajaran berbasis multimodal melalui penciptaan puisi</p> <p>digital. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi mahasiswa,</p> <p>menggali pengalaman mereka, serta mengidentifikasi kendala dan peluang yang</p> <p>muncul dalam proses tersebut.</p> <p>Kualitatif deskriptif sebagai metode dalam penelitian ini untuk</p> <p>menggambarkan hasil penelitian dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh</p> <p>melalui pengisian kuesioner, wawancara, dan hasil analisis karya puisi digital yang</p> <p>diciptakan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki</p> <p>persepsi positif terhadap pembelajaran multimodal karena mendorong kreativitas,</p> <p>keterlibatan, dan ekspresi identitas. Mahasiswa merasa lebih bebas</p> <p>mengekspresikan gagasan dengan menggabungkan teks, gambar, dan suara.</p> <p>Namun, ditemukan pula kendala seperti keterbatasan literasi digital, keterampilan</p> <p>teknis, dan akses perangkat. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi multimodal</p> <p>dalam pembelajaran sastra tidak hanya relevan dengan perkembangan zaman,</p> <p>tetapi juga memberi peluang untuk meningkatkan apresiasi dan produksi karya</p> <p>sastra di lingkungan pendidikan tinggi.</p>Titik Dwi Ramthi HakimAriesta Bagus Pramuwibowo
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251169177METAFORA TEOLOGIS PADA PUISI LEAK JAGAT
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5833
<p>Puisi <em>Leak Jagat </em>identik dengan keunikan budaya dan kepercayaan masyarakat Bali.</p> <p>Pengarang puisi ini adalah I Gusti Putu Bawa Samar Gantang. Beberapa metafora</p> <p>dalam puisi ini antara lain: <em>Leak Jagat </em>‘Makhluk jelmaan’, <em>Sri Nararya Ratu Raja </em></p> <p><em>Prabu Nata Narendra </em>‘Raja (dalem) pertama di Bali’, <em>Samar Gamang </em>‘makhluk</p> <p>halus’, <em>Bhuta Pisaca </em>‘Setan pemakan daging’, <em>Danawa </em>‘raksasa’, <em>Bhuta Kala Dengen </em></p> <p>‘Sang Kala Prajapati Asura atau anak Dewa Siwa’, <em>Sang Hyang Sukla Wisesa </em>‘roh suci</p> <p>dan pahlawan dharma’, <em>Sang Hyang Ardha Candra </em>‘Tuhan dalam manesfestasi bulan’,</p> <p><em>Kala Rahu </em>‘raksasa jahat memakan Dewi Bulan’, <em>Sang Hyang Cintya </em>‘Tuhan</p> <p>Mahatunggal’, <em>Banaspati Raja </em>‘Dewa pelindung hutan dan masyarakat.’ Metafora ini</p> <p>menarik untuk dikaji karena menggunakan diksi-diksi dalam ritual Hindu-Bali. Tujuan</p> <p>kajian ini adalah mengungkap makna tersembunyi di balik penggunaan diksi-diksi</p> <p>kepercayaan masyarakat Hindu-Bali dalam puisi <em>Leak Jagat</em>. Puisi <em>Leak Jagat </em></p> <p>diapresiasi melalui kajian metafora teologis. Puisi ini juga memberikan dorongan</p> <p>kepada siswa untuk meningkatkan pendidikan karakter. Dalam mengkaji metafora</p> <p>teologis pada puisi ini, penulis menggunakan metode deskriptif‒kualitatif dan survei.</p> <p>Teknik analisis data <em>puisi Leak Jagat </em>adalah mencatat serta menganalisis metafora</p> <p>teologis dan menganalisis hasil survei terhadap apresiasi dan pendidikan karakter yang</p> <p>terdapat dalam puisi <em>Leak Jagat.</em></p>I Ketut Budiarta
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251178188Transformasi Pembelajaran Bahasa di Era Digital melalui Pemanfaatan Aplikasi Linguistik Digital
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5834
<p>Perkembangan teknologi digital pada masa sekarang telah membawa banyak perubahan besar</p> <p>dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu bidang yang</p> <p>mengalami perubahan pesat adalah pembelajaran bahasa. Jika sebelumnya proses belajar</p> <p>bahasa dilakukan secara tradisional melalui buku dan penjelasan guru, kini pembelajaran</p> <p>menjadi lebih menarik dan interaktif dengan hadirnya berbagai aplikasi linguistik</p> <p>digital.Aplikasi seperti Grammarly, Duolingo, Google Translate, dan Linguakit memberikan</p> <p>kemudahan bagi peserta didik dalam memahami struktur bahasa, memperkaya kosakata, serta</p> <p>memperbaiki kesalahan berbahasa secara mandiri. Melalui penggunaan aplikasi tersebut,</p> <p>proses belajar bahasa menjadi lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan perkembangan</p> <p>zaman.Selain membantu siswa, aplikasi linguistik digital juga dapat digunakan oleh guru</p> <p>sebagai media pendukung pembelajaran agar materi lebih mudah disampaikan. Hasil penelitian</p> <p>dan pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi digital dapat meningkatkan</p> <p>motivasi belajar, kemandirian, serta kemampuan analisis bahasa peserta didik. Dengan</p> <p>demikian, pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran bahasa dapat menjadi inovasi</p> <p>penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era modern.</p>Alya Aryani Rahmah
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251189199PERAN LINGUISTIK TERAPAN DALAM BAHASA KASIH SAYANG PADA ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5835
<p>Tulisan ini adalah hasil penelitian kepustakaan dengan penyajian data analisis data secara</p> <p>formal dan informal. Dengan demikian proses pengumpulan data dalam tulisan ini melalui</p> <p>sumber kepustakaan seperti jurnal-jurnal, buku, serta informasi melalui internet, lalu</p> <p>penyajian hasil analisis secara naratif serta contoh-contoh kata atau kalimat kasih sayang</p> <p>dalam bentuk tabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran</p> <p>linguistik terapan dalam bidang Bahasa, kemudian bagaimana peran linguistik</p> <p>terapan pada era digital terutama dalam bidang bahasa kasih sayang. Hasil dari</p> <p>penelitian ini adalah Linguistik terapan memiliki peran penting dalam bidan bahasa</p> <p>diantaranya adalah dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa (pengembangan</p> <p>materi ajar, pemerolehan bahasa, analisis kesalahan, serta metodologi dan silabus),</p> <p>terjemahan dan interpretasi, leksikografi terutama pada penyusunan kamus,</p> <p>komunikasi dan terapi wicara (terapi wicara dan analisis wacana), forensik</p> <p>linguistik, teknologi bahasa dan komunikasi, serta perencanaan bahasa. Peran</p> <p>linguistik terapan dalam bahasa kasih sayang pada era digital diantaranya adalah</p> <p>menganalisis perubahan dan ambiguitas makna (studi bahasa gaul dan jargon,</p> <p>analisis emoji dan emotikon, serta interpretasi ambiguitas), memahami dinamika</p> <p>komunikasi daring (strategi komunikasi digital dan analisis wacana digital),</p> <p>mengatasi tantangan komunikasi di era digital (mengurangi kesalahpahaman), dan</p> <p>mengintegrasikan teknologi dalam penelitian linguistik (analisis korpus digital dan</p> <p>humaniora digital)</p>Eka Mirayanti Candra Dewi
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251200208WEBTOONS DALAM PENULISAN SASTRA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5836
<p>Perkembangan teknologi digital telah memperluas bentuk dan fungsi sastra, salah</p> <p>satunya melalui kehadiran Webtoon sebagai media kreatif yang memadukan teks,</p> <p>gambar, dan interaktivitas. Webtoon tidak hanya berperan sebagai hiburan visual,</p> <p>tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi dalam proses penulisan sastra digital.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Webtoon sebagai alternatif</p> <p>dalam pencarian ide dan makna pada pembelajaran sastra, khususnya dalam</p> <p>konteks pengembangan keterampilan menulis kreatif. Penelitian ini menggunakan</p> <p>pendekatan kualitatif deskriptif dan kajian pustaka. Penelitian ini mengungkap</p> <p>bagaimana Webtoon mampu memicu daya imajinasi, memperkaya eksplorasi tema,</p> <p>serta menumbuhkan kemampuan interpretatif siswa, mahasiswa, guru, dan dosen</p> <p>terhadap teks multimodal. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi Webtoon</p> <p>dalam pembelajaran sastra dapat meningkatkan motivasi belajar, memperkuat</p> <p>pemahaman makna, dan membuka ruang dialog kreatif bagi siswa, mahasiswa,</p> <p>guru, dan dosen. Dengan demikian, Webtoon berfungsi sebagai sarana alternatif</p> <p>yang efektif untuk menstimulasi pencarian ide dan makna dalam penulisan sastra</p> <p>digital sekaligus mendukung pembelajaran sastra yang inovatif dan relevan dengan</p> <p>era digital.</p>Mamik YuhaniFirdausNyayu Lulu Nadya
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251209218STUDI EFEKTIVITAS DIGITALISASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA SEKOLAH MITRA IKIP SARASWATI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5837
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas digitalisasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra</p> <p>Indonesia di SMA. Objek penelitian adalah sekolah SMA mitra IKIP Saraswati yaitu, SMA Negeri 1</p> <p>Marga, SMA Negeri 1 Kediri, keduanya di Kabupaten Tabanan, SMA Negeri 1 Mengwi, dan SMA</p> <p>Negeri 1 Kuta Utara, keduanya di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Landasan teori menggunakan konsep</p> <p>digitalisasi sebagai media pembelajaran. Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner, wawancara,</p> <p>dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan digital dalam pembelajaran bahasa dan sastra</p> <p>Indonesia secara kuantitas cukup tinggi, namun efektivitasnya perlu ditingkatkan. Dalam penerapan</p> <p>materi berbicara secara digital mencapai 51,5%, membaca 94,1%, menulis 88,1%, menyimak 66,7%, dan</p> <p>materi sastra 44,1%. Secara kualitas, guru dan siswa sangat setuju pembelajaran bahasa dan sastra</p> <p>Indoenesia berbasis digital, hal ini didukung oleh respon guru dan siswa yang menyatakan sangat setuju</p> <p>mencapai 63,7%, yang menjawab cukup setuju mencapai 35, 3%, dan tidak setuju hanya mencapai 1%</p> <p>saja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya media pembelajaran digital dapat memengaruhi</p> <p>prestasi belajar siswa seperti aksesibilitas materi yang lebih fleksibel dan integrasi multimedia<em>. </em></p> <p>Pembelajaran digital memungkinkan penggabungan teks, gambar, audio, dan video dalam satu platform.</p> <p>Peningkatan penggunaan teknologi informasi secara produktif. Namun demikian, ditemukan juga kendala</p> <p>pemanfaatan digital seperti keterbatasan akses, infrastruktur, dan keterbatasan kompetensi guru pada</p> <p>penggunaan media digital. Berdasarkan temuan ini, produk digital merupakan representasi dari</p> <p>perkembangan teknologi yang sangat mendukung pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia di tingkat</p> <p>SMA.</p>I Nyoman SuakaElsita Lisnawati GuntarNi Luh Nanik Puspadi
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251219240 TRANSFORMASI LITERASI DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5866
<p>Artikel ini membahas perubahan literasi di era digital, yang mencakup penggabungan literasi membaca tradisional dan literasi digital dengan melihat bagaimana keduanya berinteraksi dengan generasi muda. Literasi telah berkembang pesat selama era digital, dan sekarang mencakup keterampilan teknis, pemahaman kritis, dan pengelolaan informasi digital. Di satu sisi, teknologi digital membuat informasi lebih mudah diakses dan lebih banyak kesempatan untuk belajar. Di sisi lain, masalah seperti informasi, kesenjangan digital, dan dampak media sosial terhadap kemampuan membaca mendalam adalah masalah besar. Dalam artikel ini, kami melihat bagaimana kedua jenis literasi saling melengkapi atau berbenturan dalam membentuk kemampuan literasi generasi muda. Kami melakukan ini dengan menggabungkan literatur terbaru. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam mengatasi perbedaan antara literasi digital dan membaca. Rekomendasi termasuk meningkatkan kebijakan pendidikan, meningkatkan akses ke teknologi, dan menggunakan strategi pembelajaran yang kreatif.</p>Budi SuprayogaDini Diah PratiwiMeisa Tri Lestari SaragihWahyuningsih
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251241247SASTRA DIGITAL DAN TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI DI ERA KECERDASAN BUATAN
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5838
<p>Perkembangan teknologi digital telah mengubah secara fundamental cara manusia</p> <p>berinteraksi dengan teks dan makna. Sastra tidak lagi hanya hadir dalam bentuk cetak, tetapi</p> <p>bertransformasi menjadi sastra digital yang bersifat multimodal, interaktif, dan partisipatoris.</p> <p>Perubahan ini tidak sekadar inovasi teknologis, melainkan representasi dari pergeseran budaya literasi</p> <p>di era kecerdasan buatan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana transformasi digital</p> <p>memengaruhi estetika, budaya partisipasi, serta representasi identitas dan budaya dalam sastra</p> <p>modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif konseptual dengan metode studi pustaka,</p> <p>berlandaskan tiga teori utama: <em>Estetika Digital </em>(Hayles, 2023), <em>Budaya Partisipatoris </em>(Jenkins,</p> <p>2019), dan <em>Literasi Digital Kritis </em>(Lankshear & Knobel, 2021). Hasil kajian menunjukkan bahwa</p> <p>digitalisasi mendorong pergeseran paradigma dari estetika representasional menuju estetika</p> <p>relasional, di mana pembaca turut berperan sebagai pencipta makna. Selain itu, muncul bentuk literasi</p> <p>kolaboratif dan reflektif yang menuntut kesadaran etis terhadap bias algoritmik dan politik</p> <p>representasi budaya di ruang digital. Simpulan kajian ini menegaskan bahwa sastra digital bukan</p> <p>hanya bentuk baru karya seni, tetapi juga ruang humanistik bagi manusia untuk menegosiasikan</p> <p>identitas, nilai, dan spiritualitas di tengah dominasi teknologi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: sastra digital, budaya literasi, estetika digital, partisipasi pembaca, identitas budaya</p>Gede Sidi ArtajayaDewa Ayu WdiasriPutu Ayu Mertasari Pinatih
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251248262Representasi Sajak Instagram pada Akun @tereliyewriter
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5839
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menafsirkan representasi</p> <p>sajak-sajak yang ditulis oleh Tere Liye yang dipublikasikan di ruang digital. Metode yang</p> <p>digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan</p> <p>semiotik Roland Barthes. Penelitian ini dilakukan pada unggahan sajak terbaru bulan</p> <p>Oktober 2025, fokus representasi pada karya terbaru penyair yang mencakup denotasi dan</p> <p>konotasi, dalam unggahan sajak Tere Liye dengan akun @tereliyewriter. Objek penelitian</p> <p>ini terdiri dari tiga sajak karya Tere Liye. Analisis semiotik Roland Barthes ini menemukan</p> <p>representasi Tere Liye tidak hanya mengekspresikan perasaan personal, tetapi juga</p> <p>membangun identitas moral sebagai penulis yang peduli terhadap persoalan sosial,</p> <p>kemanusiaan, dan nilai bangsa melalui media digital instagram. Dengan demikian,</p> <p>penelitian ini merekomendasikan penggunaan media digital Instagram tidak hanya sebagai</p> <p>wadah koneksi, hiburan, dan ekspresi spontan saja, tetapi juga sebagai media pembentukan</p> <p>kesadaran sosial dan identitas kultural di ruang virtual.</p>Ifa LudfiahEvi Chamalah
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251263270TRANSFORMASI BAHASA GENERASI Z DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5840
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan media sosial terhadap perkembangan</p> <p>bahasa generasi Z di Indonesia pada era digital. Media sosial seperti Instagram, TikTok, X (Twitter),</p> <p>dan WhatsApp telah menjadi ruang komunikasi utama bagi generasi muda, yang memunculkan</p> <p>berbagai fenomena kebahasaan baru seperti penggunaan singkatan, campur kode, bahasa gaul, serta</p> <p>pergeseran makna kata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan</p> <p>pengumpulan data melalui observasi aktivitas komunikasi di media sosial serta wawancara dengan</p> <p>sejumlah pengguna dari kalangan generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial</p> <p>memiliki dua dampak utama terhadap perkembangan bahasa. Di satu sisi, media sosial memperkaya</p> <p>kreativitas berbahasa melalui munculnya kosakata baru yang mencerminkan dinamika budaya digital.</p> <p>Namun, di sisi lain, terjadi penurunan penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan meningkatnya</p> <p>kecenderungan mencampur bahasa asing, yang dapat memengaruhi sikap berbahasa generasi muda.</p> <p>Dengan demikian, diperlukan upaya edukatif dalam literasi bahasa digital agar generasi Z mampu</p> <p>beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa mengabaikan kaidah bahasa Indonesia yang baik</p> <p>dan benar.</p>Anak Agung Ayu JuliasihNi Komang Radha Savitri
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251271292PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5841
<p>Media digital memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran modern</p> <p>khusunya pada bidang bahasa dan sastra Indonesia, terutama pada era digital yang bergerak</p> <p>cepat dan berbasis teknologi. Penggunaan media digital membuat proses belajar menjadi</p> <p>lebih interaktif, kreatif, dan kontekstual. Para guru dapat memanfaatkan berbagai platform</p> <p>seperti <em>You Tube, podcast</em>, buku elektronik, media sosial, dan lain sebagainya untuk</p> <p>menyajikan materi bahasa dan sastra dengan cara yang lebih menarik. Tujuan penelitian ini</p> <p>untuk mengeksplorasi penggunaan media digital dalam pembelajaran bahasa dan sastra</p> <p>Indonesia. Penggunan media digital bertujuan agar bisa menyampaikan materi secara jelas</p> <p>dan runtut agar mudah dipahami oleh seluruh peserta didik dan sebaliknya peserta didik</p> <p>juga membutuhkan media pembelajaran agar lebih mudah memahmi penjelasan dari guru.</p> <p>Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kepustakaan (<em>Library </em></p> <p><em>Research</em>). Cara pengumpulan data yang digunakan pemakalah dalam artikel ini adalah</p> <p>mengkaji artikel literatur, jurnal, dan dokumen lain yang sesuai dengan masalah yang</p> <p>terdapat di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai</p> <p>jenis media digital yang digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.</p>Kadek Mutia Febrianti
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251291299ANALISIS SKEMA KOGNITIF DALAM NOVEL NAMAKU ALAM KARYA LEILA S. CHUDORI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5842
<p>Namaku Alam adalah novel yang berlatar belakang gejolak politik Indonesia pada</p> <p>tahun 1965 dan 1998. Novel ini diceritakan dari sudut pandang Alam, seorang jurnalis</p> <p>muda, yang berusaha mengungkap kebenaran di balik hilangnya sang ayah, seorang</p> <p>jurnalis dan aktivis, pada tahun 1998. Kisah utama novel ini adalah pencarian jati diri</p> <p>dan kebenaran Alam, yang ternyata sangat terkait dengan sejarah keluarganya.</p> <p>Ayahnya, yang dituduh sebagai anggota PKI di masa lalu, adalah sosok misterius yang</p> <p>meninggalkan jejak berupa catatan, surat, dan rekaman audio. Melalui penelusuran ini,</p> <p>Alam tidak hanya menemukan kisah tragis ayahnya, tetapi juga belajar memahami</p> <p>betapa rumitnya sejarah bangsa. Novel ini juga menyoroti bagaimana ingatan dan</p> <p>trauma dari masa lalu memengaruhi kehidupan generasi berikutnya. Dengan narasi</p> <p>yang kuat dan puitis, Leila S. Chudori menggambarkan perjuangan Alam dalam</p> <p>menghadapi prasangka, ketidakadilan, dan upaya untuk menemukan makna di tengah</p> <p>tengah kebingungan sejarah. Penelitian ini menganalisis skema kognitif yang</p> <p>memengaruhi cara tokoh utama, Alam, memandang dan berinteraksi dengan dunia</p> <p>dalam novel Namaku Alam karya Leila S. Chudori. Pendekatan linguistik kognitif</p> <p>digunakan sebagai kerangka teori untuk mengidentifikasi dan mengkaji bagaimana</p> <p>skema naratif, skema karakter, dan skema kausalitas dibentuk oleh trauma sejarah dan</p> <p>pengalaman personal. Data penelitian dikumpulkan melalui pembacaan mendalam</p> <p>teks novel untuk menemukan pola-pola kognitif yang berulang dalam narasi, deskripsi</p> <p>karakter, dan dialog.</p>Made Eva Trisnadewi
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251300308TATKALA.CO SEBAGAI EKOSISTEM LITERASI DIGITAL BERBASIS KOMUNITAS DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI MEDIA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5843
<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis <em>Tatkala.co </em>sebagai ekosistem literasi digital berbasis</p> <p>komunitas di Bali dengan menggunakan perspektif teori Ekologi Media Marshall McLuhan.</p> <p>Fokus penelitian diarahkan pada fungsi media digital sebagai ruang produksi dan</p> <p>pembelajaran budaya, pola partisipasi penulis dan pembaca dalam praktik literasi daring, serta</p> <p>transformasi budaya literasi masyarakat di era digital. Metode yang digunakan adalah</p> <p>kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui analisis dokumen dan observasi</p> <p>daring terhadap situs <em>Tatkala.co </em>serta media sosial pendukungnya. Hasil penelitian</p> <p>menunjukkan bahwa <em>Tatkala.co </em>berperan sebagai ruang literasi reflektif yang</p> <p>mengintegrasikan teknologi digital dengan nilai-nilai kultural lokal. Media ini membangun</p> <p>ekologi pengetahuan kolaboratif melalui partisipasi terbuka antara penulis dan pembaca, yang</p> <p>memperkaya makna teks serta memperkuat kesadaran literasi kritis. Selain itu, <em>Tatkala.co </em></p> <p>mendorong lahirnya bentuk literasi hibrid yang memadukan tradisi sastra dengan estetika</p> <p>digital modern. Dengan demikian, <em>Tatkala.co </em>tidak hanya berfungsi sebagai media alternatif,</p> <p>tetapi juga sebagai ekosistem kultural yang meneguhkan identitas lokal, memperluas akses</p> <p>pengetahuan, dan memperkuat budaya literasi digital yang berakar pada nilai kemanusiaan.</p>I Wayan Dede Putra WigunaKadek Windari
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251309319PELUANG PENELITIAN KEBAHASAAN DAN KESUSASTRAAN DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5844
<p>Arus deras digitalisasi yang dipicu oleh internet, media sosial, dan Kecerdasan Buatan (AI) telah</p> <p>mengubah ekosistem bahasa dan sastra secara fundamental, menuntut revitalisasi metodologi penelitian</p> <p>humaniora. Artikel ini memetakan peluang penelitian baru di bidang kebahasaan dan kesusastraan sebagai</p> <p>respons terhadap <em>big data </em>dan medium digital. Di bidang Kebahasaan, penelitian berfokus pada</p> <p>Sosiolinguistik Digital (misalnya, analisis gaya bahasa Gen Z dan komunikasi multimodal) dan</p> <p>pemanfaatan Natural Language Processing (NLP) untuk memodelkan perubahan bahasa <em>real-time </em>dan</p> <p>mengembangkan teknologi untuk bahasa lokal. Sementara itu, di bidang Kesusastraan, fokusnya adalah</p> <p>pada Sastra Digital (analisis hiperteks dan sastra siber) serta Sosiologi Sastra Daring (studi platform <em>self</em></p> <p><em>publishing </em>dan <em>fan fiction</em>). Untuk memanfaatkan peluang-peluang ini, artikel ini menekankan perlunya</p> <p>adopsi Humaniora Digital (<em>Digital Humanities</em>), yang mensyaratkan penguasaan metode komputasi seperti</p> <p>pemrograman dan <em>Topic Modeling</em>. Keberhasilan penelitian sangat bergantung pada kolaborasi lintas</p> <p>disiplin (linguis/sastrawan dan ilmuwan data) dan ketaatan pada Etika Data dalam mengelola informasi dari</p> <p>media sosial. Kesimpulannya, era digital adalah momen penting bagi humaniora untuk menegaskan</p> <p>relevansi kritisnya dengan menghasilkan wawasan ilmiah yang canggih dan solusi aplikatif.</p>Ni Komang Sabina Sanji Putri
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251320327SASTRA DIGITAL SEBAGAI WAHANA INOVATIF DALAM MEWUJUDKAN TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI DAN PELESTARIAN NILAI-NILAI TRADISI DALAM DUNIA PEDALANGAN BALI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5849
<p>Kemajuan teknologi digital telah mengubah secara signifikan cara individu berinteraksi</p> <p>dengan budaya, termasuk dalam bidang sastra dan seni tradisional. Pedalangan Bali</p> <p>sebagai warisan budaya yang sarat dengan nilai filosofis dan estetis menghadapi</p> <p>tantangan dalam pelestarian di era modernisasi. Makalah ini mengkaji bagaimana</p> <p>sastra digital dapat berperan sebagai media transformasi budaya literasi dalam konteks</p> <p>pedalangan Bali. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi</p> <p>literatur dan analisis konten digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform</p> <p>digital seperti e-book, media sosial, dan video digital mampu menghidupkan kembali</p> <p>narasi wayang Bali, memperluas audiens, serta menjadi media edukatif yang menarik</p> <p>bagi generasi muda. Sastra digital tidak hanya melestarikan nilai-nilai tradisional dalam</p> <p>bentuk modern, tetapi juga menumbuhkan interpretasi dan ekspresi kreatif baru yang</p> <p>sesuai dengan perkembangan zaman. Integrasisastra digital ke dalam dunia pedalangan</p> <p>Bali merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemahaman budaya dan</p> <p>memperpanjang eksistensi warisan tradisi di ranah digital.</p>I Made Indra SanjayaIda Ayu Gede Agung Putri Wedani
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251328333SASTRA DIGITAL DAN PERUBAHAN BUDAYA LITERASI MASYARAKAT DI ERA TEKNOLOGI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5850
<p>Teknologi informasi dan komunikasi dapat mempermudah akses informasi, mempercepat penyebaran</p> <p>data, menghubungkan orang dari seluruh dunia, dan mendukung berbagai sektor seperti pendidikan.</p> <p>Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat memberikan perubahan yang cukup besar</p> <p>dalam kesusastraan, hingga akhirnya muncul istilah sastra digital. Sastra digital telah merubah budaya</p> <p>literasi masyarakat yang umumnya hanya menyampaikan karya sastra melalui bentuk cetak menjadi</p> <p>digital. Dalam situasi seperti ini, budaya literasi tidak lagi terbatas dengan aktivitas membaca dan</p> <p>menulis secara tradisional tetapi menjadi praktik yang saling berhubungan serta partisipatif. Adanya</p> <p>platform seperti, blog, media sosial dan aplikasi yang memungkinkan bagi pengguna menjadi seorang</p> <p>penulis maupun pembaca aktif. Artikel ini bertujuan menganalisis bagaimana sastra dapat berkontribusi</p> <p>mengenai pandangan terhadap literasi di era digital, serta akibat yang timbul terhadap aktivitas</p> <p>membaca dan menulis pada generasi muda. Menciptakan sistem literasi yang dinamis di tengah arus</p> <p>globalisasi dan digitalisasi budaya, artikel ini meninjau peran penting sastra digital dalam mendorong</p> <p>aktivitas literasi, dengan menggunakan metode kepustakaan.</p>Ni Luh Made Intan Kharisma PutriNi Kadek Ayu Sumita Dwi AnjaniNi Kadek Intan Karunia Dewii
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251334340ANALISIS WACANA MIKRO KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM IKLAN “4 STRATEGI MENJAGA KESEHATAN USUS” DAN IKLAN YAKULT “CINTAI USUSMU”
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5851
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kohesi gramatikal dan leksikal dalam dua</p> <p>teks visual iklan bertema kesehatan usus, yaitu infografik “4 Strategi Menjaga</p> <p>Kesehatan Usus Lebih Baik” dan iklan komersial Yakult bertajuk “Cintai Ususmu”.</p> <p>Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis unsur-unsur</p> <p>kohesi gramatikal yang meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi serta</p> <p>kohesi leksikal yang mencakup repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, dan hiponimi.</p> <p>Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua iklan menggunakan kohesi secara efektif</p> <p>namun dengan strategi yang berbeda. Infografik cenderung mengedepankan struktur</p> <p>informatif yang sistematis dan padat data ilmiah, sedangkan iklan Yakult menekankan</p> <p>emosi, pengulangan merek, dan asosiasi positif secara implisit. Perbedaan ini</p> <p>merepresentasikan tujuan komunikatif yang berbeda: edukasi publik dengan persuasi</p> <p>konsumen. Temuan ini menegaskan pentingnya kohesi dalam membentuk makna dan</p> <p>mempengaruhi persepsi audiens dalam iklan visual.</p>Ni Putu N. Widarsini
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251341349KOMIK DIGITAL BERMUATAN KARAKTER: INOVASI SASTRA DIGITAL DALAM TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI DI MTSN 8 BLITAR
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5852
<p>Transformasi budaya literasi di era digital menuntut inovasi dalam pendekatan</p> <p>pembelajaran, khususnya dalam menanamkan nilai karakter kepada generasi muda.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas komik digital bermuatan nilai</p> <p>karakter sebagai media pembelajaran sastra digital dan pengaruhnya terhadap</p> <p>transformasi budaya literasi di MTsN 8 Blitar. Melalui metode penelitian eksperimen</p> <p>dengan desain pretest-posttest, studi ini melibatkan seluruh siswa kelas VII yang</p> <p>diberikan intervensi pembelajaran menggunakan komik digital terintegrasi nilai</p> <p>karakter selama periode Agustus-Oktober 2025. Hasil penelitian menunjukkan</p> <p>peningkatan signifikan kemampuan literasi sebesar 18.4% dengan transformasi</p> <p>kualitatif yang tercermin dari berkurangnya siswa kategori literasi rendah dari 60%</p> <p>menjadi 20% dan meningkatnya siswa kategori unggul dari 40% menjadi 86%.</p> <p>Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa komik digital tidak hanya berfungsi</p> <p>sebagai media transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai wahana internalisasi nilai</p> <p>karakter melalui narasi visual yang kontekstual. Integrasi antara sastra digital dan</p> <p>pendidikan karakter dalam format komik terbukti mampu menciptakan pengalaman</p> <p>belajar yang imersif, meningkatkan motivasi baca-tulis, serta memperkuat dimensi</p> <p>afektif dalam proses literasi. Studi ini merekomendasikan adopsi komik digital</p> <p>bermuatan karakter sebagai strategi transformasi budaya literasi yang relevan dengan</p> <p>karakteristik generasi digital dan tuntutan pendidikan abad 21.</p>Nova Hida
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251350360MENGHIDUPKAN KEMBALI BUDAYA MENDONGENG MELALUI SERIAL ANIMASI “PADA ZAMAN DAHULU” DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5853
<p>Penelitian ini mengkaji bagaimana serial animasi “Pada Zaman Dahulu” berperan dalam</p> <p>menghidupkan kembali sastra lama berbentuk dongeng, khususnya fabel, melalui media digital. Dengan</p> <p>menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui</p> <p>observasi terhadap aktivitas digital “Pada zaman dahulu” di platform seperti youtube. Penelitian ini</p> <p>menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan melalui serial animasi “Pada Zaman Dahulu” untuk</p> <p>menyajikan dan menayangkan dongeng berbentuk fabel secara lebih menarik. Hasil penelitian ini</p> <p>menunjukkan bahwa media digital berperan dalam melestarikan tradisi sastra lama. Gaya komunikasi,</p> <p>strategi visual dan narasi yang digunakan dapat menjembatani budaya lama dengan budaya modern</p> <p>berbentuk digital.</p>Ni Wayan SudartiI Ketut Muada
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251361364DIGITALISASI SEBAGAI WAHANA TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI DALAM MENGHADIRKAN PUISI BAHASA BALI DI DUNIA MAYA
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5854
<p>Teknologi digital secara signifikan mengubah cara masyarakat Bali</p> <p>menafsirkan dengan bahasa, sastra, dan budaya lisan. Transformasi budaya literasi</p> <p>tidak hanya terjadi dilokasi tradisional seperti sekolah atau sanggar, tetapi juga</p> <p>menjarah dunia digital melalui bermacam platform daring. Artikel ini menafsirkan</p> <p>digitalisasi sebagai peraga perubahan budaya literasi dalam mempersembahkan</p> <p>puisi berbahasa Bali di era digital. Tujuan kajian ini adalah mengeksplorasi peran</p> <p>media digital sebagai alat baru dalam proses, distribusi, dan apresiasi puisi Bali,</p> <p>serta sebagai upaya melestarikan bahasa dan sastra daerah di zaman globalisasi.</p> <p>Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi</p> <p>daring dan analisis pustaka terhadap karya puisi Bali. Perubahan ini juga</p> <p>mendatangkan tantangan baru, seperti hilangnya keindahan sastra tradisional,</p> <p>pergeseran dalam cara berbahasa. Perlu adanya upaya pendidikan dan kebijakan</p> <p>kultural yang mendukung keseimbangan antara inovasi digital dan pelestarian nilai</p> <p>nilai sastra Bali. Oleh sebab itu, digitalisasi tidak hanya berfungsi sebagai media</p> <p>hiburan, tetapi juga sebagai pendukung strategis untuk memperkuat budaya literasi</p> <p>dan mempertahankan puisi berbahasa Bali di zaman modern.</p>Ida Ayu Gede Agung Putri WedaniI Made Indra Sanjaya
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251365372Optimalisasi Media Sosial Instagram dan TikTok sebagai Sarana Kreatif dalam Pembelajaran Linguistik dan Sastra
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5855
<p>Kemajuan teknologi digital telah mengubah cara generasi muda belajar dan berinteraksi dengan bahasa dan</p> <p>karya sastra. Media sosial, terutama Instagram dan TikTok, dapat dioptimalkan untuk menjadi platform</p> <p>pembelajaran yang kreatif, interaktif, dan kontekstual. Dalam artikel ini, Kami membahas bagaimana kedua</p> <p>platform tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra untuk mendorong siswa untuk</p> <p>berkarya dan belajar lebih banyak. TikTok dan Instagram memungkinkan siswa berlatih membaca, menulis,</p> <p>berbicara, dan mendengarkan melalui konten visual, audio, dan video interaktif untuk pembelajaran bahasa.</p> <p>Sementara itu, selama pembelajaran sastra, siswa dapat membuat video pembacaan puisi, monolog, analisis</p> <p>karya sastra, atau konten kreatif yang terkait dengan tren digital. Tulisan ini juga menguraikan tantangan</p> <p>yang muncul, seperti kemungkinan adanya distraksi, plagiarisme, dan penyalahgunaan media sosial,</p> <p>sehingga perlunya literasi digital dan bimbingan dari pendidik untuk menjaga etika penggunaan media</p> <p>sosial. Media sosial dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat, menghibur, dan relevan dengan</p> <p>fitur generasi digital jika penggunaannya dioptimalkan dengan benar. Selain itu, mereka dapat</p> <p>menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra. Kajian ini diharapkan dapat membantu pendidik</p> <p>membuat strategi pembelajaran berbasis media social yang kreatif.</p>Ni Luh Widya Antari
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251373381OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA BALI MELALUI PENDEKATAN DEEP LEARNING BERBASIS PLATFORM DIGITAL BASABALI WIKI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5856
<p>Kajian ini menganalisis optimalisasi pembelajaran bahasa Bali melalui pendekatan <em>deep </em></p> <p><em>learning </em>dengan bantuan <em>platform </em>digital BASAbali Wiki sebagai sumber data dan alat bantu</p> <p>pembelajaran. Pendekatan deep learning dipilih dikarenakan terdapat tiga fokus utama dalam</p> <p>sebuah pembelajaran, yakni <em>meaningful learning </em>(pembelajaran bermakna), <em>mindful learning </em></p> <p>(pembelajaran sadar), dan <em>joyful learning </em>(pembelajaran menyenangkan). Tujuan dari kajian ini</p> <p>untuk menemukan bahwa pendekatan <em>deep learning </em>dapat meningkatkan efektivitas</p> <p>pembelajaran bahasa Bali terlebih lagi dengan bantuan platform digital BASAbali Wiki</p> <p>sebagai media pendukung pembelajaran. Kajian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang</p> <p>digunakan dalam kajian ini adalah studi kepustakaan dengan langkah-langkah 1)</p> <p>mengidentifikasi sumber literatur, 2) menyeleksi literatur yang sesuai dan relevan, 3)</p> <p>menganalisis literatur. BASAbali Wiki sebagai <em>platform </em>digital yang berisikan konten</p> <p>linguistik dan budaya Bali menjadikannya sumber data yang potensial untuk melatih model</p> <p>pembelajaran <em>deep learning</em>. Adapun fitur menarik yang dimiliki oleh platform BASAbali</p> <p>Wiki yakni, 1) Kamus Online bahasa Bali, 2) Ruang Komunikasi yang berisikan artikel berbahasa</p> <p>Bali dalam berbagai kategori, 3) Ruang Interaksi Pemuda dan Pemerintah yang berisikan masukan</p> <p>pemuda kepada pemerintah terkait isu-isu di masyarakat yang diketik dalam bahasa Bali, dan 4)</p> <p>Wikithon Partisipasi Publik yang merupakan wadah bagi pemuda dalam menanggapi isu-isu yang</p> <p>sedang diperbincangkan oleh masyakarat menggunakan bahasa Bali. Hasil dari kajian ini</p> <p>menunjukkan bahwa penggabungan pembelajaran <em>deep learning </em>dengan <em>platform </em>BASAbali</p> <p>Wiki memiliki potensi untuk memperkaya model pembelajaran bahasa Bali serta mendukung</p> <p>pemahaman bahasa Bali secara kontekstual. Kajian ini merekomendasikan pengembangan</p> <p>aplikasi pembelajaran bahasa Bali berbasis media digital yang interaktif dan dapat dievaluasi</p> <p>secara empiris di lingkungan pendidikan.</p>Anak Agung Sri Dewi
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251382390Penggunaan Media Podcast untuk Memperdalam Pemahaman Kosakata Bahasa Bali pada Pendekatan Inquiry
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5857
<p>Pada era nigital ini para siswa lebih sering mendengar <em>potcast </em>dalam</p> <p>menemani mereka untuk melakukan kegiatan kesehariannya. <em>Potcast </em>sendiri adalah</p> <p>seri file audio digital yang tesedia di internet, mirip seperti acara radio namun</p> <p>sekarang potcast sudah tidak hanya memberikan audio, tetapi visual gambar dan</p> <p>keterangan seperti video pada umumnya. <em>Podcast </em>memberkan pengalaman belajar</p> <p>yang dapat di akses dengan mudah oleh para siswa yang dapat meningkatkan</p> <p>pemahaman bahasa yang ia dengar pada <em>potcest </em>tersebut, khususnya jika itu <em>podcast </em></p> <p>berbahasa Bali. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan <em>(library rearch). </em></p> <p>Sumber data diperoleh dari literatur buku dari jurnal ilmiah dalam sepuluh tahun</p> <p>terakhir yang relevan pada pendekatan <em>inquiry </em>dalam pembelajaran kosakata</p> <p>Bahasa Bali. Penelitian ini memberikan hasil yang segnifikan dalam meningkatkan</p> <p>kemampuan siswa, baik keterampilan menyimak, berbicara ataupun menuis. Siswa</p> <p>lebih mampu memahami konsep pembelajaran dan mengaitkannya ke dalam</p> <p>kehidupan sehari-hari. Artikel ini membahas tiga sudut pandang, yaitu: (1)</p> <p>implementasi media <em>podcast </em>untuk memperdalam pemahaman kosakata bahasa</p> <p>Bali pada pendekatan Inquiry, (2) sudut pandang pelajar terhadap penggunaan</p> <p><em>podcast </em>pada pembelajaran bahasa Bali dalam pendekatan <em>inquiry</em>, (3) evektifitas</p> <p>penggunaan <em>podcast </em>sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Bali dalam</p> <p>pendekatan inquiry. Artikel ini bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian</p> <p><em>potcast </em>sebagai media pembelajaran dengan menggunakan pendekatan <em>inquiry </em></p> <p>sehingga bisa menjadi referensi bagi pengajar yang ingin menggunakan <em>potcast </em></p> <p>dalam pembelajaran. Temuan-temuan yang sudah ada juga menunjukkan bahwa</p> <p>pengajar diwajibkan memperhatikan kurikulum, silabus, level kemampuan</p> <p>berbahasa pelajar sebelum memutuskan <em>potcast </em>sebagai media belajar.</p>Khoirurisma Agustin
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251391399TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI MELALUI PEMANFAATAN SASTRA DIGITAL SEBAGAI MEDIA PENGUATAN MINAT BACA DAN MENULIS DI KALANGAN GENERASI MUDA MASA KINI
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5858
<p>Di era modern ini, perkembangan digital membawa perubahan besar terhadap berbagai</p> <p>aspek kehidupan, termasuk dalam bidang literasi. Kegiatan membaca dan menulis</p> <p>yang dulu bergantung pada media fisik kini telah beralih ke bentuk digital yang lebih</p> <p>praktis dan mudah diakses. Namun, meskipun peluang untuk meningkatkan literasi</p> <p>semakin terbuka luas, banyak generasi muda yang belum memanfaatkan kemajuan ini</p> <p>secara maksimal. Padahal, hadirnya sastra digital menjadi salah satu bentuk</p> <p>pembaharuan tradisi literasi yang mampu menumbuhkan kembali minat baca dan</p> <p>menulis di kalangan generasi muda. Artikel ini membahas tentang bagaimana</p> <p>pembaharuan tradisi literasi di tengah kemajuan digital dapat dilakukan melalui</p> <p>pemanfaatan sastra digital sebagai sarana memperkuat budaya literasi di era modern.</p> <p>Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan, di</p> <p>mana setelah peneliti mengumpulkan berbagai sumber literatur data tersebut dianalisis</p> <p>untuk dijadikan acuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra digital</p> <p>dalam proses pembaharuan budaya literasi dapat menjadi salah satu solusi untuk</p> <p>meningkatkan minat baca dan menulis generasi muda di tengah masih rendahnya</p> <p>tingkat literasi masyarakat dengan memanfaatkan beberapa platform yang tersedia,</p> <p>seperti aplikasi Wattpad, iPusnas, blog sastra, dan lain-lainnya.</p>Ni Komang SariasihNi Wayan Suwini
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251400408TIKTOK SEBAGAI MEDIA KREATIF DALAM PENGEMBANGAN LITERASI LINGUISTIK DAN SASTRA PADA PEMBELAJARAN BAHASA BALI DI ERA DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5859
<p>Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam dunia</p> <p>pendidikan, termasuk pembelajaran bahasa daerah seperti Bahasa Bali. Salah satu <em>platform </em></p> <p>digital yang populer di kalangan generasi muda adalah TikTok. <em>Platform </em>yang awalnya</p> <p>dikenal sebagai sarana hiburan ini kini berkembang menjadi media kreatif yang potensial</p> <p>untuk kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi</p> <p>penggunaan TikTok sebagai media kreatif dalam mengembangkan literasi linguistik dan</p> <p>sastra pada pembelajaran Bahasa Bali di era digital. Penelitian ini menggunakan</p> <p>pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka dan observasi digital terhadap</p> <p>beberapa akun TikTok yang menampilkan konten edukatif berbahasa Bali. Data</p> <p>dikumpulkan melalui observasi non-partisipatif dan dokumentasi, kemudian dianalisis</p> <p>secara deskriptif dengan menelaah bentuk, isi, dan fungsi konten dalam mendukung</p> <p>keterampilan berbahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TikTok mampu menjadi</p> <p>media pembelajaran yang efektif dan interaktif bagi generasi muda. Melalui fitur seperti</p> <p><em>duet</em>, <em>live streaming</em>, dan <em>video editing</em>, siswa dapat berkreasi dan berkolaborasi</p> <p>menciptakan konten pembelajaran berbahasa Bali. Selain meningkatkan motivasi belajar</p> <p>dan apresiasi terhadap karya sastra seperti puisi dan cerpen, TikTok juga berperan dalam</p> <p>pelestarian bahasa dan budaya Bali di tengah globalisasi.</p>Putu Yeni Ika Yanti
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251409419DIGITALISASI LAGU SEBAGAI USAHA PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH (KAJIAN SEMANTIK PADA LIRIK LAGU MELAYU PONTIANAK)
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5860
<p>Trigatra Bangun Bahasa yang ke-2 mengisyaratkan bahwa bahasa daerah harus dilestarikan sebagai bagian</p> <p>dari kekayaan budaya Indonesia termasuk bahasa Melayu dialek Pontianak. Digitalisasi bahasa merupakan</p> <p>solusi yang dapat dimulai dengan karya seni seperti penggalakan kembali lagu Melayu dialek Pontianak</p> <p>pada generasi muda untuk mencegah arkaisasi kosakata akibat pengaruh bahasa lain. Berdasarkan hal</p> <p>tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara semantik lirik lagu dari enam lagu Melayu</p> <p>Pontianak modern dan efek digitalisasinya melalui platform Youtube. Data penelitian ini berupa kutipan</p> <p>lirik lagu dan proses digitalisasinya yang diolah sesuai kajian studi dokumentasi. Pada penelitian ini</p> <p>disimpulkan bahwa terdapat dua tema utama lagu Melayu Pontianak yaitu kearifan lokal dan pariwisata.</p> <p>Tema yang kekinian dan usaha digitalisasi lagu Melayu Pontianak tersebut didukung oleh pemerintah dan</p> <p>seniman lokal karena dirilis dan selalu digunakan pada HUT Kota Pontianak serta festival promosi wisata</p> <p>Kalimantan Barat.</p>Muhammad Asyura
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251420435MULTIKULTURALISME ORGANIK DI RUANG DIGITAL
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5861
<p>Makalah ini mengungkap bentuk dan dinamika multikulturalisme yang</p> <p>direpresentasikan dalam cerpen-cerpen warna lokal Bali di <em>tatkala.co</em>, sebuah</p> <p>portal digital berbasis di Bali yang merekam dinamika kebudayaan lokal dan</p> <p>global. Permasalahan utama yang dikaji ialah bagaimana teks sastra digital</p> <p>menampilkan negosiasi identitas, dialog antaragama, dan interaksi lintas budaya</p> <p>tanpa menjadikannya konflik ideologis. Kajian ini menggunakan teori representasi</p> <p>Stuart Hall untuk membaca konstruksi identitas kultural serta konsep hibriditas</p> <p>Homi K. Bhabha untuk menafsirkan percampuran nilai tradisional Bali dengan</p> <p>pengaruh modernitas global. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif</p> <p>kualitatif dengan analisis isi terhadap lima cerpen bertema keberagaman. Hasil</p> <p>penelitian menunjukkan bahwa <em>tatkala.co </em>menjadi ruang literasi digital yang</p> <p>menumbuhkan bentuk multikulturalisme organik, yakni keberagaman yang</p> <p>tumbuh alami dari praksis sosial masyarakat Bali. Cerpen-cerpen tersebut</p> <p>memperlihatkan hibriditas estetis, sinkretisme spiritual, dan empati antarbudaya</p> <p>yang menguatkan fungsi sastra digital sebagai medium transformasi nilai toleransi</p> <p>dan representasi identitas lokal dalam arus globalisasi budaya.</p>I Made SujayaNengah ArnawaGede Sidi ArtajayaI Kadek Adhi Dwipayana
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251436445USADA BUDUH: TEKS BALI TRADISIONAL TENTANG KESEHATAN PSIKOLOGIS DAN PERANNYA DALAM KONTEKS MODERN ( KAJIAN ETNOLINGUISTIK)
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/pedalitra/article/view/5863
<p>Tulisan ini membahas Manuskrip lontar Bali Usada Buduh yang merupakan salah satu khazanah</p> <p>budaya Bali, berisikan tradisi pengobatan tradisional untuk masalah gangguan jiwa. Tujuannya</p> <p>untuk mengetahui implementasi sistem pengobatan tradisional gangguan jiwa dan daya bahasa</p> <p>etnolinguistik yang digunakannya dan simbol-simbol lokal Bali terkait dengan pengobatan</p> <p>gangguan jiwa secara tekstual dan kontekstual. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan</p> <p>sumber data utama salinan teks Usada Buduh dilengkapi sumber data tertulis hasil penelitian.</p> <p>Analisis data dilakukan secara induktif. Temuan menunjukkan bahwa secara tekstual penggunaan</p> <p>sumber-daya etnolinguistik dan simbol-simbol lokal Bali kaitan dalam konteks budaya Bali adalah</p> <p>untuk menunjukkan efek keyakinan.Bukti sumber-daya etnolinguitik mencakup fitur-fitur</p> <p>sosiolinguitaik diglosik multi/dwibahasa Jawa kuna-Bali-Sanskerta dan simbol-simbol lokal Bali</p> <p>Hindu seperti mantra dan rerajahan bersifat religius magis. Fitur tekstual yang menonjol genre</p> <p>naratif imperatif yang terkait erat dengan fungsi teks Usada Buduh sebagai sumber petunjuk/acuan</p> <p>sistem pengetahuan pengobatan gangguan jiwa. Ini salah satu aspek khas etnobotani-medis dalam</p> <p>Usada Buduh sebagai sistem pengobatan alternatif tradisional, yang mengandalkan keampuhan</p> <p>performatif yakni kekuatan kepercayaan, imajinasi, simbol, dan harapan. Secara kontekstual</p> <p>kultural terkait pada unsur keseimbangan kesehatan tubuh dalam konteks kesejahteraan psikologis.</p> <p>Tulisan ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan pendekatan kearifan lokal-tradisional dalam</p> <p>penanganan pengobatan kesehatan mental untuk melengkapi pendekatan medis modern.</p>Ni Wayan Sumitri
Copyright (c) 2025
2025-12-122025-12-1251446456