SASTRA SEBAGAI WAHANA BERPIKIR: MENGURAI HUBUNGAN SASTRA DENGAN KOGNISI
Keywords:
sastra, kognisi, keterampilan berfikirAbstract
Makalah ini merupakan kajian konseptual mengenai hubungan sastra dan kognisi. Pembahasan dalam makalah ini dilatarbelakangi oleh kebijakan “Sastra Masuk Kurikulum” yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2024. Program yang dipayungi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 itu bertujuan untuk menguatkan kompetensi dan budaya literasi membaca. Dalam program tersebut, sastra tidak hanya dijadikan bahan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia saja, namun juga untuk semua mata pelajaran. Kebijakan ini menempatkan sastra bukan sekadar sebagai hiburan semata melainkan juga sumber ilmu pengetahuan dan pemikiran. Sastra sesungguhnya memang erat kaitannya dengan kognisi. Sebagai produk budaya yang menggunakan wahana utama berupa bahasa, sastra juga mencerminkan suatu proses kognitif, bahkan lebih kompleks. Sastra tidak saja merepresentasikan keterampilan berpikir kritis, namun juga keterampilan berpikir kreatif.