JEJAK SASTRAWAN LEKRA PUTU OKA SUKANTA DI BANJAR TEGAL: KAJIAN SASTRA
Keywords:
putu oka sukanta, pariwisata sastra, lekraAbstract
Yang dikaji pada artikel ini adalah jejak-jejak sastrawan Lekra (Lembaga
Kebudayaan Rakyat, organ kebudayaan PKI, yang hidup pada periode 1950-1965);
asal Kota Singaraja (Kabupaten Buleleng, Bali), Putu Oka Sukanta. Kajian ini
menggunakan teori sastra pariwisata atau literary tourism. Pendekatan yang dipilih
adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak
keluarga dan pengarang. Data lapangan (lingkungan dan infrastrukturnya)
dikumpulkan dengan metode observasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
Putu Oka Sukanta hanya masih diingat di lingkungan keluarga dan tidak dikenal di
lingkungan desanya. Hal ini disebabkan karena pergantian generasi dan Putu Oka
Sukanta selanjutnya tinggal di Jakarta. Ia meninggalkan tanah kelahirannya sejak
tahun 1958. Ingatan masyarakat terhadap pengarang lebih sensitif jika dikaitkan
dengan keterlibatan Putu Oka Sukanta dengan PKI (Partai Komunis Indonesia) dan
Peristiwa Gestok (G30S/Gerakan 30 September). Buku-buku bacaan pengarang
semasih tinggal di Banjar Tegal, Jalan Pahlawan, Gang 13 Nomor 1 tidak ada lagi
karena disita oleh tentara. Rumah tempat tinggalnya dulu dan sekarang ditempati oleh
keponakannya tidak menunjukkan kekhasan rumah sastrawan.