PELUANG PENELITIAN KEBAHASAAN DAN KESUSASTRAAN DI ERA DIGITAL
Keywords:
Humaniora Digital, Linguistik, Sastra, AI, DataAbstract
Arus deras digitalisasi yang dipicu oleh internet, media sosial, dan Kecerdasan Buatan (AI) telah
mengubah ekosistem bahasa dan sastra secara fundamental, menuntut revitalisasi metodologi penelitian
humaniora. Artikel ini memetakan peluang penelitian baru di bidang kebahasaan dan kesusastraan sebagai
respons terhadap big data dan medium digital. Di bidang Kebahasaan, penelitian berfokus pada
Sosiolinguistik Digital (misalnya, analisis gaya bahasa Gen Z dan komunikasi multimodal) dan
pemanfaatan Natural Language Processing (NLP) untuk memodelkan perubahan bahasa real-time dan
mengembangkan teknologi untuk bahasa lokal. Sementara itu, di bidang Kesusastraan, fokusnya adalah
pada Sastra Digital (analisis hiperteks dan sastra siber) serta Sosiologi Sastra Daring (studi platform self
publishing dan fan fiction). Untuk memanfaatkan peluang-peluang ini, artikel ini menekankan perlunya
adopsi Humaniora Digital (Digital Humanities), yang mensyaratkan penguasaan metode komputasi seperti
pemrograman dan Topic Modeling. Keberhasilan penelitian sangat bergantung pada kolaborasi lintas
disiplin (linguis/sastrawan dan ilmuwan data) dan ketaatan pada Etika Data dalam mengelola informasi dari
media sosial. Kesimpulannya, era digital adalah momen penting bagi humaniora untuk menegaskan
relevansi kritisnya dengan menghasilkan wawasan ilmiah yang canggih dan solusi aplikatif.

