TRADISI LONTAR DI BALI
Keywords:
Tradisi, Lontar, Filosofi, Penulisan, dan PelestarianAbstract
Tradisi menulis lontar di Bali telah berlangsung sejak masa Bali Kuno. Tradisi ini
dikenal dengan istilah ripta lontar atau menulis di atas daun tal). Tradisi lontar
menyimpan berbagai misteri filosofis yang mesti digali. Walaupun tingkat
kerumitan proses pembuatan rontal siap tulis begitu tinggi, namun mesti tetap
menitikberatkan pada aspek kearifan lokal masyarakat hingga menjadi materi
memori kognitif masyarakat Bali. Dewasa ini, dinamika tradisi menulis lontar
dengan aksara Bali tampak semakin kurang peminat. Disebabkan oleh adanya
berbagai media yang lebih mudah dan praktis. Awalnya masyarakat Bali
menuliskan isi kebudayaan melalui media tanah liat, batu, tebing-tebing, logam,
kayu, dan daun tal. Seiring dengan perkembangan zaman, media-media tersebut
tergeser dan berganti ke media lain, seperti kertas hingga berbentuk digital yang
mudah disimpan dan dibagikan kepada masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap tradisi lontar di Bali. Penelitian ini bersifat kualitatif, data
datanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Data-data
yang terkumpul diinterpretasi menggunakan teori hermeneutika. Hasil penelitian
ini berupa proses penulisan, penyimpanan dan pelestarian lontar. Berdasarkan hal
tersebut, bahwa dalam berbagai proses tradisi menulis lontar diketahui adanya
nilai penting sebagai cerminan identitas dan kepribadian masyarakat Bali. Untuk
itu tradisi menulis lontar mesti dilestarikan secara maksimal, sehingga kearifan
keberaksaraan melalui tradisi menulis lontar tetap ajeg dan Bali tidak kehilangan
akar budaya.

