METAFORA TEOLOGIS PADA PUISI LEAK JAGAT
APRESIASI SASTRA DAN MOTIVASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KOMUNITAS PIRANTI SMANGI
Keywords:
Metafora Teologis, Apresiasi, Pendidikan KarakterAbstract
Puisi Leak Jagat identik dengan keunikan budaya dan kepercayaan masyarakat Bali.
Pengarang puisi ini adalah I Gusti Putu Bawa Samar Gantang. Beberapa metafora
dalam puisi ini antara lain: Leak Jagat ‘Makhluk jelmaan’, Sri Nararya Ratu Raja
Prabu Nata Narendra ‘Raja (dalem) pertama di Bali’, Samar Gamang ‘makhluk
halus’, Bhuta Pisaca ‘Setan pemakan daging’, Danawa ‘raksasa’, Bhuta Kala Dengen
‘Sang Kala Prajapati Asura atau anak Dewa Siwa’, Sang Hyang Sukla Wisesa ‘roh suci
dan pahlawan dharma’, Sang Hyang Ardha Candra ‘Tuhan dalam manesfestasi bulan’,
Kala Rahu ‘raksasa jahat memakan Dewi Bulan’, Sang Hyang Cintya ‘Tuhan
Mahatunggal’, Banaspati Raja ‘Dewa pelindung hutan dan masyarakat.’ Metafora ini
menarik untuk dikaji karena menggunakan diksi-diksi dalam ritual Hindu-Bali. Tujuan
kajian ini adalah mengungkap makna tersembunyi di balik penggunaan diksi-diksi
kepercayaan masyarakat Hindu-Bali dalam puisi Leak Jagat. Puisi Leak Jagat
diapresiasi melalui kajian metafora teologis. Puisi ini juga memberikan dorongan
kepada siswa untuk meningkatkan pendidikan karakter. Dalam mengkaji metafora
teologis pada puisi ini, penulis menggunakan metode deskriptif‒kualitatif dan survei.
Teknik analisis data puisi Leak Jagat adalah mencatat serta menganalisis metafora
teologis dan menganalisis hasil survei terhadap apresiasi dan pendidikan karakter yang
terdapat dalam puisi Leak Jagat.

