ANALISIS MAKNA HEURISTIK DAN HERMENEUTIK TEKS PUISI LUMPUR PANAS MENGEBIRI TANAHKU KARYA I GUSTI PUTU BAWA SAMAR GANTANG SEBAGAI PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Authors

  • Luh De Liska Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • I Nyoman Sadwika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • I Nyoman Astawan Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

Analisis, Heuristik, Hermeneutik, Puisi

Abstract

Puisi merupakan kristalisasi pengalaman maka hanya inti masalah yang dikemukakan untuk mencapai hal itu perlu pemadatan. Untuk pemadatan puisi hanya menyatakan sesuatu hal secara implisit, sugestif, dan mempergunakan bahasa kiasan yang bermakna ganda, ataupun mempergunakan ambiguitas. Semua itu yang menyebabkan sukarnya pemahaman terhadap puisi atau sajak. Untuk model kajian di sini dipilih sajak I Gusti Bawa Samar Gantang berjudul “Lumpur Panas Mengebiri Tanahku” sajak ini dipilih karena sarat akan kritik sosial serta memuat nilai-nilai yang berkaitan dengan enam dimensi pada profil pelajar Pancasila. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis makna heuristik dan hermeneutik dengan demikian sajak dapat dimengerti secara mendalam dan menyeluruh. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Adapun hasil analisis makna heuristik dan hermeneutik mencakup keadaan di negara ini diantaranya, investor menghilangkan fungsi tanah menjadi kubangan lumpur Lapindo; menjelaskan keadaan kebakaran hutan yang memantik kemarahan membuat negara tetangga sehingga mencemooh negara ini; serta memaparkan para investor yang selalu mencibir terhadap masyarakat jelata serta kehidupan masyarakat yang menderita sampai berdarah-darah. Berikut adalah enam dimensi profil pelajar Pancasila yang terdapat dalam Puisi Lumpur Panas Mengebiri Tanahku sebagai berikut. 1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia; 2) mandiri; 3) bernalar kritis; 4) mandiri; 5) bergotong royong; dan 6) berkebhinekaan global.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-10-31