Implementasi Pedagogi Kritis dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra
Keywords:
pedagogi kritis, pemelajaran apresiasi sastraAbstract
Kualitas pendidikan dapat diwujudkan oleh pendidik yang dimulai dari proses pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Hal ini berarti, guru memiliki peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan mutu
proses belajar mengajar. Kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru dapat diketahui dari sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru bukan hanya
mengarahkan peserta didik berpikir tingkat rendah, melainkan mengarahkan peserta didik berpikir tingkat
tinggi. Guru sangat penting menguasai pedagogi kritis. Pembelajaran apresiasi sastra dirancang untuk
meningkatkan kesadaran kritis peserta didik terhadap karya sastra sehingga memperoleh makna dan nilai
estetis. Guru harus mampu berpikir kritis , merespon perubahan ,dan memecahkan masalah. Pedagogi kritis
dalam pembelajaran apresiasi sastra mengarahkan peserta didik mampu menciptakan karya sastra. Guru
diharapkan menguasai dan menerapkan model-model pembelajaran abad ke-21. Model pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan belajar abad ke-21, yaitu: model Case Based Learning (CBL), Problem Based
Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Inquiry, dan Discovery. Di samping itu, guru juga
menguasai dan mampu menerapkan metode pembelajaran, yaitu metode tanya jawab, diskusi, tugas, role
playing. Model dan metode pembelajaran tersebut merupakan bagian dari pedagogi kritis yang berpengaruh
signifikan terhadap pembelajaran apresiasi sastra