Implementasi Tradisi Lisan Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Untuk Memperkuat Ketrampilan Berpikir Kritis
Keywords:
tradisi lisan, pembelajaran bahasa dan sastra, berpikir kritisAbstract
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi kehidupan manusia.Pendidikan telah mengalami berbagai perubahan termasuk dengan kurikulum. Dalam kurikulum merdeka sastra telah resmi masuk ke dalam kurikulum.Salah satu manfaat sastra dalam kurikulum merdeka yaitu meningkatkan minat baca,mengasah kreatifitas,dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis adalah suatu proses mental yang melibatkan evaluasi informasi secara mendalam, analisis terhadap argumen, dan pembentukan kesimpulan yang rasional. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis menjadi semakin penting dimiliki oleh setiap orang.Keterampilan ini memungkinkan individu untuk menganalisis informasi secara objektif, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan yang tepat. Tradisi lisan mengandung nilai-nilai budaya, moral, dan pengetahuan yang dapat merangsang siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai informasi. Tradisi lisan seringkali menyajikan permasalahan kompleks yang membutuhkan analisis mendalam. Dengan membedah cerita-cerita tersebut, siswa diajak untuk berpikir kritis, mencari makna tersembunyi, dan menghubungkan berbagai elemen dalam cerita.Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi tradisi lisan dalam pembelajaran bahasa dan sastra untuk memperkuat ketrampilan berpikir kritis. Metode pengumpulan data yang digunakan pemakalah adalah studi pustaka atau studi literatur. Penelitian kepustakaan merupakan studi yang mempelajari buku-buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori tentang masalah yang akan diteliti