KONTEKS IDEOLOGI PADA CERITA I BOTOL TEKEN I SAMONG: KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL
Keywords:
Konteks Ideologi, Tri Kaya Parisudha, Tri Hita KaranaAbstract
Penelitian ini mengkaji konteks ideologi pada cerita rakyat Bali berjudul “I Botol Teken I
Samong”, kajian Linguistik Sistemik Fungsional. Tujuan penelitian ini adalah memberikan
nilai edukasi terutama nilai kebudayaan serta sebagai tatanan dalam berperilaku. Data
penelitian bersumber dari teks Satua-Satua Bali karangan I Nengah Tinggen. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengkaji data pada teks. Analisis data dikaji
dengan konsep Tri Kaya Parisudha dan Tri Hita Karana. Konsep Tri Kaya Parisudha tentang
1) pikiran yang baik direalisasikan saat memikirkan keadaan I Samong yang berada dalam
jebakan; 2) perkataan yang baik saat I Botol berkata kepada I Samong, tidak mampu membalas
budi karena sudah berusaha membuka pintu jebakannya I Botol; 3) perbuatan yang baik
tercermin saat I Botol bersama I Samong menemui hewan-hewan lain untuk memohon
pertimbangan tentang perlakuan I Samong kepada I Botol. Konsep Tri Hita Karana
mengandung keharmonisan antara lain:1) manusia dengan Tuhan direalisasikan saat I Botol
memiliki prisip yang kuat bahwa menolong sesama umat sesuai dengan ajaran Tuhan Yang
Maha Kuasa tentang hukum karma phala; 2) Hubungan manusia dengan lingkungannya
direalisasikan pada saat I Botol sangat peduli dengan lingkungan dan kedaan yang dihadapi;
dan 3) manusia dengan sesamanya direalisasikan saat nasihat dan petuah I Kancil kepada I
Botol.