SASTRA DIGITAL DAN TRANSFORMASI BUDAYA LITERASI DI ERA KECERDASAN BUATAN
Keywords:
sastra digital, budaya literasi, estetika digital, partisipasi pembaca, identitas budayaAbstract
Perkembangan teknologi digital telah mengubah secara fundamental cara manusia
berinteraksi dengan teks dan makna. Sastra tidak lagi hanya hadir dalam bentuk cetak, tetapi
bertransformasi menjadi sastra digital yang bersifat multimodal, interaktif, dan partisipatoris.
Perubahan ini tidak sekadar inovasi teknologis, melainkan representasi dari pergeseran budaya literasi
di era kecerdasan buatan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana transformasi digital
memengaruhi estetika, budaya partisipasi, serta representasi identitas dan budaya dalam sastra
modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif konseptual dengan metode studi pustaka,
berlandaskan tiga teori utama: Estetika Digital (Hayles, 2023), Budaya Partisipatoris (Jenkins,
2019), dan Literasi Digital Kritis (Lankshear & Knobel, 2021). Hasil kajian menunjukkan bahwa
digitalisasi mendorong pergeseran paradigma dari estetika representasional menuju estetika
relasional, di mana pembaca turut berperan sebagai pencipta makna. Selain itu, muncul bentuk literasi
kolaboratif dan reflektif yang menuntut kesadaran etis terhadap bias algoritmik dan politik
representasi budaya di ruang digital. Simpulan kajian ini menegaskan bahwa sastra digital bukan
hanya bentuk baru karya seni, tetapi juga ruang humanistik bagi manusia untuk menegosiasikan
identitas, nilai, dan spiritualitas di tengah dominasi teknologi.
Kata kunci: sastra digital, budaya literasi, estetika digital, partisipasi pembaca, identitas budaya

